5 Pelajaran Berharga yang Dapat Dipetik dari Kisah Cinta Jayaprana dan Layonsari

Kisah Cinta Jayaprana & Layonsari

Selain kisah Romeo dan Juliet yang ditulis oleh William Shakespeare, ternyata Bali juga memiliki kisah cinta yang dikenang hingga kini. Jayaprana dan Layonsari. Nama itu sudah sangat melekat di hati rakyat Bali. Kisah mereka yang mengajarkan wujud nyata dari arti sebuah kesetiaan tak pernah luput dari sanubari warga Bali. Kisah Jayaprana dan Layonsari disampaikan turun temurun, dari generasi ke generasi dan menjadi legenda tentang cinta yang abadi dan tentunya ada banyak pelajaran dalam kisah ini yang bisa kamu ambil hikmahnya lho. Yuk simak!

Advertisement

1. Jayaprana, sosok abdi raja yang menginspirasi!

Source Youtube: Ayu Riyanti

Source Youtube: Ayu Riyanti via http://youtube.com

Sifat-sifat yang dimiliki Jayaprana patut menjadi teladan bagi generasi saat ini. Bukan hanya menjadi abdi raja yang tampan dan gagah, namun ia juga cakap dalam membaca dan menerjemahkan kakawin. Ia diutus oleh sang raja untuk menjadi abdi raja karena sifatnya yang jujur dan sopan dalam bertutur kata. Namun, dalam keahliannya itu semua Jayaprana tidak pernah mempermainkan hati wanita, lho!

2. Jangan menjadi gelap mata akibat terbelenggu nafsu!

Source Youtube: Ayu Riyanti

Source Youtube: Ayu Riyanti via http://youtube.com

Ketika Jayaprana memutuskan untuk melangsungkan pernikahan dengan Layonsari. Raja turut menyaksikan dan ia pun terpikat dengan paras cantik sang layonsari. Seketika ia berubah menjadi licik, hasratnya untuk memiliki layonsari tidak dapat dibendung.

Advertisement

Akhirnya sang raja pun memerintahkan Patihnya untuk merencanakan niat jahat untuk menyingkirkan Jayaprana dari hidup Layonsari. Kita tahu cinta itu memang buta, tapi jangan sampai merebut hak milik orang lain ya! menjadi pihak ketiga dalam berumah tangga?
Wow big no!

3. Mengakhiri hidup bukanlah solusi yang tepat!

Source Youtube: Ayu Riyanti

Source Youtube: Ayu Riyanti via http://youtube.com

Ketika berita tewasnya sang Jayaprana di telinga Layonsari. Dengan diselimuti rasa tidak percaya dan putus asa tanpa berpikir dua kali Layonsari menghunuskan keris tepat di dadanya. Ia merasa tidak ada guna untuk hidup tanpa jayaprana, maka dari itu ia memutuskan untuk pergi menyusul Jayaprana di alam yang berbeda.

Banyak orang mendapat point penting dalam adegan ini, mereka menilai tindakan Layonsari ini merupakan suatu bukti dari keagungan cinta. Namun dalam era millenial seperti ini, adegan ini jangan dicontoh ya! Jika terjadi masalah dalam hal cinta, keuangan, pertemanan, sudah menjadi hal yang lumrah dan mengakhiri hidup bukan merupakan pilihan akhir. Berdoa ah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan niscaya semua bebanmu akan diringankan.

Advertisement

4. Keegoisan dan emosi dapat menghancurkan segalanya!

Source Youtube: Ayu Riyanti

Source Youtube: Ayu Riyanti via http://youtube.com

Seperti yang kita tahu, kisah ini berakhir dengan Raja kehilangan abdinya yang setia. Setelah semua yang raja perbuat ia bahkan tidak mendapatkan apapun karena Layonsari yang memilih untuk pergi selamanya. Raja menjadi gila dan depresi, ia menyerang setiap penduduk yang ada di kerajaan tersebut. Desa itu seketika hancur lebur hanya karena sifat ketamakan rajanya sendiri. Jadi, belajar lah untuk mengendalikan emosi ya!

 

5. Selalu ingat, penyesalan datangnya selalu di akhir!

Source Youtube: Ayu Riyanti

Source Youtube: Ayu Riyanti via http://youtube.com

Setelah menyerang seluruh penduduk di Desa Kalianget, para punggawa kerajaan memutuskan untuk membawa dan memasukkan sang Raja ke dalam penjara. Raja termenung dan sangat menyesali perbuatannya. Ia telah kehilangan semuanya. Abdi raja yang setia hingga kedudukannya sebagai sang Raja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE