8 Pertanyaan Paling Umum dan Berpotensi Ditanyakan Saat Interview Kerja. Yuk, Latihan!

Kamu bisa mulai melatih jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, lho!

Saat melamar kerja tentu melalui banyak tahap sampai akhirnya kamu dapat bekerja pada suatu perusahaan. Salah satu tahap seleksi yaitu melakukan wawancara. Tahap ini mengharuskan kamu berhadapan dengan satu orang atau lebih dalam satu sesi wawancara. Pada umumnya sesi wawancara akan kamu lakukan 2 tahap yakni tahap pertama dengan tim HRD (Human Resource Development) dan yang terakhir yang cukup menentukan adalah wawancara user atau calon atasan kamu nanti. Biasanya tahap ini kamu akan cukup berdebar-debar karena hal apa yang harus kamu siapkan dan mencari jawaban apa yang cukup sesuai dengan industri yang ada.

Kamu bingung? Jangan khawatir! Pada artikel ini kamu akan mempersiapkan diri dalam suatu wawancara kerja terkait dengan pertanyaan apa yang paling sering muncul dan jawaban apa yang cukup ideal untuk kamu persiapkan. Yuk langsung aja!

Advertisement

1. Bisakah kamu menceritakan soal diri kamu?

Photo by Marten Newhall on Unsplash

Photo by Marten Newhall on Unsplash via https://unsplash.com

Pertanyaan wawancara ini pada dasarnya bukan pertanyaan.

Apa yang harus kamu ceritakan? Semuanya tentang diri kamu?

Advertisement

Tentu tidak, pewawancara tentu tidak ingin tahu bahwa kamu suka makan coklat atau kamu memiliki kucing peliharaan di rumah. Memang terkesan sederhana namun dalam kesempatan tersebut kamu harus bisa mendeskripsikan diri kamu secara positif dan ideal dengan budaya perusahaan. Kamu bisa mulai dengan menentukan sikap apa dalam diri kamu yang dapat berkontribusi positif bagi perusahaan.

Misalnya kamu melamar sebagai analis.

“Saya orang yang analitikal dan teliti.”
“Saya sangat handal dalam mengerjakan pekerjaan dengan angka.”

Advertisement

2. Apakah kamu pernah terlibat konflik di pekerjaan lama? Seperti apa kamu menyikapinya?

Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash

Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash via https://unsplash.com

Pertanyaan ini adalah untuk mengetahui seberapa solutif kamu menyelesaikan suatu masalah yang terjadi. Tidak dapat dipungkiri dalam suatu perusahaan yang memerlukan kerjasama tim terkadang terjadi ketegangan antara sesama tim divisi maupun divisi lain. Hal tersebut mungkin saja terjadi pada dirimu

Kamu bisa memberikan pengalaman kamu sebelumnya atau memberikan jawaban dengan memberikan solusi bagaimana kamu dapat bertahan, produktif, dan tetap profesional melakukan pekerjaan yang kamu dapat.

3. Coba sebutkan kekurangan kamu

Photo by Adolfo Félix on Unsplash

Photo by Adolfo Félix on Unsplash via https://unsplash.com

Dalam hal kekurangan pada dasarnya pewawancara mengetahui seberapa jujur kamu mengenal dirimu sendiri. Jangan menghindar dengan menjawab, “Saya tidak punya kekurangan”

Cobalah mencari sesuatu yang bukan jadi keunggulan kamu tapi sedang berusaha kamu perbaiki. Misalnya,

“Saya orang yang pelupa, namun karena pelupa saya selalu membuat to do list pada notes atau kalender saya tentang hal apa saja yang harus saya lakukan hari ini sehingga tidak ada yang terlewat.”

4. Apa kelebihan kamu?

Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash

Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash via https://unsplash.com

Dalam hal kelebihan, kamu bisa berikan jawaban kelebihan yang lebih spesifik. Jangan menjawab dengan sesuatu yang ada pada requirment lowongan. Misal dalam lowongan dapat berkomunikasi dengan baik, jangan kamu paparkan itu sebagai kelebihan namun itu merupakan requirement alias harus ada pada diri kamu.

Nah dari hal tersebut kamu dapat deskripsikan lebih spesifik misal jawaban umum adalah kamu dapat berkomunikasi dengan baik namun dengan menjawab seperti

“Saya dapat berkomunikasi secara persuasif dengan baik”

Lalu juga jangan lupa memberikan contoh implementasinya.

5. Prestasi apa yang telah diraih dalam karier?

Photo by bruce mars on Unsplash

Photo by bruce mars on Unsplash via https://unsplash.com

Pertanyaan ini ingin mengetahui prestasi apa sebelumnya yang berhasil kamu raih. Kamu bisa memberikan prestasi terdekat yang pernah kamu capai. Jawab dengan suatu prestasi yang berhubungan dengan pekerjaan kamu dan tidak umum.

Misalnya, kamu bisa memberikan jawaban bahwa kamu berhasil mendatangkan 150% potensial customer dari target yang kamu dapat dari ketua tim kamu. Artinya kamu mampu melampaui target yang diberikan

6. Jelaskan rencana kamu ke depan!

Photo by Chase Clark on Unsplash

Photo by Chase Clark on Unsplash via https://unsplash.com

Jawab dengan jujur dan realistis. Berikan goals kamu dan langkah konkrit apa agar mencapai tujuan tersebut dalam beberapa tahun. Misalnya kamu melamar sebagai staff pajak. Ketika pertanyaan tersebut muncul maka kamu bisa menjawab bahwa kamu ingin menjadi seorang seorang asisten manajer dalam 5-7 tahun.

Maka dari itu saya membuat plan jangka pendek, menengah dan panjang.

Pada jangka pendek saya akan berusaha mencerna semua pengalaman dari para senior dan mengikuti pelatihan sertifikasi pajak tingkat dalam setahun, mengikuti seminar leadership, berikutnya pada tahun ketiga saya sudah menjadi staff senior.

7. Mengapa tertarik bergabung ke perusahaan ini?

Photo by Tim Gouw on Unsplash

Photo by Tim Gouw on Unsplash via https://unsplash.com

Mungkin umumnya pelamar akan menjawab ingin suasana kerja yang nyaman dan gaji yang lebih tinggi. Hati hati dalam menjawabnya. Pewawancara ingin melihat motivasi kamu sebenarnya, apakah ingin uang saja tanpa memiliki etos kerja yang baik atau tidak memiliki motivasi yang jelas seperti “bodo amat dengan perusahaan yang penting digaji” 

Kamu bisa menjawab pertanyaan dengan alasan yang positif yang memberikan alasan kamu memiliki value yang tepat bagi perusahaan dan berdampak pada perusahaan.

8. Apakah ada pertanyaan?

Photo by Amy Hirschi on Unsplash

Photo by Amy Hirschi on Unsplash via https://unsplash.com

Pada pertanyaan ini usahakan tidak menjawab tidak ada ya. Dengan menjawab tidak, maka efeknya adalah pewawancara akan menganggap kamu kurang tertarik dengan wawancara tersebut. Kamu bisa menjawab dengan memberikan pertanyaan pertanyaan cukup spesifik kepada pewawancara.

Tujuanya adalah untuk menggali lebih dalam terkait perusahaan tersebut. Mengapa “lagi”? Karena sudah syarat wajib kamu riset semua hal tentang perusahaan yang kamu lamar sebelum memulai wawancara tersebut. Kamu bisa mulai bertanya hal yang simpel namun cukup spesifik seperti :

  • Apa achievement yang didapat perusahaan pada waktu dekat ini? 
  • Culture perusahaan seperti apa? 

Ataupun pertanyaan pertanyaan yang mengindikasikan bahwa kamu adalah orang yang tepat dan ingin segera bergabung dengan perusahaan tersebut

Dalam proses wawancara kamu akan mendapatkan berbagai pertanyaan mungkin dari yang umum sampai dengan spesifik. Dengan melakukan persiapan matang sebelum wawancara akan membuat potensi kamu untuk diterima jauh lebih besar. Selain wawasan yang kamu siapkan kamu juga harus mempersiapkan fisik dan juga secara mental.

Tidurlah cukup dan berdoalah sebelum memulai. Apabila pada akhirnya kamu belum cocok dengan perusahan tersebut bukan berarti kamu gagal, teruslah belajar dan tidak mengulangi kesalahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE