5 Tips Membeli Barang Bekas Agar Belanja Nyaman dan Aman

Jangan Malu Pakai Barang Bekas!

Sekarang ini belanja barang bekas (seken) atau yang sekarang beken disebut preloved sudah bukan lagi sesuatu hal aneh yang membuat kalian malu, justru hal tersebut kini makin marak dilakukan dan semakin meningkat di kala situasi pandemi. Barang bekas tidak selalu barang jelek, bahkan jika kita jeli, kita bisa mendapatkan keuntungan lebih. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak yang ditawarkan pada harga baru tentunya dengan mendapat kulaitas yang sesuai.

Jika umumnya hanya otomotif yang dijual beli bekas, sekarang ini mulai dari barang elektronik, perabotan sampai baju dan fashion item lainnya telah banyak yang diperjual belikan dalam kondisi bekas. Selain keuntungan menekan pengeluaran, ada beberapa hal lain yang bisa jadi pertimbangan kamu untuk memulai menjadi pembeli barang seken atau preloved. Seperti membantu mengusahakan penyelamatan lingkungan dari pengurangan limbah produksi barang baru, hasrat belanja barang yang diinginkan terpenuhi.

Walaupun sedang tren dan menggiurkan, kamu juga tetap harus berhati-hati saat hendak melakukan transaksi pembelian barang bekas. Agar kamu bisa belanja barang bekas dengan aman dan nyaman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut beberapa panduan dan tips membeli barang bekas!

Advertisement

1. Teliti Sebelum Membeli

pict by Andrea Piacquadio on Pexels

pict by Andrea Piacquadio on Pexels via https://www.pexels.com

Ketelitian adalah hal utama apalagi saat hendak membeli barang bekas yang meskipun masih bagus, tapi pasti memiliki kualitas yang jelas berbeda saat membeli barang saat kondisi baru.

Pastikan terlebih dahulu kondisi barang benar-benar baik dan sesuai harga, jangan sampai ceroboh karena tergiur harga murah yang ditawarkan terutama saat kamu akan membelinya secara online.

Advertisement

2. Beli dari Toko atau Orang Terpercaya

Pict by Helena Lopes

Pict by Helena Lopes via https://www.pexels.com

Ada beberapa kemudahan jika kamu melakukan transaksi membeli barang bekas yang dilakukan di toko atau orang yang sudah kamu kenal. Karena kamu akan lebih leluasa untuk bertanya tentang kondisi dan berdiskusi tentang harga, dan tentu saja akan lebih meminimalisir resiko ditipu atau membeli barang yang kondisinya tidak sesuai dengan yang ditawarkan.

3. Menawar Harga dengan Baik

Pict by Karolina Grabowska

Pict by Karolina Grabowska via https://www.pexels.com

Tawar menawar memang merupakan hal yang biasa dalam transaksi jual-beli. Namun, dalam membeli barang bekas, lebih baik kamu survey terlebih dahulu pasaran harga seken untuk produk yang ingin kamu beli di pasaran, lalu pertimbangkan lagi dengan kesesuian kondisi dan kelengkapan barang, sehingga kamu akan mudah untuk menawar dan menemukan harga kesepakatan dengan penjual.

4. Perhatikan Tahun Produksi

Pict by Olya Kobruseva

Pict by Olya Kobruseva via https://www.pexels.com

Sebelum memutuskan berbelanja barang second, kamu perlu memerhatikan tahun produksi barang yang dijualnya. Memperhatikan tahun produksi juga untuk mengetahui umur barang yang akan kamu beli apalagi jika itu merupakan barang elektronik karena akan berhubungan pula dengan jangka waktu pakainya. Dan kembali pastikan harga sesuai kondisi barang ya.

Advertisement

5. Transaksi dengan Metode COD (Cash On Delivery)

Pict by Gustavo Fring

Pict by Gustavo Fring via https://www.pexels.com

Sistem COD akan memudahkan kamu untuk mengecek barang bekas yang ingin kamu beli, karena membeli barang dari perorangan tidak seperti membeli di toko yang bisa dikunjungi dan diperiksa dengan teliti.  Dengan sistem COD kamu akan bertemu langsung dengan penjual dan bisa melakukan transkasi dengan aman dan saling percaya.

Itu dua kelima tips untuk membeli barang bekasi, semoga tips-tips di atas bisa membantu kamu dalam membeli barang bekas impian kamu yang pastinya sesuai kegunaan dan kebutuhan. Selamar mencoba~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Obviously passionately in love with writing

CLOSE