8 Tipe Pasangan Toxic Ini Jangan Sampai Ada di Kehidupanmu!

Jangan sampai masuk ke dalam lingkaran toxic ya~

Dear, apa akhir-akhir ini kamu kerap merasa lelah dengan sikap si dia yang sepertinya susah banget buat diajak akur? Coba deh amati! Apakah salah satu penyebab pertengkaran kalian ada pada sikapnya? Jangan sampai, ia masuk ke dalam salah satu tipe pasangan toxic di bawah ini, Dear! Coba cek, ada nggak sih sikap-sikapnya yang mengarah pada tipe dan ciri-cirinya seperti yang Riliv bahas di bawah ini?

Advertisement

1. Tipe pasangan toxic yang pertama: sang investigator

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Dia selalu curiga dan marah saat kamu harus ngobrol dengan teman-temanmu? Atau dia merasa harus menempatkan prasangkanya kepadamu, terutama pada setiap pesan yang masuk melalui akun media sosialmu? Bisa jadi, dia sedang cemburu padamu. Tapi, tahu nggak sih, Dear?

Sebenarnya, cemburu yang berlebihan juga nggak baik, lho. Cemburu berlebihan juga bukanlah tanda sayang. Apalagi jika ia sampai berani menyakitimu secara fisik atau psikis. Misalnya, karena ia bilang ia sedang cemburu, ia jadi merasa berhak untuk memarahimu secara berlebihan, menuduhmu dengan prasangka yang kelewat batas, sampai kamu capek sendiri dan akhirnya menuruti semua kemauannya. Coba dipikir-pikir lagi, jika akhirnya kamu harus tersiksa karena ulahnya ini:

Advertisement

“Bukannya cinta seharusnya dilandaskan dengan perasaan saling percaya?”

2. Tipe pasangan toxic kedua: pasangan tukang atur, seakan-akan dia yang paling mengetahuimu secara luar dan dalam

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Nggak masalah sih, jika dia berusaha mengingatkanmu agar nggak pulang malam sendirian. Atau, menjadi alarm otomatis bagimu yang suka melewatkan jam makan ketika lagi sibuk-sibuknya. Itulah tanda bahwa ia sedang peduli dan menyayangimu. Kamu memang akan diatur, tapi hal ini memang dilakukannya demi kebaikanmu sendiri. Tapi, coba deh amati. Apa dia juga melabeli sifat tukang aturnya sebagai tanda sayang, jika hal-hal yang ia berusaha kendalikan melewati batas-batas privasimu? Seperti teman-teman, keluarga, atau bahkan foto-foto di media sosialmu. 

Advertisement

Pernah nggak ia melarangmu menemui teman-temanmu karena dia menganggap kalau temanmu terlalu banyak membawa pengaruh buruk bagimu? Atau, pernahkah dirinya menyuruhmu untuk menghapus beberapa foto-foto di Instagram-mu tanpa alasan yang jelas dan masuk akal? 

Apapun alasannya, kamu berhak menentukan pilihan, lho. Tentang apa yang harus dan nggak harus kamu lakukan. Siapapun nggak berhak mengatur pilihan dalam kehidupanmu, apalagi jika ia baru sebatas pacar. 

3. Tipe ketiga: seseorang dengan insecurity yang terlampau melewati batas

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via https://www.pexels.com

Punya pasangan yang kelewat insecure nggak akan membuatmu nyaman. Kamu nggak bisa berkembang, karena setiap tindakanmu harus melalui persetujuannya. Tindakanmu bahkan dituntut agar nggak memicu rasa ketidakpercayaan dirinya. Amatilah sikap-sikapnya jika ia mulai menunjukkan tindakan yang nggak wajar dan jauh dari kata menyenangkan, akibat rasa insecure yang dipunyainya. Seperti negative thinking, terlalu protektif, haus akan validasi, dan menyalahkan pasangannya akibat rasa cemasnya sendiri.

Rasa insecure adalah hal wajar dan kerap kali muncul. Namun, hal ini nggak bisa menjadi alasan normal bagi seseorang untuk memperlakukan pasangannya secara semena-mena.

4. Tipe selanjutnya: si perfeksionis

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Kita semua tahu bahwa nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Maka, saat si perfeksionis membuat segala sesuatunya terlihat tanpa cela, hal ini nggak akan bisa membawa dampak baik. Tipe pasangan toxic ini akan selalu punya alasan untuk mengkritik dan berusaha mengaturmu. “Ini demi kebaikanmu!” Itulah katanya. Tapi nggak jarang, hal-hal yang ia lakukan justru membuatmu jadi sulit untuk nyaman dengan diri sendiri. 

Hal-hal kecil dalam hidupmu nggak luput dari perhatiannya, misal make up, pakaian, atau bahkan cara berbicara. Salah sedikit, ia nggak akan segan-segan mengoreksimu. Orang-orang yang perfeksionis, hanya akan mencintai sesuatu yang sempurna. Padahal, di dunia ini nggak akan ada yang bisa memenuhi harapannya. Jika kamu nggak bisa mengimbanginya, kamu bisa-bisa akan kelelahan sendiri, lho.

5. Tipe pasangan toxic yang kelima: narsistik

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via https://www.pexels.com

Tipe pasangan toxic selanjutnya adalah mereka yang memiliki kepribadian narsistik. Tentu kamu pernah dengar kata “narsis”, kan? Pengertian narsistik nggak jauh berbeda dari makna kata “narsis” sendiri.

Mereka yang punya gangguan kepribadian narsistik, kerap kali punya kecenderungan untuk terlalu membanggakan dirinya sendiri dan selalu membutuhkan pujian. Hal ini seringkali membuatnya jadi kurang punya rasa empati. Kekurangan rasa empati ini, membuat arah hubungan kalian jadi hanya berpusat pada satu dunia saja, yaitu masalah hanya seputar dirinya. Nah, kalau sudah demikian, nggak ada lagi deh tuh aturan give and take yang seimbang, seperti yang ada pada hubungan sehat pada umumnya. 

6. Tipe selanjutnya: tukang ngeluh dan suka menyalahkan

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Nggak ada salahnya mengeluh. Setiap orang pernah ditimpa masalah. Pada akhirnya, mengeluh adalah salah satu cara melepas rasa penat dan meringankan beban pikiran. Cuma, yang bikin kamu harus hati-hati dengan tipe pengeluh adalah saat si dia jadi suka sambat dan perlahan-lahan jadi menyalahkanmu atas setiap masalah yang menimpanya. Ada, kan, tipe orang yang seperti ini? 

Selain menyebalkan, tipe pasangan toxic ini nggak juga akan bikin kamu jadi betah berlama-lama bersamanya. Penyebabnya jelas, yaitu sikap nggak dewasanya yang jarang sekali mau untuk belajar. Coba amati, kapan sih si dia bisa secara mandiri mengambil sikap seperti menghadapi masalahnya sendiri secara berani?

7. Tipe pasangan toxic yang juga mesti kamu hindari: si kompetitif

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via https://www.pexels.com

Dia nggak pernah bangga dengan pencapaianmu. Justru, saat kamu berhasil menggapai hal-hal luar biasa, ia malah menunjukkan sikap iri dan nggak suportif. Kamu nggak usah heran, kenapa ia sebagai pasanganmu justru malah merasa iri dengan kelebihan-kelebihan yang kamu punya. Masalahnya, bukan ada padamu, kok. 

Ia yang nggak bisa menerima dan mendukungmu sebagai pasangannya untuk bisa setara atau melangkah secara lebih baik, adalah tipe pasangan kelewat kompetitif. Si dia akan menganggap siapapun sebagai saingannya, termasuk dirimu. Meskipun kamu merupakan orang yang disayangi dan menyayanginya. Namun, sayangnya ia sama sekali nggak ingin disalip.  Padahal, pasangan yang baik harusnya saling mendukung, bukan?

8. Tipe pasangan toxic yang terakhir: pembohong

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

“Eh, sebenarnya tuh begini, lho…”

Coba hitung-hitung, Dear! Berapa kali pasanganmu mengucapkan kalimat di atas setiap ia ketahuan berbohong? Sering banget?

Atau, pernah nggak sih ketika kamu dihadapkan oleh suatu masalah bareng si dia, tapi bukannya menyelesaikannya dengan kejujuran, tapi justru yang ia lakukan malah banyak mencari alasan supaya kamu bisa percaya kembali dengan kata-katanya. Nggak hanya pandai mencari alasan, tipe pasangan toxic ini akan sangat pandai untuk memanipulasi keadaan. Kamu bahkan jadi sulit membedakan setiap omongannya, yang sering kali nggak cocok sama kenyataan. 

Kalau sudah begini, jadi susah juga kan kalau mau percaya pada setiap kata-katanya? Bisa-bisa, kepercayaanmu akan dinilai murah dan nggak dianggap berharga. Aduh! Jangan sampai, deh. 

Nah, Dear, jika kamu membutuhkan bacaan mengenai toxic relationship lainnya, temukan dalam aplikasi Riliv, ya! Kamu bisa men-downloadnya di PlayStore atau App Store secara gratis. Jangan lewatkan!

Referensi:

  1. Imafidon, Casey. (TT). 8 Types of Toxic Partners You Should Never Let Stay with You. Diakses dari: https://www.lifehack.org/articles/communication/8-types-toxic-partners-you-should-never-let-stay-with-you.html
  2. Ishak, Raven. (2017). 9 Signs You Have a Toxic Partner. Diakses dari: https://www.bustle.com/p/9-signs-you-have-a-toxic-partner-even-if-youre-in-denial-26013

Ditulis oleh Safira Adnin Karlina dari Riliv .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE