#BeraniWujudkanMimpi-Kepada Perempuan Pejuang Angan, 6 Bukti Inilah yang Menunjukkan Bahwa Mimpimu Tak Sekadar Khayalan!

Kamu hebat dengan mimpimu, girls:)

Berlaku lemah lembut, ayu nan anggun adalah label yang diberikan untuk perempuan. Lemah lembut kerap diartikan sebagai sikap yang cenderung penurut dan kalem. Alhasil perempuan yang sikapnya melebihi batasan dari itu atau biasanya kerap disebut pecicilan bahkan baru-baru ini muncul juga istilah bar-bar, membuat mereka dianggap melenceng dari kodrat seorang perempuan. Tunggu sebentar, mereka-mereka yang memberikan tanggapan seperti itu, akankah tahu dan paham makna kata kodrat itu sendiri? Ini adalah salah satu dari sekian hal yang kerap disinggung untuk kaum perempuan.

Bahkan tidak sekadar perkara sikap atau perilaku saja, namun perihal langkah perjuangan hidup mereka pun seakan memiliki batasan dan harus sesuai standar yang dibuat oleh masyarakat. Bagus jika ia berada di lingkungan yang mendukung dirinya untuk bertumbuh dengan prinsip kesetaraan gender, namun jika tidak?

Maka inilah yang kerap menjadi tantangan besar bagi perempuan yang hidup dengan memperjuangkan mimpi dan cita-citanya. Namun semua itu tidak akan menghambat bahkan mengunci langkah seorang perempuan untuk meraih impiannya jika ia setidaknya paham bahwa menjadi perempuan yang memiliki angan bukanlah suatu kesalahan. Bahwa dengan #BeraniWujudkanMimpi kamu bisa bahagia menjadi dirimu sendiri. 

Advertisement

1. Terlahir Sebagai Perempuan Adalah Takdir Namun Perihal Memperjuangkan Hidup Adalah Pilihan

Photo by Gabby K on pexels.com

Photo by Gabby K on pexels.com via https://www.pexels.com

Bagimu, entah sebagai perempuan atau laki-laki, seseorang yang lahir diberkati dengan hak untuk hidup. Sementara memperjuangkan apa yang diinginkannnya merupakan bagian dari hak hidup itu sendiri karena usaha meraih impian berarti memperjuangkan kehidupannya. Begitupun juga terlahir sebagai perempuan adalah bagian dari takdir Tuhan.

Dengan segala sisi-sisi khas yang hanya dimiliki oleh kaum hawa, perempuan harus hidup sesuai dengan tujuan penciptaannya yaitu sebagai khalifah-penjaga bumi sama seperti lelaki. Ingin menjadi seperti apa pun itu, kamu sebagai seorang perempuan berhak untuk memperjuangkannya. Karena sekali lagi, hidup adalah sebuah pilihan.

Advertisement

2. Menjadi Perempuan Bukanlah Batasan Untukmu Memperjuangkan Impian

Photo by  fauxels on pexels.com

Photo by fauxels on pexels.com via https://www.pexels.com

Seorang perempuan yang memiliki mimpi dan cita-cita juga punya hak yang sama dengan lelaki dalam mewujudkan impian. Menjadi perempuan bukan berarti ia lahir dan hidup dengan batasan-batasan yang sengaja diciptakan untuk membungkam impian perempuan.

Justru sebaliknya, dengan khas yang dimiliki, sudah selayaknya kamu mendapatkan tempat sesuai dengan bakat dan keunikan sebagai perempuan itu sendiri. Siapapun kamu dan darimana pun asalmu, kamu berhak bermimpi dan memperjuangkannya.

3. Faktor Lingkungan Menjadi Hambatan, Namun Bukan Berarti Kamu Pasrah Akan Keadaan

Advertisement
Photo by Andrea Bova on pexels.com

Photo by Andrea Bova on pexels.com via https://www.pexels.com

Perspektif masyarakat menjadi hal yang seakan bernilai paling benar. Nyatanya adanya bahwa lingkungan masyarakat ialah salah satu penyumbang faktor besar dalam mempengaruhi sikap, tindakan, hingga lebih jauh lagi yakni pemikiran seseorang. Perihal gender pun juga tak luput dari pandangan masyarakat.

Makna perempuan dan laki-laki memiliki makna, tempat dan peranannya sendiri-sendiri. Dalam lingkungan yang cenderung lebih mengedepankan kekuatan dan keberadaan lelaki, perempuan kerap menjadi sasaran empuk sebagai subyek tingkat bawah yang segala hal tentangnya sengaja dibatasi.

Untukmu yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat yang cenderung menyudutkan keberadaanmu sebagai perempuan, akan menjadi sebuah tantangan dan hambatan besar untukmu dalam memperjuangkan mimpimu.

Saat mereka mendengar bahwa kamu memiliki impian ini-ingin menjadi seperti itu dan benar-benar ingin mewujudkannya, terlebih dahulu yang kamu temui bukanlah bagaimana cara melangkah dalam jalur menuju impianmu itu. Namun kamu akan bertemu dahulu dengan masyarakat.

Iya benar, pandangan lingkungan sekitar tentang keinginan kuatmu itu yang kerap kali berujung membuat tak sedikit dari sesama kaum-mu merasa kesulitan bahkan putus asa untuk melanjutkan perjuangannya meraih cita-cita.

Namun bagimu, standar masyarakat mengenai perempuan harus ini-itu dan perempuan tidak boleh ini-itu, bukanlah menjadi hambatan yang berujung membuatmu pasrah akan keadaan. Sebaliknya, kamu semakin termotivasi dan tergugah untuk benar-benar #BeraniWujudkanMimpi.

4. Tidak Ada yang Salah Dari Kalimat ‘Aku Perempuan Dan Aku Punya Mimpi’

Photo by Polina Tankilevitch on pexels.com

Photo by Polina Tankilevitch on pexels.com via https://www.pexels.com

Sekali lagi, kamu terlahir sebagai perempuan adalah kehendak mutlak dari Tuhan. Sedangkan hidup dengan mimpi dan memperjuangkannya adalah sebuah pilihan. 

Sudah menjadi hakmu untuk bermimpi apa dan setinggi apapun itu. Saat kamu sendiri berpikir bahwa dengan keberhasilanmu meraih apa yang kamu impikan adalah satu buktimu menjalankan peran sebagai manusia, kenapa tidak?

Bahwa dengan mimpimu itu kamu bisa hidup dengan baik sebagai dirimu sendiri maupun bermanfaat bagi sesama manusia, mengapa harus takut untuk berdiri tegap sambil berbangga hati berucap ‘Aku perempuan dan aku punya mimpi’?

5. Perihal Karir Atau Ibu Rumah Tangga Bukanlah Untuk Dijadikan Pilihan Melainkan Kesatuan

Photo by August de Richelieu on pexels.com

Photo by August de Richelieu on pexels.com via https://www.pexels.com

Terlalu jahat untuk menyuguhkan dua hal yang harus kamu pilih salah satunya, yakni antara karir dan ibu rumah tangga. Kamu berpikir bahwa keduanya tercipta bukan layaknya dua kubu yang harus kamu pilih salah satu dan harus meninggalkan salah satu yang lainnya. Atau bahkan lebih jahatnya lagi, kamu dianggap bahwa jika kamu mencoba melakukan dua-duanya, secara pasti kamu tidak akan bisa.

Sekali lagi, semua itu hasil dari standar masyarakat itu sendiri dan mau tak mau kamu sebagai perempuan harus berhadapan dengan perihal tersebut. Padahal bagimu, baik karir atau ibu rumah tangga bukanlah dua sisi yang harus dipilih salah satunya. Melainkan dua sisi yang ditakdirkan untuk saling berkesinambungan.

Karirmu sebagai perwujudkan bahwa kamu punya mimpi untuk dirimu sendiri dan sebagai sumbangsihmu dalam lingkungan masyarakat. Sementara menjadi ibu rumah tangga adalah wujud tugasmu sebagai perempuan dalam ikatan keluarga.

Dengan begitu, kamu berpikir bahwa antara karir dan ibu rumah tangga bukanlah dua hal yang saling menjatuhkan, namun merupakan dua hal yang sudah sepatutnya kamu perjuangkan.

6. Perempuan Hebat Adalah Perempuan yang Paham Bahwa Ia Perempuan

Photo by Chelsi Peter on pexels.com

Photo by Chelsi Peter on pexels.com via https://www.pexels.com

Manusia akan hidup dengan baik jika terlebih dahulu ia tahu alasan untuk apa ia diciptakan, begitupun juga perihal perempuan. Kamu terlahir sebagai perempuan dan kamu mengenali siapa dirimu.

Perempuan dan laki-laki adalah dua jenis yang berbeda. Dengan kekhasannya masing-masing, perbedaan tersebut bukan untuk digunakan sebagai ajang untuk membanding-bandingkan siapa yang lebih baik diantara keduanya.

Melainkan dengan perbedaan tersebut, perempuan dan laki-laki diciptakan untuk hidup bersama saling memahami dan melengkapi satu sama lain. Dan kamu sendiri paham bahwa kamu adalah perempuan, paham siapa dirimu dan bagaimana peranmu sebagai perempuan.

Bahwa dengan ciri khas yang kamu miliki, kamu berhak dan bisa memperjuangkan mimpimu sebagai perempuan yang merdeka dan berbagaia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

CLOSE