9 Penemuan Luar Biasa yang Bisa Mengubah Dunia

Sains sesuai dengan namanya, selalu menciptakan cara-cara baru dan apik untuk kemajuan teknologi.

Penulis dan seorang penemu bernama Arthur C. Clarke pernah berkata bahwa “teknologi yang cukup maju tidak ada bedanya dengan sihir.”. Dunia mengalami perkembangan evolusi yang menakjubkan, di mana semua pekerjaan sehari-hari bisa dilakukan dengan sangat mudah, begitu pula dengan dunia medis yang semakin hari mengalami perkembangan yang luar biasa. Sains sesuai dengan namanya, selalu menciptakan cara-cara baru dan apik untuk meningkatkan kredibilitas dunia dan teknologi-teknologi canggihnya.

Berikut ini, kita akan mengulas 9 penemuan luar biasa yang bisa mengubah dunia untuk selamanya.

1. Tangible 3D holograms

Tangible 3D holograms

Tangible 3D holograms via https://www.americaherald.com

Advertisement

Seperti yang dijelaskan oleh Gizmodo, ahli teknologi tinggi di Universitas Tokyo dan Institut Teknologi Nagoya menggabungkan kekuatan hologram yang dapat disentuh. Jika harus mengabaikan semua fisika kompleks di dalamnya, metode mereka terdengar sangat sederhana.

Gambar yang muncul menggunakan sinar cahaya cepat yang disebut laser femtosecond, untuk mendapatkan materi energi. Yang menghasilkan serangkaian kejelasan yang disebut “voxels” yang dapat diatur dalam segala macam formasi 3D. 

Selain lebih futuristik, hologram-hologram ini disebut “Fairy Lights” (Peri Lampu) oleh para penciptanya. Saat hologram itu disentuh, voxels plasma memberikan sensasi getaran yang bisa dirasakan dengan nyata. Menurut Popular Science, Kepala peneliti Yoichi Ochiai menyamakannya seperti menyentuh sebuah amplas.

Advertisement

Teknologi buatan Jepang itu sangat berpotensi di era saat ini. Jika bisa diproduksi dalam skala besar, hologram tersebut bisa diterapkan pada permainan, film, dan telekomunikasi.

2. Bulletproof gel (gel antipeluru)

Bulletproof gel

Bulletproof gel via http://www.dailymail.co.uk

Ada satu kemungkinan untuk melindungi tubuh dari peluru, tentunya selain rompi anti peluru, dia adalah gel D3O. Pada tahun 2009, Kementerian Pertahanan Inggris menganggapnya sebagai perlindung tahan banting yang mutakhir. The Telegraph melaporkan bahwa gel D30 tetap lentur ketika digunakan seperti biasa dan akan mengeras jika diberikan respon seperti pukulan, atau benturan. Mengingat manfaat tersebut, militer menginvestasikan 100,000 juta euro untuk mengembangkan D3O lebih lanjut.

Pada tahun 2014, Akademi Angkatan Udara AS mengembangkan gagasan pelindung yang berbeda, bernama goopy gut-protectors. Dan pada 2017, Air Force Academy Cadet, Hayley Weir dan profesornya telah merekayasa trifecta terkuat dari Kevlar, karbon, dan alat-alat lentur lainnya yang bisa bertahan.

Advertisement

3. See-through wood (kayu tembus pandang)

See-through wood

See-through wood via https://www.businessinsider.com

Mahasiswa di University of Maryland, menerapkan ilmu pengetahuan ilmiah dan alkimia, yang membuat mereka menghasilkan kayu transparan dengan daya tahan melampaui baja.

Seperti yang dikutip dari CNN, mahasiswa-mahasiswa tersebut menemukan keunikan dari sistem botani dengan mengupas bagian lignin kayu, dengan kulitnya yang berwarna kuning. Mereka kemudian menyuntikkan serat tanaman dengan epoksi untuk memberikan kekuatan dan daya tahan terhadap kayu tersebut.

Sekarang ini, kayu bukan saja dijadikan kertas dan korek api, mahasiswa tersebut telah mengubah kayu menjadi transparan seperti kaca dan memiliki daya tahan yang tangguh, mengingat jumlah epoksi yang tepat. Sebagai isolator alami, kayu tembus pandang akan membuat jendela jauh lebih baik dibandingkan dengan kaca biasa. 

4. Spray-on skin

Spray-on skin

Spray-on skin via https://www.nbcnews.com

Luka bakar adalah insiden yang mengerikan dan sering menyebabkan jaringan parut pada kulit yang sulit dihilangkan. Menurut Newsweek, pada tahun 2009, Polisi negara bagian Pennsylvania, Matt Uram menderita luka bakar yang parah akibat terbakar api unggun pada bulan Juli. Untungnya, rumah sakit Mercy Burn Center di Pittsburgh telah mengembangkan perawatan luka bakar yang baru, bernama Spray-on skin.

Dikembangkan oleh peneliti Jerman, Dr. Jorg Gerlach, teknologi ini bergantung pada sel-sel induk yang diekstrak dari  kulit pasien yang sehat dan tersuspensi dalam cairan. Dari sana, sel-sel itu disemprotkan ke area kulit yang rusak seperti cologne. Dokter menerapkan pengobatan ini pada luka bakar seluas tiga derajat di lengan kanan Uram. Beberapa hari kemudian, dia memiliki kulit yang hampir sepenuhnya sembuh, dan setiap risiko infeksi atau jaringan parut hilang. 

5. 3D printed buildings

3D printed buildings

3D printed buildings via https://inhabitat.com

Inovator masa kini telah menerapkan pencetakan berbasis 3D ke berbagai macam barang, misalnya pembuatan kaki palsu, dan pembuatan cokelat komersial. 

Pada 2017, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan lengan robot bermesin untuk mencetak kubah busa raksasa dalam waktu kurang dari 14 jam. Dengan tinggi 12 kaki dan diameter 50 kaki, struktur bangunan itu bisa menampung sejumlah orang. Terlebih lagi, pencetakan dapat disesuaikan dengan ketebalan dari berbagai bahan konstruksi dan juga ukuran bangunan. 

Seperti dikatakan Los Angeles Times, perusahaan konstruksi dapat menghemat banyak waktu dan uang dengan mencetak blok bangunan di tempat daripada harus memesannya dari tempat lain. Perangkat ini juga akan berguna di lokasi bencana untuk tempat penampungan darurat dalam waktu singkat. Atau bahkan bisa membantu korban kebakaran rumah yang gak punya tempat tinggal.

6. Disease-detecting breathalyzers

Disease-detecting breathalyzers

Disease-detecting breathalyzers via https://www.owlstonemedical.com

Breathalyzers dapat mendeteksi seorang pengemudi yang mabuk bahkan dengan kadar alkohol yang tinggi. Pada bulan Desember 2016, jurnal American Chemical Society (ACS) NANO menerbitkan hasil sebuah penelitian dari jenis baru breathalyzer yang membantu para ahli untuk mendeteksi penyakit dari pasien, termasuk kanker ovarium dan penyakit ginjal. 

Seperti yang dilansir LiveScience, alat yang mengandung nanopartikel karbon dan emas dibagi menjadi dua lapisan terpisah. Lapisan-lapisan ini berinteraksi untuk mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap (VOC) yang terkandung dalam nafas manusia. Untuk menghubungkan pembacaan VOC dengan penyakit yang mendasarinya, peneliti hanya perlu berkonsultasi dengan database penyakit, yang semuanya terkoordinasi di profil VOC.

Untuk menguji breathalyzer, peneliti merekrut 1.400 subjek dari berbagai negara. Para peneliti mendiagnosis 17 penyakit yang berbeda dengan akurasi 86 persen. Yang luar biasanya lagi, para breathalyzer hanya membutuhkan 13 dari ratusan VOC untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat. 

The Telegraph mengatakan kalau perangkat ini berharga kurang dari  24 euro di Inggris. Lebih jauh lagi, mereka menyediakan alternatif lain seperti analisis kotoran. 

7. Ahli bedah robot otonom

Ahli bedah robot otonom

Ahli bedah robot otonom via http://www.4erevolution.com

Pada tahun 2016, Popular Mechanics melaporkan bahwa Robot Otonom Jaringan Cerdas, yang disebut STAR berhasil dioperasikan pada seekor babi yang dibius. Terdiri dari lengan hidraulik yang besar, mata dengan sistem penglihatan inframerah, STAR mengandalkan algoritma dan instruksi yang rumit untuk mengidentifikasi organ yang rusak dan beroperasi untuk menanganinya. 

Bisa dibilang, STAR merupakan ahli bedah usus babi terbaik di Bumi. Dan itu baru permulaan. Ahli biokimia Peter Kim, yang membantu menciptakan STAR, percaya bahwa robot seperti itu mungkin suatu hari akan menggantikan manusia dalam prosedur jaringan lunak seperti pengangkatan tumor misalnya.

8. T-shirt breathing monitors

T-shirt breathing monitors

T-shirt breathing monitors via http://www.nanowerk.com

Ditahun 2017, France's Université Laval menemukan solusi T-shirt (baju) yang dapat memeriksa pernapasan secara real time. Seperti yang dijelaskan oleh Science Daily, baju ini dilengkapi dengan antena serat optik dengan lapisan perak literal. Serat ini mengukur gerakan dada dan inhalasi. Selain itu, antena memiliki lapisan tahan cuaca, sehingga bisa menerjang hujan tanpa mantel atau payung. Kerennya, bisa antarmuka secara nirkabel dengan smartphone.

9. Injectable oxygen

Injectable oxygen

Injectable oxygen via https://www.themarysue.com

Pada tahun 2012, Boston Children's Hospital mengumumkan bahwa Ahli jantung John Kheir, dan rekan-rekannya merancang metode untuk menambahkan oksigen ke dalam darah secara intravena. Ide itu sendiri berasal dari tahun 1900-an, tetapi pada saat itu orang-orang masih menggunakan gas oksigen.

Oksigen yang bisa diinjeksi akan terbukti sangat baik dalam situasi darurat, di mana saluran udara tersumbat atau terlalu lemah untuk berfungsi. Menurut situs web Universitas Michigan, penelitian masih berlangsung pada tahun 2016. Jika berhasil, penemuan itu akan menciptakan manfaat yang besar tentunya.

Sudah tahu kan? Ternyata beberapa penemuan di atas sangat berpotensi di masa depan, mesikipun beberapa diantaranya masih dalam pengembangan. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Killing my time with arts, literature, phraseology, visualization, and manipulate. https://ameliasolekha.blogspot.com/

CLOSE