Banyak Cara untuk Berdamai dengan Masa Lalu

Berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan memang bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan berarti mustahil bukan?

Berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan, gelap ataupun kelam dan penuh kesalahan memang bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan berarti mustahil bukan? walaupun tidak bisa sekejap tapi perlahan pasti bisa. Walaupun masa lalu tidak akan bisa dilupakan karena memang bagian dari hidup, semestinya hanya perlu terbiasa dan menjinakkannya. Memang tak bisa dipungkiri kadang angin-angin gangguan masa lalu tetap meniup dari berbagai arah ketika sedang melangkah ke depan.

Masalah hidup yang lalu bisa disebabkan oleh diri sendiri dan ditumpahkan oleh orang lain. Namun, bukan itu saja penyebab utama setiap orang harus terpaksa mengingatnya. Karena memang yang terpenting adalah bagaimana menanggapinya setelah peristiwa tersebut. Semua sudah terjadi dan hanya perlu mengingatnya.

Apapun penyebabnya, masa lalu sudah terjadi. Berat memang untuk menjalaninya jika masih dalam keadaan dibayang-bayangi. Tetapi yang terpenting adalah jangan sampai masa lalu itu mengganggu rencana masa depan apalagi jika terulang kembali.

Menyesal? boleh. Merasa bersalah? wajar. Namun jangan terus menerus meratapi. Cara yang perlu dilakukan adalah mendamaikan diri dengan masa lalu, karena jika berisi kebencian terhadap masa lalu akan membuang energi dan potensi diri untuk hal yang tidak berguna. Karena  banyak cara untuk berdamai dengan masa lalu.

Advertisement

1. Ingatlah bahwa bukan Kamu Sendiri yang Mengalaminya

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Mengalami masa lalu yang berat namun membekas diambang kemampuan memang otomatis membuat seseorang meratap dan merasakan tidak ada yang mengalaminya seperti seseorang itu. Padahal, dengan merasakan anggapan seperti itu membuat seseorang tidak akan berpindah dan cenderung tidak berkembang dari masa lalu yang buruk.

Ingatlah bahwa ada yang sama sepertimu atau bahkan yang lebih parah darimu. Tetapi yang terpenting adalah bukan soal mengalaminya namun lebih kepada saling mendukung kepada sesama dan bersyukur kepada hidup atas perjuangan bersama demi meninggal kan masa lalu yang kelam.

Advertisement

2. Tuhan tidak akan Memberi Cobaan Diluar Batas

Foto oleh Alexandr Podvalny dari Pexels

Foto oleh Alexandr Podvalny dari Pexels via https://www.pexels.com

Cobaan masa lalu itu memang berat, terutama jika seseorang belum pernah mengalaminya. Saat menjalankannya, butuh perjuangan namun setelah menyelesaikannya beban tersebut masih membekas dan terasa nyata.

Apa yang tidak disadari pada setiap orang ialah Tuhan sudah membantu menjalani dan menyelesaikan beban dan permasalahan masa lalu namun masalah yang membekas setelahnya adalah diri sendiri yang membuatnya. Cobalah untuk berdoa dan memperkuat diri agar kuat untuk tak menoleh kebelakang.

3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Advertisement

Ketika mengingat-ingat masa lalu yang tidak diinginkan atau penuh kesalahan, menyalahkan diri bukan jalan terbaik. Menyalahkan diri juga bukan pelampiasan terbaik karena hanya membuat seseorang cenderung tidak percaya diri, tidak berani dan tak yakin dalam menjalani hidup karena dihantui kesalahan.

Ingatlah diri yang lalu adalah diri yang dulu. Sedangkan diri yang sekarang adalah diri yang saat ini sedang melangkah maju. Karena yang terpenting dari kesalahan adalah memperbaiki tanpa harus menyalahkan.

Menyalahkan adalah sifat pengecut, apakah kita akan menuduh diri kita pengecut di masa lalu? itu sudah berlalu dan tak perlu disalahkan lagi. Cukup dengan memaafkan diri sendiri berarti mencintai diri sendiri dengan sepenuhnya.

4. Belajar dari Kesalahan namun Jangan Merasa Bersalah Melulu

Belajar dari kesalahan itu memang sebuah perjalanan fantastis apalagi berujung dengan yang lebih baik. Tapi disaat seseorang sedang belajar dari kesalahan, tidak perlu mengungkit akibat peristiwa setelahnya. 

Ingat saja bagaimana cara menghindari kesalahan di masa lalu tersebut. Serta sayangi lah diri sendiri dengan tidak menyalahkan atas kesalahan yang telah lalu. Dengan begitu juga akan menjadi inti dari menghargai hidup dan diri sendiri.

5. Jangan Jadikan Masa Lalu sebagai Musuh, Jadikan Masa Lalu sebagai Teman Pelajaran

Sepahit apapun masa lalu, setiap orang tidak akan bisa menghapus masa lalu yang kelam. Walau cuma sekedar memori namun sering kali memunculkan trauma untuk takut melangkah. Tetapi ada baiknya jika menjadikan masa lalu yang buruk sebagai teman dalam artian peringatan untuk tidak mendapat kesalahan lagi.

Mengambil hikmah dan manfaat dari suatu kesalahan adalah sebaik-baik tugas manusia. Kesalahan yang ditumpahkan oleh orang lain maupun yang disebabkan oleh diri sendiri ada baiknya dijadikan pedoman untuk mencegah, mengantisipasi serta memberi petunjuk Do & Don’t dalam menjalani kehidupan. Tak perlu dibenci, jadikan saja teman untuk berkaca kedepannya.

6. Jadikan Orang Lain yang Mengalami Hal Sama Sebagai Teman dan Inspirasi

Foto oleh Alexander Suhorucov dari Pexels

Foto oleh Alexander Suhorucov dari Pexels via https://www.pexels.com

Setiap orang yang menjalani masalah pastinya tidak sendirian. Semua orang berbeda namun pastinya masalah hidup kadang saja ada yang satu nasib. Bertemanlah dan saling berbagi karena dengan mereka yang mengalami hal yang sama akan lebih memahami karena sudah merasakan.

Seseorang juga bisa mengambil inspirasi satu sama lain dengan bertukar pelajaran dari semua yang masing-masing kalian alami. Tidak ada salahnya bercerita dengan orang yang lebih memahami untuk saling mendukung satu sama lain dan pada akhirnya masa lalu yang buruk bisa tenggelam perlahan-lahan. Kalau orang lain bisa berdamai dengan masa lalu, kamu pun harus bisa dengan Mereka bersama-sama kok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan Penulis Tapi Si Kritis

CLOSE