Jadi Generasi Sandwich Itu Berat! Terapkan 5 Strategi Ini Agar Keuanganmu Tetap Digdaya

Generasi Sandwich adalah generasi yang tidak hanya bertanggung jawab secara finansial terhadap dirinya sendiri, tetapi juga menanggung kebutuhan orang tua serta anak-anak mereka. Dengan beban yang demikian berat, mereka yang tergolong generasi sandwich harus pintar-pintar mengatur keuangan mereka agar tidak kewalahan. Kalau kamu termasuk generasi sandwich, 5 strategi ini dapat kamu terapkan agar tetap merdeka secara finansiaI!

1. Membuat Pos Anggaran

Menanggung beban banyak kepala berarti harus siap dengan besarnya kemungkinan pengeluaran tak terduga. Oleh karena itu, kamu harus membagi penghasilanmu ke dalam beberapa pos keuangan seperti Dana Darurat, Tabungan, Investasi, Sosial, dan Konsumsi. Porsi tiap-tiap pos dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Namun, alangkah baiknya jika anggaran konsumsimu, termasuk pengeluaran rutin untuk membantu orang tua, tidak melebihi 60% dari total pendapatan bulananmu.

2. Memisahkan Rekening Saving dan Spending

Saving vs Spending

Saving vs Spending via https://www.pexels.com

Hal yang paling sulit dalam mengelola keuangan adalah berkomitmen untuk tidak menggunakan uang yang tidak sesuai tujuannya. Solusi untuk masalah ini adalah memisahkan uang yang sifatnya simpanan pada rekening yang berbeda dari rekening yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Biaya rekening tentu tidak seberapa dibandingkan jumlah uang yang dapat diselamatkan.

3. Melengkapi Proteksi Diri

Sebagai sumber pemasukan utama bagi keluarga, tentunya kehadiranmu sangat dibutuhkan. Memproteksi diri dengan asuransi kesehatan adalah keputusan yang bijak. Jika membeli produk asuransi kesehatan dirasa terlalu mahal, kamu dapat memanfaatkan BPJS Kesehatan. Jika memungkinkan, lengkapi juga dengan asuransi jiwa agar keuangan keluarga tidak collapse bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Berinvestasi Sejak Dini

Tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi. Sisihkan sekitar 10% dari pendapatan bulananmu untuk investasi secara rutin. Kamu dapat memulai dari produk investasi yang konservatif seperti deposito, reksadana pasar uang, dan Surat Berharga Negara (SBN). Tentu boleh saja jika kamu ingin mencoba instrumen saham, tapi risiko yang terkandung di dalamnya cukup besar sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

5. Menyiapkan Dana Pensiun

Dana Pensiun

Dana Pensiun via https://www.pexels.com

Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan terbesarmu adalah memutus rantai generasi sandwich itu sendiri. Dengan menyiapkan dana pensiun, kamu akan memiliki perbekalan yang cukup ketika memasuki usia tidak produktif sehingga tidak akan menjadi beban bagi anak-anakmu kelak. Kamu dapat memanfaatkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pada bank, perusahaan asuransi, atau lembaga keuangan lainnya.

Mungkin terlihat sederhana, namun dibutuhkan komitmen yang kuat serta konsistensi dalam menerapkannya. Berbagai kendala mungkin akan muncul, namun tetaplah berjuang dan yakin bahwa akan selalu ada kemudahan di tengah kesulitan. Yang terpenting, jangan lupa bersyukur atas kesempatan untuk menjadi manfaat bagi orang-orang terdekat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini