Bicara Tentang Kehidupan Quarter Life Crisis yang Terkadang Tidak Sesuai Dengan Harapan di Tengah Banyaknya Tuntutan

Kadang hanya bisa berkata ya udah, mau gimana lagi, pasrah aja.

Memasuki di usia quarter life crisis atau mulai beranjak ke usia 25 tahun ke atas, biasanya seseorang mulai merasakan banyak perubahan dalam hidupnya. Keadaan emosional pun cenderung mulai menunjukkan kekhawatiran, keraguan, keresahan, dan bingung dalam menentukan tujuan hidup.

Keadaan memang berbeda ketika kita sudah mencapai usia yang terbilang sudah matang untuk mencapai beberapa hal yang dinilai sudah seharusnya terlaksana. Padahal, tidak semua orang bisa memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Berikut pertanyaan yang mungkin sering didengar oleh kita yang sedang memasuki fase quarter life crisis.

Advertisement

1. Ditanya kapan lulus kuliah

Photo by Ekrulila from Pexels

Photo by Ekrulila from Pexels via https://www.pexels.com

Ini adalah pertanyaan pertama yang sering diajukan. Pertanyaan yang terdengar wajar namun bisa menjadi menyebalkan bagi yang ditanya.

Apalagi kalau pada faktanya kita sedang ngos-ngosan menjalani skripsi yang tidak selesai-selesai, dosen yang sangat sulit untuk ditemui, penelitian yang harus diulang berkali-kali, dan sebagainya. Bayangan untuk wisuda pun entah kapan akan terlaksana.

Advertisement

2. Ditanya kapan nikah

Photo by Terje Sollie from Pexels

Photo by Terje Sollie from Pexels via https://www.pexels.com

Saat teman seusia kita sudah menikah bahkan punya anak dua, tidak jarang kita menjadi sasaran pertanyaan tersebut. Masukan seperti: jangan lama-lama menjomblo, buruan cari pasangan dan lain-lain rasanya sudah akrab di telinga kita. Padahal mungkin memang kita belum mau menjajaki dunia pernikahan karena ingin mengejar karir dulu, kan?

3. Ditanya kerja di mana

Photo by Tim Gouw from Pexels

Photo by Tim Gouw from Pexels via https://www.pexels.com

Buat para unemployment, pertanyaan ini mungkin terdengar memalukan karena memang kondisinya belum mendapatkan kerja sama sekali. Bukan karena malas, tetapi mungkin mereka yang bertanya tidak mengetahui kalau sudah berapa banyak surat lamaran yang sudah di-apply. Siapa juga yang mau menganggur, kan?

4. Ditanya dari hasil kerja sudah bisa beli apa saja

Advertisement
Photo by energepic.com from Pexels

Photo by energepic.com from Pexels via https://www.pexels.com

Sudah punya pekerjaan pun nyatanya tidak terhindar dari pertanyaan yang mengganggu. Seolah orang-orang sekitar butuh pembuktian tentang hasil kerja kita.

Pada kenyataannya, tidak semua hasil kerja bisa kita nikmati sendirian. Bisa jadi ada orang tua yang harus kita biayai pengobatannya dan adik-adik yang harus dibiayai sekolahnya.

5. Ditanya sudah punya rumah sendiri atau belum

Photo by Ron Lach from Pexels

Photo by Ron Lach from Pexels via https://www.pexels.com

Buat orang-orang sekitar kita, rasanya memiliki rumah adalah sebuah kewajiban jika seseorang sudah menapaki usia 25 tahun. Padahal yang usianya di atas 25 saja rasanya belum tentu mampu mencapai ini. Kadang hal ini bikin kita kesal sendiri dan balik bertanya: Siapa sebenarnya yang pertama kali bilang kalau usia 25 itu sudah harus punya rumah?

Pada akhirnya, kita hanya bisa tersenyum dan mengangguk ketika menerima pertanyaan-pertanyaan tersebut. Siapa yang tahu kalau sebenarya hati kita sudah dongkol dengan banyaknya pertanyaan yang menuntut seperti itu. Dalam hati kadang hanya bisa berkata ya udah, mau gimana lagi, pasrah aja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak

CLOSE