5 Pesan untukmu yang Sedang Terluka

Saat kita terluka, ada bagian dalam diri kita yang hancur, bahkan sampai berkeping keping rasanya. Saat kita menjalani hal terberat dalam hidup, ada kalanya kita tidak tahu lagi rasanya bahagia. Terkadang hanya selalu merasa cukup dan tidak perlu bahagia, bersikap acuh terhadap kebahagian sendiri. Inilah awal dari seseorang yang sedang terluka. Setiap orang tentunya memiliki sudut pandang masing-masing. Terkadang diri kita yang sedang terluka malah melihat sudut pandang lain dan menjadikan persepsi orang lain menjadi utama padahal tentu salah besar. Tidak ada orang yang mampu merasakan hal yang sama seperti apa yang kita rasakan. Seberat apapun masalahmu selalu ingat akan kelima hal. Berikut 5 pesan untukmu yang sedang terluka dan dilanda kegalauan.

Advertisement

1. Jangan pernah lupa untuk terus menyemangati diri sendiri

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kita sedang dalam titik terendah atau sesuatu menimpa diri kita, selalu ingat untuk terus menyemangati diri sendiri. Mungkin terkesan aneh, namun hal sepele semacam ini akan memberikan motivasi besar. Satu hal yang tidak pernah boleh hilang dalam diri kita yaitu kepercayaan diri. Dengan terus memberikan semangat sekecil apapun akan sangat berpengaruh pada sugesti serta pemikiran kita.

Bagaimana cara menyemangati diri kita sendiri? Jangan lupa betapa berharganya diri kita. Prestasi apa yang sudah diraih, perjuangan apa yang sudah kita capai. Ada banyak kebaikan yang pastinya sudah kita lakukan untuk orang orang disekitar seperti keluarga, teman, ataupun orang lain. Tentunya banyak yang sudah kita kerjakan dan jangan pernah lupakan hal itu. Banggalah akan diri sendiri karena kita berhak atas itu.

Advertisement

2. Jangan hidup dalam prasangka

Foto oleh Yan Krukov dari Pexels

Foto oleh Yan Krukov dari Pexels via https://www.pexels.com

Hal berikutnya yang harus kita ingat adalah jangan hidup dalam prasangka. Ketika sedang terluka jangan kita terus menduga segala sesuatunya tanpa ada relasi atau hubungan. Hidup dalam prasangka seperti kita hidup dalam sebuah sangkar. Apa yang sesungguhnya tidak nyata menjadi nyata. Jangan selalu menduga hal hal yang tidak perlu apalagi tanpa kebenaran karena semua itu justru memberikan sugesti yang akan menjerumuskan jika terbukti tidak benar.

Kita boleh memiliki sudut pandang, tapi jangan diyakini sebagai kebenaran apalagi berburuk sangka sambil menghakimi. Terkadang saat dalam keadan terluka kita tanpa sadar sering menghakimi orang lain bahkan diri sendiri. Menyalahkan siapapun tidak membuat kita lebih baik ataupun menyembuhkan luka. Prasangka dan dugaan hanya tempat untuk melarikan diri tapi tidak akan menyelesaikan masalah. Berpikirlah positif untuk memberikan sugesti yang baik dalam diri.

3. Selalu ingat akan hal yang ingin diwujudkan

Advertisement
Foto oleh Dana Tentis dari Pexels

Foto oleh Dana Tentis dari Pexels via https://www.pexels.com

Saat sedang terluka, selalu ingatlah untuk jangan menyerah pada keadaan. Jangan menyerah kemudian terluka lebih dalam. Jika kita menyerah sama saja dengan kita tidak mampu untuk melewati masa masa sulit. Segala hal dalam dunia ini bergerak dan selalu mengalami perubahan. Akan ada masa di mana seseorang akan terjatuh tapi kemudian dia akan membaik seiring dengan berjalannya waktu dan proses yang akan dijalani.

Bagaimana caranya agar tidak mudah menyerah? Selalu ingat akan hal yang ingin diwujudkan, selalu ingat akan setiap waktu yang dihabiskan untuk memperjuangkan hal tersebut. Ingat akan orang-orang yang akan membutuhkanmu dan lihatlah selalu ada orang lain yang lebih sulit dibanding kita. Jangan mengeluh atas ketidakmampuan. Masih banyak orang lain di luar sana yang tidak seberuntung kita, tapi dia lebih bersemangat. Orang orang yang lebih sulit, tapi mampu melalui segala hal. Kita harus yakin bahwa kita mampu dan kuat, berikan pemikiran positif sehingga kita dapat melakukan hal lainnya.

4. Jangan lupakan kebahagiaanmu

Foto oleh Tran Duc Hung dari Pexels

Foto oleh Tran Duc Hung dari Pexels via https://www.pexels.com

Selanjutnya hal terpenting yang harus kita lakukan adalah mengobati diri sendiri. Bagaimana caranya? Jangan lupakan kebahagiaanmu. Janganlah kita hanya merasa cukup dan apalagi merasa tidak perlu bahagia. Itu hanyalah pelarian. Setiap orang berhak bahagia terlepas dari siapa pun dirinya.

Jangan pernah merasa tidak bisa atau tidak pantas bahagia. Kebahagiaan adalah milik semua orang dan kita pun harus memperjuangkannya. Bangkit ataupun sembuh dari luka memang membutuhkan waktu, tapi kita pun harus bergerak maju mewujudkan kebahagiaan.

5. Jangan lupa untuk mengobati diri sendiri

Foto oleh Trần Long dari Pexels

Foto oleh Trần Long dari Pexels via https://www.pexels.com

Terakhir adalah jangan lupa untuk mengobati diri sendiri. Upaya pertama jika ingin melepaskan rasa sakit adalah dengan mengobati diri sendiri. Tidak ada satu pun orang yang bisa mengobati luka selain diri sendiri, karena selebihnya adalah sistem pendukung. Perasaan tenang justru dimulai dari sugesti dan keyakinan sendiri bahwa kita bisa bangkit dan sembuh dari luka. Yakinkan diri sendiri bahwa kita kuat dan mampu melewati masa masa tersulit.

Bagaimana caranya? Ketika sedang terluka tentu kita membutuhkan ruang untuk meluapkan unek-unek. Namun, jangan pernah meluapkan perasaan dengan memposting status di media sosial, karena pada akhirnya kamu akan menyesal. Meluapkan perasaan justru hanya akan menjadi perbincangan di belakang dan kita tidak akan mendapatkan feedback langsung. Selain itu, jangan memutuskan permasalahan dalam kondisi mental tertekan, emosi ataupun dengan waktu yang singkat. Buatlah keputusan saat sudah memikirkan dengan matang saat kondisi mental dan emosi sudah stabil. Lakukanlah aktivitas di luar dan berjalan setiap pagi untuk melepaskan rasa sakit menjadi salah satu pilihan mudah yang bisa kita lakukan. Berjalan pagi setiap hari saat fajar menyingsing seperti meriset ulang yang mana akan memberikan stimulasi positif.

Saat memiliki waktu senggang, lihatlah beragam aktivitas di ruang publik. Kita pun akan terpancing untuk memikirkan satu kegiataan yang mungkin ingin dilakukan. Selanjutnya kita akan terstimulasi untuk memikirkan hal lain dan pada akhirnya secara alami akan menemukan solusi, serta membuat keputusan. Dorongan terbesar untuk menyembuhkan luka adalah diri sendiri. Ingatlah bahwa jika tidak dari diri sendiri, maka orang lain pun akan sulit membantu kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).

CLOSE