7 Cara Memperbaiki Kualitas Diri Menghadapi Quarter Life Crisis

Jangan menyerah, ini hanyalah satu dari sekian banyak fase dalam hidup yang harus kamu lalui

Krisis jati diri atau quarter life crisis bisa berdampak buruk terhadap hidupmu. Seringnya kamu mempertanyakan kualitas hidup dan identitas diri, bisa mengganggu aktivitasmu sehari-hari. Bahkan, tanpa disadari efek seperti menarik diri dari pergaulan, rasa rendah diri, dan membatasi lingkaran pertemanan akan membuat jiwamu perlahan mati. Kamu tidak boleh hanya berdiam diri, setidaknya, untuk saat ini lakukan saja apa yang kamu bisa dan jangan berpangku tangan menunggu uluran orang. Kamu harus segera bangkit dan berlari jangan berjalan ditempat hari ini, esok dan selanjutnya.

Quarter life crisis tidak lebih menakutkan dibanding kamu yang pasrah menghadapi kehidupan. Matahari masih bersinar, tangan dan kakimu masih lengkap, maka kamu bisa menjadi orang yang lebih baik dari kemarin. Begitu seterusnya apabila dibarengi dengan usaha dan niat yang kuat. Jika kamu masih bingung dari titik mana harus memulai, berikut 7 cara yang mungkin bisa membantu dirimu menghadapi quarter life crisis.

Advertisement

1. Memahami diri sendiri

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Mengenal siapa dirimu merupakan cara paling awal mengatasi quarter life crisis. Ada pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang”, jika kamu belum tahu siapa dirimu dan apa keinginanmu maka akan sulit untuk melakukan hal yang lain. Oleh karena itu, pikirkanlah dirimu terlebih dahulu, bila perlu catat apa saja kekurangan dan kelebihan kamu guna menjadi bahan memotivasi diri sekaligus evaluasi untuk mengetahui tujuan hidupmu.

2. Jangan menjauh, kamu bisa berdiskusi dengan teman-teman yang mungkin sedang menghadapi situasi yang sama

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Ketika dirimu merasa jauh tertinggal dari orang-orang terdekatmu, secara otomatis kamu perlahan-lahan menarik diri dari lingkungan, tempat nongkrong dan lingkaran pertemanan. Mungkin kamu beranggapan momen menjauh dari teman-teman dapat dijadikan ajang merenung dan mengetahui tujuan hati. Sebenarnya, apa yang kamu lakukan adalah salah. Dengan menghindari dan membatasi ruang gerakmu sama saja dengan mematikan motivasi untuk selalu bergerak. Ada baiknya, kamu tidak memendam masalahmu sendirian. Berdiskusi, bertukar pikiran dan pandangan bersama teman-teman terdekatmu atau orang-orang yang menghadapi situasi sama sepertimu setidaknya dapat mengurangi sedikit bebanmu.

Advertisement

3. Fokus dengan apa yang bisa kamu lakukan hari ini

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Kamu tidak boleh terpaku mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan saja, tetapi juga kamu bisa melakukan apapun yang kamu kuasai untuk mengalihkan pikiranmu seperti berkebun, berkreasi dengan barang-barang di sekitarmu atau menjadi seorang relawan. Apapun yang bisa kamu lakukan maka lakukanlah, asalkan jangan rebahan sepanjang hari di atas kasur atau menonton drama di laptop, atau memandangi layar handphone sampai lupa waktu. Hal itu tidak akan mengubah keadaanmu, justru akan meresahkan orang-orang di sekitarmu. Berhenti mengeluh dan bergeraklah.

4. Memulai hobi baru

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Bila hari-harimu tidak mengalami kemajuan dan merasa setiap hari hanya berjalan di tempat, cobalah mencari hal-hal baru, hobi salah satunya. Hobi yang bisa kamu lakukan setiap waktu dan setiap hari. Aktivitas yang baru akan membawamu lebih produktif sehingga kamu pelan-pelan akan melupakan kegelisahanmu terhadap masa depan. Tidak hanya itu, aktivitas yang produktif bisa mengembangkan kemampuan dirimu dan membuat dirimu menjadi lebih baik terutama dalam berpikir positif.

5. Berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain

Advertisement
Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Hal paling menyebalkan adalah jika ada seseorang yang membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Rasanya sangat tidak adil, bukan? Lantas, mengapa kamu membandingkan dirimu denganorang lain?
Kamu tidak bisa menjadikan kesuksesan orang lain sebagai tolak ukur kesuksesan dirimu.

Selamanya tidak bisa dan tidak boleh. Sebab, setiap manusia memiliki cara dan waktunya sendiri untuk mencapai kesuksesan. Jika kamu selalu saja membanding-bandingkan, secara tidak langsung itu akan membuat langkahmu terhenti, rasa minder menguasai diri, dan berakhir rebahan di kasur. Semuanya tidak akan mengubah keadaan, kecuali kamu terus berusaha pantang menyerah.

6. Menyusun rencana hidup

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Pernah melihat seseorang menuliskan jadwal di buku binder atau di papan tulis? Kebiasaan itu bisa disebut sebagai menyusun rencana hidup. Kamu bisa mencatat hal apa saja yang akan kamu lakukan setiap hari atau merencanakan kehidupanmu 5 tahun ke depan. Dalam 5 tahun itu, apa saja yang ingin kamu gapai dan bagaimana caranya menggapai rencana tersebut. Semua harus direncanakan secara detail. Meski ada beberapa rencana yang mungkin tidak terwujud, setidaknya kamu sudah mencoba berupaya.

7. Bertindak untuk menciptakan perubahan

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Dalam menghadapi quarter life crisis, kamu dilarang berdiam diri. Rezeki itu tidak langsung turun mengenai kepala kamu, tapi harus dijemput dengan usaha. Menunggu tidak akan mengubah segalanya, yang ada malah rezeki kamu disambar orang. Memang, sebagian orang berkata “kalau rezeki tidak akan ke mana” tapi bukan berarti kamu terus duduk diam dan berpangku tangan. Itulah gunanya kaki dan tanganmu, untuk mencari cara terbebas dari belenggu quarter life crisis.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE