5 Alasan Kenapa Sesekali Kamu Perlu Menjadi Orang Lain. Selain Bersyukur, Kamu Juga Bisa Lebih Berempati Lho!

Sesekali perlu merasakan posisi mereka supaya kita jadi lebih bersyukur~

Eh, kok?

Gimana sih maksudnya, kok berubah jadi orang lain? Apa-apaan ini?

Berubah menjadi orang lain bukan semena-mena mengubah seluruh apa yang ada pada diri kita. Mulai dari penampilan, cara bersikap ataupun tingkah laku. Bukan itu. Kita hanya perlu merenung kemudian membayangkan kita ini ada pada posisi orang lain. Boleh beberapa orang, orang yang kita kagumi ataupun orang-orang yang ada di sekliling kita.  Anggaplah kita ada di posisi mereka, kemudian pandanglah diri kita seluruhnya. Benar-benar seutuhnya. Kita akan menemukan hal-hal yang membuat kita takjub sendiri. Betapa beruntungnya kita. Betapa kurang bersyukurnya kita menjalani kehidupan ini.

Banyak hal yang orang lain inginkan, sudah ada pada diri kita tanpa kita minta. Bahkan ada hal yang kita sepelekan merupakan bagian dari impian seseorang.

Advertisement

1. Membuat kita lebih banyak bersyukur

Terkadang kita kecewa pada kehidupan ini. Kita marah. Kesal karena apa yang kita inginkan atau yang kita harapkan tidak berakhir manis. Padahal kita sudah berusaha dengan susah payah sampai titik darah penghabisan.

Merasa sedih karena beberapa kali mengalami peristiwa pedih.

Advertisement

Berasumsi bernasib buruk karena hati selalu merasa terpuruk.

Ketika kita ada di posisi orang lain kemudian memandang sosok kita dari jauh, kita akan diperlihatkan bahwa Tuhan itu memang adil. Bahwa kita masih diberikan begitu banyak –benar-benar banyak sekali-karunia dan rahmatNya. Kita terlalu fokus mengeluh dengan peluh yang penuh, menghalangi kita untuk menatap segala hal yang masih bisa dinikmati dan disyukuri.

Tuhan punya cara yang unik untuk membuat kita selalu bersyukur, ikhlas menerima dan tetap ceria menjalani hidup.

Advertisement

2. Mengerti keadaan orang lain

Ketika kita ada di posisi seseorang, dan berangan benar-benar menjadi diri orang tersebut akan menyadari betapa beruntungnya ‘sosok aku’ disana. ‘Sosok aku’ dipandang dari sisi lain sudah diberikan begitu banyak karunia tapi masih saja mengeluh karena masalah sepele. Sungguh malu diri ini.

Ketika kita sudah paham bahwa Tuhan memang Maha Adil atas manusia, membuat kita mengerti pula kondisi orang lain. Semua memiliki porsinya masing-masing. Semua orang pasti punya sisi gelap dan kelam yang berbeda. Mengertilah bahwa Tuhan memberikan semua sudah dengan sebaik-baiknya Ia rencanakan.

Menyadari apa yang sudah kita miliki, apa yang kadang kita lupakan bahkan sampai kita sepelekan. Mengerti bahwa tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang benar-benar mereka inginkan. Tuhan Maha Baik, Tuhan Maha Tahu mana yang terbaik untuk hambaNya.

3. Paham diri ini lahir ini bukan untuk dibanding-bandingkan

Memahami bahwa setiap orang memiliki lika liku yang tidak bisa dibandingkan. Pandangan orang lain atas dirimu akan berbeda dengan apa yang kau pandang selama ini. Kau akan menemukan beberapa titik cerah, bahwa hidup ini tak segelap yang kita rasakan selama ini. 

Kau akan menemukan begitu banyak hal yang masih bisa disyukuri tanpa menggerutu ‘kenapa ia seperti ini sedangkan aku tidak’ ‘mengapa mereka dapatkan itu sedangkan aku tidak’. Percayalah, banyak orang yang ingin menjadi sepertimu. Menginginkan apa yang kamu miliki tapi kamu abaikan keberadaannya. Mendamba lama apa yang menurutmu biasa saja. Sederhana tapi penuh inspirasi.

Semua orang memiliki kehidupan yang tidak berjalan sama persis. Sangat tidak adil jika kita membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan lain. Bersyukurlah maka kau akan semakin merasakan nikmat dan rahmatNya. Tersenyumlah bagaimanapun kondisinya. Kemudian rasakan dampaknya.

Tersenyumlah ketika kamu keluar dari desakan penumpang KRL Jakarta-Bogor pada rush hours, hal kecil itu mampu memberikan secercah semangat kebahagiaan untuk orang lain.

4. Mampu memahami pandangan orang lain

Mata kita akan terbuka lebar. Lebar sekali sampai jika kita melihat sendiri kita tidak mampu melihatnya. Maka dari itu kita butuh melihat diri kita dari sosok orang lain. Pada akhirnya akan mengerti kenapa orang lain bersikap demikian, mengerti kenapa kita mendapatkan perlakuan demikian dari orang lain. Kita akan melihat sosok diri kita dari sudut pandang orang lain.

Oh, ternyata seperti itulah aku dalam pandangan orang lain.

Ah, ternyata ini lho jeleknya aku.

Hmm, sepertinya aku memang bakat dalam hal itu.

Eh, kok aku ternyata gitu ya? Kok gak sadar sih

Selain menjadi bahan masukan perbaikan untuk diri sendiri, kita akan paham kenapa orang lain bersikap demikian kepada kita. Mungkin kita memang salah tapi kita tidak menyadari hal tersebut.

5. Menemukan motivasi tersendiri

Berhasil menatap ‘sosok aku’ dari sudut pandang orang lain, memberikan dampak yang signifikan bagi kita untuk menjalani kehidupan. Bagaimana kita kemudian mensyukuri hal-hal yang begitu sering terlupa. Memperbaiki diri yang masih buruk untuk menjadi pribadi yang lebih indah lagi. Memiliki karakteristik yang lebih hebat dari sebelumnya.

Menjadi inspirasi untuk orang lain, menjadi pelangi indah setelah redanya hujan guntur mengerikan.

Menjadi awan yang menghiasi langit terik.

Menjadi indahnya senja menemani lelahnya orang telah bekerja.

Menjadi magnet bagi orang yang jatuh untuk bangkit dan menikmati ritme kehidupan.

Berani untuk lebih banyak berbagi terhadap sesama. Yakin bahwa kehidupan ini memang seindah yang direncanakanNya. . Jatuh-bangun bangun kehidupan diiringi dengan rasa syukur akan sangat memberikan makna dalam. Pahit manis jalan cerita hidup mewarnai perjalanan dan menjadi kenangan tersendiri bagi kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE