6 Dampak yang Akan Kamu Rasakan Ketika Kamu Terlalu Ikut Campur dengan Urusan Orang Lain

Barangkali kepo nggak selalu care

Di dunia ini, kita sudah memiliki jalan kehidupan masing-masing begitupula bagaimana cara menjalaninya. Orang lain yang melihat adalah tim penilai, yang boleh jadi tidak tahu apa-apa tentang kehidupan kita. Di antara tim penilai tersebut, mungkin ada satu atau dua yang terlalu sibuk mengurusi urusan hidup kita bahkan lebih sibuk daripada diri kita sendiri. Dikatakan haters sah-sah saja, disebut tukang iri mungkin-mungkin saja, atau dikatakan si julid karena omongannya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Nah, jika kamu terlalu mengurusi kehidupan orang lain, ada banyak dampak negatif menunggumu yang tentu saja sangat tidak baik untukmu. Ibarat boomerang yang kamu lemparkan, ujung-ujungnya akan kembali padamu. Berikut 6 dampak yang akan kamu rasakan ketika kamu sibuk mengurusi hidup orang lain alias julid.

Advertisement

1. Kamu menjadi terlalu mudah menilai kehidupan orang lain

Photo by Keira Burton from Pexels

Photo by Keira Burton from Pexels via https://www.pexels.com

Kebiasaanmu dalam ikut campur kehidupan orang lain akan menciptakan persepsi-persepsi dari pemikiranmu sendiri yang belum tentu benar. Kamu akan terlalu mudah menilai kehidupan orang lain yang bahkan sebenarnya kamu tidak tahu persis. Kalau begini, jatuhnya bisa jadi fitnah.

Misal, ada seorang tetanggamu perempuan pulang kerja selalu malam dan diantar mobil yang berbeda setiap hari. Lalu kamu beritahukan tetanggamu yang lain jika tetanggamu itu sering gonta-ganti pacar.

Advertisement

Padahal, mobil yang mengantar tersebut tidak lain adalah taksi daring. Maka, ada baiknya sebelum menilai dan menyimpulkan untuk terlebih dulu crosscheck guna mengetahui kebenaran. Jadi nggak asal.

2. Penuh drama dan sulit menerima kenyataan

Photo by Ben White on Unsplash

Photo by Ben White on Unsplash via https://unsplash.com

Pernah lihat ibu-ibu di sinetron sedang bergosip? Kurang lebih kamu akan seperti itu juga ketika sedang menyebarkan informasi yang belum valid keabsahanannya. Penuh drama, ditambah-tambah, dikurang-kurangi. Sehingga kalau diibaratkan makanan maka rasanya akan keasinan atau mungkin terlalu pedas.

Terlalu banyak berdrama, kamu akan semakin sulit menerima kenyataan. Misalnya saja orang yang kamu jadikan objek omongan membeli sebuah mobil baru. Hatimu akan sangat panas, susah menerima jika ada yang melebihi kamu, dan sebagainya. Ujung-ujungnya kamu ribet sendiri.

Advertisement

3. Banyak orang tidak akan percaya padamu

Foto oleh Edmond Dantès dari Pexels

Foto oleh Edmond Dantès dari Pexels via https://www.pexels.com

Ibu-ibu tempatmu bergosip boleh saja menunjukkan mimik percaya, tapi belum tentu sepenuhnya percaya lho. Siapa juga yang akan percaya, jika selama ini mereka tahu ucapanmu bohong, hasil rekaan, terlalu banyak bumbu di sana-sini. Jadi, ketika bercerita lebih baik sewajarnya saja agar orang-orang tetap menghargai keberadaanmu bukan malah mengucilkan.

4. Orang-orang di sekitarmu tidak merasa nyaman

Photo by Maksym Kaharlytskyi on Unsplash

Photo by Maksym Kaharlytskyi on Unsplash via https://unsplash.com

Tentu saja orang-orang di sekitarmu akan merasa tidak nyaman. Bagaimana mungkin bisa nyaman, jika berteman dengan seorang julid? Mereka tentu saja waswas, boleh jadi di depan mereka kamu membicarakan si A, B, C dan D. Tapi di belakang, kamu justru membicarakan mereka pada si A, B, C, D.

Karena rasa tidak nyaman inilah, akan ada dari mereka mengambil langkah menghindar, menjaga jarak, dan menjauhimu. Ujung-ujungnya, kamu akan berakhir seorang diri tanpa seorang teman.

5. Orang lain selalu saja punya kesalahan di matamu

Photo by Ben White on Unsplash

Photo by Ben White on Unsplash via https://unsplash.com

Kamu tidak akan puas jika tidak mengetahui selah negatif yang dimiliki orang lain. Selah inilah yang kamu gunakan sebagai senjata untuk menyerang. Menyedihkan. Sehingga bagimu, orang lain akan selalu memiliki kesalahan—serba salah. Kurang afdol jika orang lain itu begitu sempurna yang justru malah membuatmu insecure tiba-tiba.

6. Merasa sulit mencintai dirimu sendiri

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Terlalu banyak bicara, terlalu jauh juga kamu mengambil langkah tenggelam dalam dramamu sendiri. Mirisnya, semakin kamu menikmati, kamu akan semakin sulit mencintai diri sendiri.

Padahal, mencintai diri sendiri sangatlah penting. Jika kamu sadar betapa wajibnya hal tersebut, kamu akan malu sendiri sudah berjibaku pada urusan yang bukan urusanmu.

Jadi, cobalah untuk mengurangi intensitas mengurusi kehidupan orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE