Aguape Lamp, Pembuatan Lampu Hias Dengan Membantu UMKM Pasuruan

Mari ubah limbah menjadi barang bernilai!

Pada masa pandemi ini banyak sekali masalah - masalah yang muncul salah satunya adalah masalah ekonomi. Banyak pihak yang merasakan dampak buruknya ekonomi dari pandemi ini, salah satunya adalah UMKM. Disini pembuatan lampu ini didasarkan dengan tujuan ingin membantu UMKM pasuruan karena pada masa pandemic ini mengalami penurunan pemasukan sehingga saya bertujuan untuk membantu UMKM ini agar dapat go internasional dan dapat berkembang lebih pesat lagi. UMKM yang saya bantu ini merupakan UMKM eceng gondok dari Pasuruan (Win’s Rajut).

Bagi yang bertanya apa sih eceng gondok itu? jadi eceng gondok merupakan salah satu jenis tanaman yang hidup di air. Eceng gondok ini merupakan suatu tanaman yang memiliki dampak negatif sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan seperti di sungai, danau, rawa rawa. Dari pada eceng gondok ini merusak perairan lebih baik kita gunakan saja untuk membuat suatu produk yang memiliki nilai jual lebih dan dapat menjadi suatu produk yang unik. Konsep desain dari Lampu ini menggunakan konsep floating, sehingga terlihat melayang, dan kap lampu didesain agar cahaya yang keluar dapat menimbulkan efek bayangan yang menarik. Lampu ini menggunakan material kayu solid dengan finishing PU dan eceng gondok sebagai penutup kap, selain itu kap lampu terbagi menjadi 2 bagian yang disambungkan menggunakan magnet sehingga memudahkan pengguna ketika ingin mengganti bola lampu.  Dari sini saya akan menjelaskan mengenai bagaimana tahapan dari pembuatan lampu ini.

1. Tahapan explorasi

Photo by Christina Morillo

Photo by Christina Morillo via https://www.pexels.com

Pada Tahap Eksplorasi ini designer mencoba mencari data dan gagasan untuk mendapatkan ide atau gagasan untuk suatu project. Setiap designer pasti akan melakukan proses ini karena proses ini merupakan proses yang paling penting yang menentukan ide awal atau gagasan dari suatu project. Eksplorasi merupakan tahapan dimana kita designer mencari pengertian mengenai suatu hal. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencari ide tersebut contohnya brainstorming.

Brainstorming ini dilakukan agar designer dapat memunculkan ide ide kreatif mengenai desain produk yang ingin dirancang. Pada tahap ini designer juga dapat digunakan untuk mengetahui atau research untuk mengenal material, bahan, dan sistem konstruksi yang ingin digunakan. Setelah kita selesai dalam tahapan brainstorming baru kita bisa lanjut ke tahapan sketsa awal. 

Advertisement

2. Sketsa Gambar

photo taken by @victorarjuna88 from instagram

photo taken by @victorarjuna88 from instagram via https://www.instagram.com

Dalam Tahapan sketsa awal atau yang biasa disebut sketsa gambar ini biasanya digunakan untuk mengeluarkan ide-ide gambaran untuk sebuah produk yang akan dibuat. Di dalam tahapan sketsa gambar ini designer juga memberikan penjelasan mengenai ukuran dan material yang akan digunakan. Dalam tahapan ini juga digunakan agar orang lain dapat melihat mengenai gambaran design kami. pewarnaan juga penting pada tahap sketsa awal ini karena dapat berfungsi untuk memberi referensi skema warna pada produk yang akan direalisasikan. Setelah selesai dari tahapan sketsa ini lanjutlah kita ke tahapan pembuatan maket.

3. Maket

photo taken by @victorarjuna88 from instagram

photo taken by @victorarjuna88 from instagram via https://www.instagram.com

Dalam tahapan ini, maket merupakan satu hal yang pasti dilakukan oleh seorang desainer pada saat ingin membuat sebuah produk. Banyak dari desainer pasti membuat maket terlebih dahulu untuk melihat proporsinya apakah sudah sesuai atau tidak. Dengan maket ini kita dapat mengerti bagian-bagian mana saja yang harus kita perhatikan lebih agar produk dapat jadi lebih baik lagi.

4. Tahapan pembuatan 3D

photo taken by @victorarjuna88 from instagram

photo taken by @victorarjuna88 from instagram via https://www.instagram.com

Setelah mensketsa, memilih gambar, dan membuat maket, maka buatlah bentuk 3 dimensinya dengan aplikasi 3D, disini saya menggunakan sketchup dan render menggunakan vray. 3D ini berguna untuk kita melihat sekilas produk jadi kita dan kita dapat lebih mengerti gambaran produk yang mau kita buat secara real, di dalam pembuatan ini kita juga harus dapat memikirkan konstruksinya lebih matang dan dalam.

Advertisement

5. Gambar Kerja

photo taken by @victorarjuna88 from instagram

photo taken by @victorarjuna88 from instagram via https://www.instagram.com

Tahap final sebelum produk direalisasikan adalah membuat gambar kerja. Gambar kerja ini merupakan tahap dimana kita membuat detail mulai dari konstruksi, potongan, ukuran, dan material dari produk yang mau kita buat. Dengan Gambar kerja itu akan mempermudahkan kita dalam proses produksi.

6. Prototype

photo taken by @victorarjuna88 from instagram

photo taken by @victorarjuna88 from instagram via https://www.instagram.com

Setelah melakukan semua hal di atas, diakhir kita dapat membuat prototype dari produk yang mau kita buat. Prototype sendiri ini adalah proses dimana kita membuat sample produk dengan skala 1:1. Dalam membuat prototype ini kita harus dapat bisa mengimprovisasi desain kita secara langsung, di sini kita juga harus melihat apakah sesuai atau tidak dengan apa yang ingin kita buat dari situ kita bisa mengerti apa saja kekurangan dan apa saja yang perlu diperbaiki dari produk kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE