5 Persepsi Stereotip Pelajar yang Paling Sering Ditemui. Kamu Salah Satunya?

Persepsi akan 5 stereotipe pelajar

Persepsi adalah proses di mana kita menyeleksi, mengatur dan menafsikan orang, objek, peristiwa, situasi, dan aktivitas. Disini kita melakukan proses secara aktif dengan mencari tahu dan berinteraksi dengan apa yang akan kita persepsikan. Stereotipe adalah generalisasi prediktif di mana bisa jadi akurat atau tidak akurat. Saat berada disekolah, kalian akan bertemu banyak sekali orang baru sehingga kalian akan melakukan persepsi. Di sekolah kalian pasti pernah bertemu dengan 5 stereotipe ini.

1. Si kutu buka ambisius

seorang wanita kutu buku

seorang wanita kutu buku via http://daysoftheyear.com

Persepsi kita akan kutu buku adalah seseorang yang memakai kacamata dan berperawakan lemah. Memiliki teman yang terhitung jari dan menjauh dari kerumunan lain. Mereka berpenampilan cukup rapih dan sesuai ketentuan. Kita sering sekali memiliki persepsi kalau orang yang memakai kacamata basanya pintar dan merupakan seorang kutu buku, atau setidaknya menyukai buku. Kutu buku sendiri saat ini memiliki makna yang yang jauh berbeda. Beberapa mungkin masih beranggapan kalau mereka cupu seperti yang diketahui kebanyakan orang, tapi kini pikiran orang-orang sudah berubah lebih terbuka. Stereotipe yang satu ini hadir paling awal dan mengumpulkan tugas paling awal pulangpun paling awal juga. Mengikuti aturan dan patuh perintah sekolah maupun guru. Murid teladan dan paling dibanggain.

Disemua sekolah, stereotipe ini yang pasti ada terkenal karena prestasi dan perilakunya yang selalu dipuji guru. Tipe yang semua guru sukai karena mereka rajin dan bisa dipercaya. Kalau giliran ngomongin tugas, mereka yang paling pertama mengumpulkan dan selalu mencari nilai tambahin buat menambah kredit mereka ditugas tersebut. Dikenal pelit karena ingin selalu menjadi nomor satu, berambisi tinggi dan temennya terbatas.

2. Pecinta olahraga

detail kaki permainan futsal

detail kaki permainan futsal via http://oke.bolazone.com

Persepsi kita terhadap stereotipe ini pasti orang dengan badan atletik, kulit gelap akibat sering terpapar sinar matahari dan bergaul dengan grup yang juga pecinta olahraga seperti mereka. Kalau stereotipe yang satu ini punya badan atletik sesuai dengan keahlian yang dimiliki, seperti pemain basket dikenal tinggi, petinju dikenal berotot. Biasanya pecinta olahraga ini terkenal oleh pelajar lain karena kekaguman mereka akan prestasi yang telah mereka capai. Mereka juga terlihat keren karena atletik. Biasanya mereka ramah dengan semua orang namun memiliki pertemanan yang erat dikomunitas olahraga mereka.

Saat berada di sekolah dan khususnya pada jam olahraga mereka yang biasanya menyiapkan alat-alat untuk kegiatan kelas olahraga dan memimpin  kelas mulai dari pemanasan hingga menjadi juri saat permainan. Mereka yang paling aktif dengan segala urusan olahraga dan tipikal yang selama jam istirahat pasti pergi ke lapangan untuk latihan maupun bermain olahraga dengan pecinta olahraga lainnya. Diluar waktu sekolah, mereka juga mengisi keseharian dengan berolahraga.

3. Si populer yang rupawan

gambar anak sekolah populer

gambar anak sekolah populer via http://cnn.com

Persepsi akan stereotipe ini hadir karena kecantikan atau ketampanan yang mereka miliki. cantik atau tampan itu fleksibel, tapi tidak untuk mereka yang dengan penataan yang seadanya saja sudah terlihat cantik sehingga merekapun di label tercantik dan terganteng. Bintang bukan hanya ada dilangit tapi juga disekolah. Mereka yang selalu diikuti mata dan mulut disekolah karena punya wajah rupawan. Biasanya punya pasangan yang juga terkenal rupawan seperti mereka. Kita akan membuat persepsi kalau mereka akan susah untuk ditemani namun itu tergantung kepribadian masing-masing.

Tipe ini memiliki penampilan nomor satu dan dikagumin semua pelajar yang di sekolah. Semua ingin dekat dengan mereka. Tipe satu ini akan jadi buah bibir pelajar lain yang ada disekolah tanpa ada alasan tertentu. Tidak ada hari tidak dimana kalian tidak mendengar nama dati stereotipe yang satu ini. Kalo bukan karena sedang didekati kakak kelas atau kakak tingkat, gosip-gosip tentang mereka pasti selalu merujuk ke penampilan, kepribadian dan kegiatan mereka yang menawan dan memukau di mata pelajar lain. Banyak orang yang iri dengan mereka dan ingin menjatuhkan mereka, seperti cerita novel klise yang sering dibaca banyak orang.

4. Si tukang gosip

dua orang yang sedang bergosip

dua orang yang sedang bergosip via http://lifehacker.com.au

Persepsi akan tukang gosip pasti kalau mereka memegang kartu semua orang dan bisa mengeluarkan kartu-kartu ini semau mereka. Dikenal licik dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Namun walau begitu mereka mengenal semua orang dan semua orang juga kenal mereka. Tau kebaikan dan keburukan semua orang adalah salah satu keahlian dari si tukang gosip  yang tidak semua orang miliki. Mereka biasanya selalu up to date mengenai isu-isu dan gosip panas yang ada disekolah hingga rahasia pribadi orang-orang. Mereka hits di media sosial yang juga tempat mereka mengetahui segala informasi.

Sebesar apapun sekolah, tidak ada murid yang tidak tau stereotipe yang satu ini. Mereka bisa bersikap ramah dan menjadi pendengar yang baik, tapi jangan lengah karena mereka bisa saja bersikap licik agar bisa mendapatkan informasi yang mereka mau dan memanipulasi kalian. Mereka tau semua orang lewat keterampilan sosial mereka yang bisa berbaur ke segala kelompok yang ada disekolah. Anak atletik? Anak tercantik? Anak terpinter? Mereka tau setidaknya satu rahasia mereka.

5. SI pembuat onar

foto murid yang sedang dihukum

foto murid yang sedang dihukum via http://idntimes.com

Yang terakhir ini stereotipe yang dikenal banyak orang namun dijauhi karena kepribadian mereka. Memiliki penampilan seperti berandal dengan pakaian yang berantakan dan perawakan seperti tidak terawat, mereka membawa kesan bengis dan acuh. Memakai atribut sekolah seadanya dengan membawa tas yang isinya juga seadanya. mereka sering melanggar aturan seperti merokok di sekitar area sekolah yang dilarang keras oleh pengajar. Tipe yang satu ini bagaikan badai yang menerjang para guru karena perilaku mereka yang tidak bisa diatur dan seakan tidak mengetahui rasa takut walaupun berada dihadapan orang yang memiliki wewenang untuk mengatur mereka. Mereka sekolah hanya karena tidak ada kegiatan lain, jika ada merekapun biasanya akan bolos tanpa keterangan.

Kalo ada asap pasti ada api, pribahasa yang cocok untuk mereka para pembuat onar. Semua orang tau mereka karena tingkah laku mereka yang membekas di memori. Hal-hal yang mereka lalukan selalu penuh kekonyolan hingga membuat tidak habis pikir dan terkadang cenderung lebih kearah menjengkelkan.

Bisa dibilang bahwa kita menilai dan mengkategorikan seseorang lewat melakukan persepsi. Penampilan adalah hal pertama yang akan kalian ukur saat bertemu dengan orang baru. Selain penampilan faktor lain yang muncul saat membuat persepsi adalah seperti ras, agama, umur, hingga kepribadian juga akan ikut terevaluasi secara tidak sadar. First impression juga penting saat bertemu dengan orang baru. Stereotipe muncul saat kita men-generalisasikan seseorang atau objek yang ada didepan mata kita. terkadang hal ini didasarkan oleh fakta umum yang semua orang ketahui dan terkadang hanya prasangka atau asumsi belaka yang akurasinya harus dipertimbangkan. Walaupun dapat menimbulkan kesalahpahaman, generalisasi atau stereotipe ini dapat berguna untuk kita juga.

 

Referensi:

Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Wood, Julia. T (2013). Komunikasi Teori dan Praktik: Komunikasi dalam Kehidupan kita (Edisi 6). Salemba Humanika: Jakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis