5 Tips yang Bisa Parents Lakukan Agar Anak Tertarik Menjadi Santri

Banyak sekali orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren. Hal ini dikarenakan, orang tua ingin anaknya memiliki fondasi ilmu agama dan keimanan yang kuat. Sehingga akhlak anak-anak akan baik yang dapat mencegah mereka dari pengaruh buruk pergaulan seperti obat-obatan terlarang, minuman keras, tawuran hingga seks bebas.

Selain itu saat ini di pondok pesantren, anak-anak tidak hanya akan belajar ilmu agama saja seperti akidah akhlak, fiqih, hadits, tajwid, tasawuf dan ilmu agama lainnya. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, banyak sekali pondok pesantren berupaya memadukan pendidikan agama dengan yang juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum, kepemimpinan, skill, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, menjadi santri mendidik anak menjadi lebih mandiri, bisa bersosialisasi dan mau belajar berbagi kepada orang lain. Selain itu banyak sekali orang-orang hebat yang ada di Indonesia yang memiliki background pendidikan dari pesantren. Sebut saja, K.H. Abdurrahman Wahid, Mahfud MD, dan lainnya.

Dari mereka, kita belajar bahwa lulusan pesantren tidak hanya menjadi ustad atau guru ngaji tetapi juga profesi yang lain. Sayangnya, banyak anak-anak yang merasa enggan untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren.

Lalu, bagaimana caranya agar anak bisa ikhlas dan menjadi santri? Tentunya orang tua tidak boleh semena-mena memaksakan kehendak kepada mereka. Sebaliknya sebagai orang tua, parents haruslah mencari cara yang baik nan lembut sehingga bisa menyentuh hati anak-anak.

Nah, mungkin kelima trik yang akan saya berikan bisa membuat anak-anak parents menjadi tertarik untuk menjadi santri. Kelima tips tersebut, yaitu:

Advertisement

1. Niat dan Doa Orang Tua

Photo by Thirdman on Pexels

Photo by Thirdman on Pexels via https://www.pexels.com

Segala sesuatu dahulukan dengan niat yang baik, termasuk saat menginginkan anak menjadi seorang santri. Selanjutnya banyak berdoa, agar Allah memantapkan hati anak kita untuk mau mondok di Pesantren.

Selain itu, orang tua juga mesti bersikap ikhlas, karena jika orang tuanya saja tidak ikhlas tentu anak akan semakin berat berpisah dengan orang tuanya.

Advertisement

2. Bangun Suasana Islami di Rumah

Photo by Abdullah Ghatasheh on Pexels

Photo by Abdullah Ghatasheh on Pexels via https://www.pexels.com

Sebaiknya sejak anak masih dalam kandungan, bangun suasana islami di rumah. Biasakan anak melihat kita shalat tepat waktu, rajin berpuasa, mengaji secara rutin dan sebagainya. Dengan contoh, akan jauh lebih baik daripada banyak nasihat.

Selain itu, kurangi jatah mereka dalam mengonsumsi gadget dan televisi. Hal ini dilakukan agar saat menjadi santri mereka tidak kaget dengan kegiatan yang ada di pesantren.

3. Latih Kemandirian dan Siapkan Mentalnya

Advertisement
Photo by cottonbro on Pexels

Photo by cottonbro on Pexels via https://www.pexels.com

Masuk Pesantren, itu artinya anak siap mandiri. Karena mau tak mau mereka harus stay disana dan berpisah dari orang tua. Terutama dalam hal life skill seperti mencuci, menyapu, melipat pakaian, dan lainnya.

Semua hendaknya diajarkan sejak kecil, agar mereka bisa beradaptasi dengan mudah dengan kehidupan di pesantren yang harus melakukan semua sendiri. Tidak hanya itu, orang tua mesti lah mempersiapkan mental anak-anak karena yang akan menjalani ini adalah mereka.

4. Biarkan Anak yang Memilih

Photo by monstera on Pexels

Photo by monstera on Pexels via https://www.pexels.com

Sebaiknya orang tua bisa memberikan alasan yang logis saat memutuskan ingin anak menjadi santri. Karena tidak sedikit anak yang merasa ‘terbuang’ saat dimasukkan ke Pesantren oleh orangtuanya.

Selanjutnya ajak mereka mensurvei pesantren mana saja yang sesuai dengan harapan orang tua dan anak. Terakhir biarkan mereka memilih, pondok pesantren mana yang menjadi tempat ia untuk menuntut ilmu.

5. Berikan Gambaran Kehidupan Para Santri

Photo by Garry Lotulung on Kompas

Photo by Garry Lotulung on Kompas via https://www.kompas.com

Banyak sekali buku dan video bahkan film yang bisa memberikan gambaran kehidupan kehidupan pesantren. Menjadi santri tidak melulu belajar kok, banyak hal seru lain yang bisa dilakukan di pesantren. Yakin kan mereka bahwa menjadi santri itu enak dan keren.

Tidak hanya itu, ceritakan pula kisah-kisah para kiai dan santri yang ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan kontribusi hebat mereka untuk negeri sampai saat ini. Banyak sekali orang-orang hebat yang berasal dari pesantren.

Apalagi momen sekarang adalah saat yang pas untuk melakukan itu. Karena tanggal 22 Oktober kemarin baru saja diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap perjuangan para santri yang yang selalu siap dan siaga untuk Indonesia. Bukan hanya itu, banyak sekali dukungan lainnya untuk para santri.

Bertepatan di Hari Santri Nasional 2021, IndiHome sebagai layanan internetnya Indonesia turut andil memberikan dukungannya kepada para Santri. Dengan memberikan sejumlah dana untuk renovasi kamar santri di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ar Rahmani yang ada di Tangerang Selatan. Karena perjuangan para santri memang sudah seharusnya didukung dengan berbagai fasilitas yang layak.

Nah, itu artinya santri itu bukan hanya akan diperhatikan orang tua dan ustad saja. Akan tetapi, semua termasuk pemerintah. Agar para santri bisa selalu Santri Siaga Jiwa dan Raga sesuai dengan tema Hari Santri 2021.

Yang artinya ‘Siaga Jiwa’ dengan menjaga akhlak, nilai dan etos kerja yang baik. Sementara ‘Siaga Raga’ dengan mendedikasikan tenaga dan hasil karya nya bagi bangsa.

Sengan tips di atas, anak-anak kita bisa menjadi salah satu santri yang bukan hanya berakhlak mulia tetapi juga bisa senantiasa siaga dan siap berbakti bagi masyarakat Indonesia. Serta tentunya terus berbagi tanpa batas kepada siapa saja di berbagai aspek kehidupan bangsa. Selamat Hari Santri Nasional.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang ibu yang bekerja di ranah domestik. Begitu mencintai dunia literasi dan jalan-jalan serta menaruh minat yang besar terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan anak dan parenting. Suka menulis di https://www.roemahaura.com/

CLOSE