Balada Memelihara Kucing, Makhluk Tuhan Tergemas yang Sempat Ditolak Keberadaannya di Rumah

Berdasarkan pengalaman, 5 hal yang benar-benar dirasakan ketika memelihara kucing di rumah

Dulu, orang rumah paling anti dengan hewan bernama kucing. Ada saja alasan yang membuat urung memelihara anabul atau anak bulu alias kucing. Mulai dari bulunya rontok, suka buang air sembarangan hingga biaya perawatannya yang super mahal. Hei, tapi itu dulu~

Sempat berjanji hanya akan memelihara satu ekor kucing saja, hingga akhirnya beranak-pinak dan kini yang tersisa empat ekor di rumah. Bahagia? Jelas. Meski terkadang tingkah anabul cukup menyebalkan, tapi ada porsi rindu tersendiri ketika terpaksa berjarak.

Sayangnya, hari ini orang-orang menganggap bahwa kucing lucu adalah kucing-kucing yang memiliki bulu tebal, hidung pesek, tubuh gembul, mata oranye dan sebagainya. Sehingga muncul opini, sejatinya kucing yang menggemaskan hanya disandang kucing-kucing ras. Padahal, kucing kampung pun tidak kalah menariknya.

Selama kurang lebih 10 tahun memelihara kucing, mulai dari kucing kampung hingga mix dome, ada beberapa hal yang aku perhatikan. Yaps, tiap kucing memang memiliki sifat berbeda itu benar. Namun, selain itu aku memerhatikan hal lain yang orang lain menyebutnya manfaat memelihara kucing, tapi bagiku adalah keberuntungan.

Apa saja? Berikut ulasannya.

Advertisement

1. Saat pikiran penuh dengan setumpuk permasalahan, keberadaan kucing justru menghibur kepenatan

Foto oleh Marko Blazevic dari Pexels

Foto oleh Marko Blazevic dari Pexels via https://www.pexels.com

Pulang kerja dengan segudang permasalahan di kantor, berharap sampai rumah bisa baik-baik saja tidak terbawa atmosfer di kantor dan ternyata harapan itu sungguhan terjadi? Mungkin sering dialami para pemelihara anabul.

Di mana tiba-tiba badan yang terasa penat seketika kembali riang setelah disambut makhluk gembul bernama kucing di balik pintu. Seolah-olah dia tahu kalau ‘babunya' alias pemiliknya stress berat. Itu yang kerap terjadi padaku.

Advertisement

Seakan-akan kucing di rumah tahu kalau tuannya telah melalui hal berat di kantor. Selelah apapun aku beraktivitas di luar, saat kembali ke rumah dan disambut manja anabul rasa-rasanya energiku recharge.

Pada saat itu juga aku lupa bahwa ada beban pekerjaan menumpuk di pundak.

2. Saat tidak ada yang bisa diajak komunikasi, kucing satu-satunya pelepas rasa sepi

Advertisement
Foto oleh Japheth Mast dari Pexels

Foto oleh Japheth Mast dari Pexels via https://www.pexels.com

Terkadang apa yang manusia butuhkan hanyalah didengarkan tanpa ada penghakiman. Namun, sayangnya, judgement atau penghakiman seolah sudah mandarah daging sehingga tiap kali ada yang mengobrol, berkonsultasi tentang masalah atau hanya sekadar berkeluh kesah.

Orang-orang terbiasa memberikan penghakiman alih-alih solusi yang dibutuhkan. Mungkin hanya pecinta kucing saja yang memahami betapa menyenangkannya mengobrol dengan kucing. Yaps, kelihatannya sedikit aneh, ngapain sih bicara sama kucing memangnya mereka mendengarkan?

Memangnya mereka bisa kasih feedback? Sebenarnya bukan itu sih yang kita butuhkan melainkan melepas rasa sepi. Tanpa orang lain mengerti, akhirnya kita memilih berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Dan itu cukup menyenangkan dan menenangkan.

3. Meskipun kadang menyebalkan, tingkah laku kucing selalu sukses mengembalikan mood

Foto oleh Tranmautritam dari Pexels

Foto oleh Tranmautritam dari Pexels via https://www.pexels.com

Pernah lihat kucing kalian bertingkah aneh bin ajaib? Seperti misalnya menggaruk-garuk lantai sehabis melihat bayangannya di sana, atau tiba-tiba berlari kencang seperti dikejar sesuatu. Absurd memang, terkadang malah menyebalkan, tapi itulah seni memelihara kucing. Mood yang tadinya naik-turun, karena tingkahnya yang sulit dipahami justru tanpa sengaja menghibur.

4. Kukira kucing adalah hewan pemalas, ternyata bisa juga menjelma sebagai alarm hidup

Foto oleh Mustafa ezz dari Pexels

Foto oleh Mustafa ezz dari Pexels via https://www.pexels.com

Banyak orang menilai kucing sebagai hewan pemalas. Seharian kerjanya hanya tiduran, guling-guling atau makan-minum-pup-pip lalu kembali tidur. Padahal dalam kondisi tidurpun kondisi seekor kucing selalu siap siaga lo. Semua indera yang mereka miliki terus bekerja.

Tapi apa yang aku alami sedikit berbeda, karena kucing di rumah berperan ganda. Selain menjadi hewan peliharaan, mereka pun jadi alarm hidup yang tidak segan-segan membangunkan tuannya dengan beragam cara. Mulai dari mengeong, menyenggolkan tubuhnya di kaki, atau menginjak-injak wajah tuannya. Luar biasa, bukan? Jadi, nggak perlu lagi beli jam berdering.

 

5. Memelihara kucing yang bersifat naluriah macam bos, ternyata secara tidak langsung bisa membantu melatih kesabaran

Foto oleh FOX dari Pexels

Foto oleh FOX dari Pexels via https://www.pexels.com

Benar sekali, memelihara kucing dibutuhkan kesabaran ekstra. Selain sikapnya yang terkadang manja dan absurd, terkadang mereka pun sering menjadi tukang perusak. Jangankan kain sofa yang rusak di sana-sini, benda-benda yang bisa dijangkaunya pun tidak lepas dari pengrusakan.

Misal, vas bunga, pot bunga dan seisinya termasuk tanah dan tanaman yang rebah atau tumpukan pakaian yang tiba-tiba ditidurinya menyisakan gumpalan bulu di mana-mana.

Kalian punya kucing juga? Kucing benar-benar mengalihkan dunia kita ya. Jika ada pengalaman yang sama atau lebih complicated dari yang kubagikan boleh banget kalian share di kolom komentar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis

CLOSE