5 Pesan untuk Mahasiswa Baru, agar Kamu Siap Mengarungi Lautan Pendidikan Sarjana

1. Gunakan Pola Pikir Berkembang dalam Menemui Kesulitan dan Kegagalan

Foto oleh cottonbro dari Pexels via https://www.pexels.com

Di perkuliahan, kamu akan menemui banyak tantangan termasuk tugas dan mata kuliah yang sulit. Mempertahankan IPK, gagal mendapat nilai A, mendapatkan tugas dan ujian yang sulit akan membuatmu merasa menjadi mahasiswa yang gagal. Tak ayal, banyak mahasiswa yang mengundurkan diri sebelum mendapat gelar Sarjana. 

Jika kamu menemui kesulitan, Carol S. Dweck menawarkanmu untuk menggunakan Pola pikir Berkembang. Dalam bukunya yang berjudul Mindset Dweck menjelaskan bahwa kegagalan melahirkan informasi yang penting untuk kamu tetap mencoba lagi. 

Evaluasi dan refleksikan dirimu setiap semester jika nilaimu tidak sesuai harapan. Ambil lesson-learned atau pelajaran yang bisa dipetik jika kamu gagal menemukan jawaban yang benar dalam tugas kuliahmu. Jika mulai penat dalam mencoba, beristirahatlah, dan selesaikan ketika tubuh dan pikiranmu mulai segar kembali.

2. Ikuti Kegiatan Kemahasiswaan Untuk Meningkatkan Skill Sosialmu

Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels via https://www.pexels.com

Jangan menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Di usiamu saat ini, ini lah waktu yang terbaik untuk berkembang. Gali potensimu dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan minatmu. 

Selain meningkatkan kemampuanmu dalam skill yang berhubungan dengan kegiatan kemahasiswaan, kamu akan memiliki banyak teman untuk berdiskusi terkait mata kuliah dan terbiasa cara bersosialisasi yang baik.

3. Pelajari Cara Menulis dan Mensitasi

Foto oleh Charlotte May dari Pexels via https://www.pexels.com

Keputusan kamu untuk menempuh pendidikan tinggi, mengartikan kamu siap masuk untuk ke dunia akademik. Di dalam dunia ini, cara berpikir dan bertindak kita harus diupayakan untuk se-objektif mungkin. 

Tuliskan ide dan buah pikirmu dalam sebuah tulisan, latih, dan uji kemampuanmu dengan mengirimkan tulisanmu ke media. 

Buah pikiran dan ide-ide yang ditelurkan di dunia akademik bukan muncul secara tiba-tiba. Kita harus menghormati dan mengapresiasi input yang kita gunakan dalam melahirkan pikiran dan ide, yaitu dengan cara mensitasi. 

Membuat daftar pustaka, menyusun, dan mengurutkan membuat kegiatan ini sangat membosankan. Gunakan perangkat lunak sitasi seperti Mendeley, Endnote atau lainnya untuk membantumu menyusun daftar referensi. 

4. Berlatihlah untuk Berpikir Kritis

Foto oleh Zen Chung dari Pexels via https://www.pexels.com

Mahasiswa kerap dilabeli manusia yang paling kritis di dunia. Tak heran, suaranya merdu bagi masyarakat tertindas, tapi sumbang bagi pihak yang mereka lawan. 

Sejatinya, berpikir kritis membantu mempercepat pemahamanmu. Dimulai dengan kata tanya kenapa? kamu bisa membuka diskusi yang matang dengan lawan bicaramu. Berpikir kritis juga bisa membuatmu untuk memunculkan lampu bohlam di kepalamu. Ide-ide yang kamu ciptakan produk dari berpikir kritis akan mengisi gap antara dari yang seharusnya terjadi dan yang sebenarnya terjadi. 

5. Pelajari Bahasa Inggris

Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels via https://www.pexels.com

Bahan-bahan kuliah yang akan kamu terima nanti akan lebih komplit dalam pembahasannya, dan tidak semua buku atau handout sudah berbahasa Indonesia. Artikel dan jurnal-jurnal yang kompeten pun juga pada umumnya menggunakan bahasa Inggris. Mulailah pelajari bahasa asing khususnya bahasa inggris dengan memperbanyak kosakata yang relevan dengan ilmu-mu. 

Tak lupa untuk mendownload aplikasi kamus gratis pada ponselmu, untuk membantumu lebih mudah memahami bahan-bahan kuliah.