8+ Trik yang Bisa Kamu Coba untuk Tetap Merasa Baik dalam Situasi Tidak Baik

Menghadapi ketidakpastian

Kita menyadari, bahwa banyak sekali hal-hal yang tidak kita ketahui. Keresahan akan masa depan adalah bentuk nyata bahwa kita belum siap menghadapi ketidakpastian di depan. Sebagai manusia, kita selalu memproyeksikan diri dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan. Padahal, yang paling dekat dengan kita adalah ketidakpastian. Pikiran kita bergumul dalam emosi deras antara penyesalan masa lalu dan kecemasan akan masa depan. Tidak bisa dipungkiri, perlahan kita akan melaju dalam arusnya. Tergerus atau tidak tergantung pada sekuat apa kita berani berenang menuju hulu.

Masa lalu tak dapat direvisi, namun suasana hati masih dapat kita perbaiki.

Kita tidak bisa memastikan masa depan, tapi kita bisa mengontrol tindakan kita saat ini. Rasa khawatir akan masa depan dapat kita kelola mulai dari kesiapan menghadapi ketidakpastian. Berikut adalah trik untuk menghadapi ketidakpasian agar kita tetap merasa baik meski dalam situasi tidak baik. 

Advertisement

1. Menjaga tubuh sama dengan menjaga pikiran

Photo by Freepik

Photo by Freepik via https://www.freepik.com

Makan dengan sehat, tetap terhidrasi, menjaga kualitas tidur dan berolahraga adalah bentuk mensejahterakan fisik. Hal ini terbukti dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi, karena kesejahteraan fisik sangat mendukung kesejahteraan emosional. Kualitas tidur atau tidur nyenyak adalah kunci untuk tetap tajam secara mental, mengurangi efek penuaan, membantu tubuh kita beregenerasi dan berkumpul kembali, dan mendorong regenerasi sel. Tidur malam yang nyenyak adalah hal yang membuat kita cantik luar dalam. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE