Cerita Riri Saat Volunteer di India Ini Mengungkap Fakta-Fakta yang Belum Kita Tahu Tentang India!

Pernahkah kalian berpikir untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat sambil jalan-jalan menjelajah negeri orang? Tentu saja, hal ini sangat mungkin untuk dilakukan melalui program volunteer yang diselenggarakan AIESEC. Salah satu yang sudah merasakan pengalamannya adalah Susiana Nur Safitri, mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta. Riri, begitu Ia akrab disapa memilih untuk melakukan program volunteer ke India dengan mengambil proyek sosial mengajar! Mari kita simak kisah volunteernya.

Advertisement

1. Riri ingin mencari pengalaman internasional

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi via http://aiesec.org

Berawal dari keinginan untuk mencari pengalaman terlebih di dunia Internasional, Riri memantapkan hatinya untuk mencari tahu tentang program volunteer yang diselenggarakan oleh AIESEC, yaitu Global Volunteer. Selain untuk mencari pengalaman internasional, Riri juga ingin mengasah kemampuan speaking dengan orang luar dari Indonesia dengan praktek secara langsung.

2. Program volunteer yang dilakukan Riri

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi via http://aiesec.org

Untuk diketahui, proyek sosial yang diselenggarakan AIESEC memiliki tujuan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kali ini, Riri berkesempatan untuk melakukan proyek sosial ke India untuk mendukung pencapaian SDGs nomor 4, yaitu pendidikan yang berkualitas. Proyek sosial yang dijalankan Riri bernama Good Morning India yang lebih menekankan pada kegiatan mengajar di sekolah yang ada di India.

Advertisement

3. Di India, Riri sempat merasakan culture shock

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi via http://unsplash.com

Saat pertama kali menginjakkan kaki di India, Riri mengaku sedikit shock melihat keadaan lalu lintas yang sangat ramai. Tidak hanya polusi udara yang disebabkan karena banyaknya kendaraan, tetapi juga polusi suara. Banyak suara klakson terdengar dimana-mana padahal tidak ada apa-apa. Selain itu, Riri juga merasakan cuaca yang lebih dingin dibandingkan cuaca di Indonesia. Meskipun begitu, teman-teman AIESEC di India menyambutnya dengan baik dan menyenangkan, sehingga Riri tidak bingung untuk meminta bantuan kalau ada sesuatu.

4. Mengajar Bahasa Inggris di India itu sangat Challenging!

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi via http://aiesec.org

Saat awal melakukan proyek sosial, Riri diajak untuk berkenalan dengan murid, guru, dan seluruh tim yang bekerja di tempat Riri melakukan proyek sosial. Riri mengungkapkan, hal ini penting untuk dilakukan agar menjaga bonding satu sama lain dan menjadi lebih enjoy untuk menjalaninya. Tidak perlu takut, guru dan murid disana semuanya ramah dan sangat terbuka banget dengan satu sama lain, begitu juga anak-anaknya. 

Setelah itu, Riri diberi kesempatan untuk mengajar murid umur 5-12 tahun. Kebanyakan dari mereka ternyata belum bisa bahasa Inggris, terutama anak-anak yang berusia 5 tahun. Untuk mengatasi hal itu, Riri memaksimalkan body languagenya untuk menyampaikan pesan dan maksudnya. Riri juga menggunakan Google Translate ketika menemukan kata-kata yang tidak dimengerti. Challenging sekali, bukan? 

Advertisement

5. Ternyata India adalah negara yang aman untuk travelling

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi via http://aiesec.org

Selain mengajar, Riri bersama teman-teman volunteer yang lain juga sering diajak field trip oleh sekolah. Dengan field trip itu, Riri jadi lebih mengenal karakter orang India. Riri mengungkapkan orang-orang di India baik sekali. Setiap Riri pergi ke sekolah, ke rumah tetangga, atau ke supermarket, Riri selalu diberi makanan kecil dan minuman khas India yang namanya Chai Tea. Selain itu, Riri juga menyempatkan waktunya untuk mengunjungi tempat dan kota yang terkenal di India, yaitu wilayah Jaipur dan Udaipur. Di sana, Riri banyak sekali mendapatkan pengetahuan baru mengenai budaya India. Banyak orang yang berpikir jalan-jalan di India itu beresiko, padahal kenyataannya tidak. Riri sudah merasakan sendiri, India adalah teman yang aman untuk travelling. Jadi, jangan ragu-ragu untuk menjadikan India sebagai tujuan wisatamu, ya!

Itulah cerita Riri saat volunteer dan mengajar di India! Dari volunteer di luar negeri ini, Riri mendapat banyak pengalaman dan networking yang luas karena disana Riri tidak hanya mendapat kenalan dari India saja, tetapi juga dari Jerman, Vietnam, Thailand, dan lain-lain yang juga menjadi peserta volunteer di India. Selain itu, setelah menyelesaikan volunteer ini Riri menjadi lebih mahir dalam berbahasa Inggris dan menjadi lebih percaya diri untuk tampil di depan umum. Masih banyak manfaat lain dari volunteer ini yang harus kamu rasakan sendiri. Selain itu, dengan datang langsung ke India, Riri menjadi lebih tahu dan memahami budaya yang ada di India dan membuktikan sendiri bahwa India adalah negara yang sangat ramah dan aman untuk travelling.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

AIESEC di UPN “Veteran” Yogyakarta berdiri pada tahun 2010 sebagai cabang lokal dari AIESEC di Indonesia. Didirikan oleh 3 mahasiswa Hubungan Internasional UPN “Veteran” Yogyakarta yang luar biasa yang telah merasakan pengalaman internasional melalui AIESEC, AIESEC di UPN “Veteran” Yogyakarta sekarang telah melampaui satu dekade dalam menyebarkan dampak positif dan memiliki 90 anggota aktif setiap tahun serta mengirim dan menerima total lebih dari 95 pemuda untuk melakukannya pertukaran. AIESEC di UPN “Veteran” Yogyakarta mengedepankan nilai dan pesan AIESEC International. Oleh karena itu, kami berfokus pada pengembangan kepemimpinan dan tentang masalah dunia, pengembangan kepemimpinan, pemahaman budaya, dan pembelajaran berdasarkan pengalaman.

CLOSE