Cyberbullying merupakan salah satu jenis pembullyan yaitu tindakan perundungan atau menyakiti orang lain secara berulang kali dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, seperti mengirim komentar buruk melalui media sosial, mengirim pesan pelecehan melalui teks atau internet, mengirim gambar yang tidak pantas, mengintimidasi atau mengancam seseorang melalui jejaring sosial.
ADVERTISEMENTS
1. Dampak Cyberbullying
foto by Dragana_Gordic via https://www.freepik.com
foto by Dragana_Gordic via https://www.freepik.com
Kenyataannya cyberbulling dapat membawa dampak negatif yang lebih yang lebih parah untuk korbannya dari pada bullying pada umumnya, hal tersebut dikarenakan dapat dilakukan secara massal dan anonim sehingga jejak digital pelaku sangat sulit dipastikan.
Cyberbullying terbukti memberikan dampak traumatis pada korban serta menyebabkan kerugian secara psikologis, rasa sakit, dan penderitaan. Selain itu memberikan dampak emosional, kesehatan mental bahkan kesehatan fisik bagi korbannya. Dalam internet istilah korban (victim) dikenal dengan cyberbullying victimization, yaitu individu yang menjadi target pelaku perundungan di media sosial. Cyberbullying victimization diidentifikasi dengan kecenderungan merasa sedih, depresi, cemas, takut, marah, menghindari orang sekitar dan aktivitas lainnya serta penurunan nilai akademik.
ADVERTISEMENTS
2. Bentuk-bentuk cyberbullying
foto by rawpixel.com via https://www.freepik.com
foto by rawpixel.com via https://www.freepik.com
Pada umumnya, para remaja merupakan kelompok yang rentan menjadi korban dari cyberbullying. Bentuk cyberbullying yang umum ditemui yaitu menyebarkan berita bohong atau fitnah mengenai korban, diabaikan atau tidak dihargai, mengancam dan mengolok-olok korban, memposting foto atau video yg memalukan, mengirim pesan dengan kata-kata kasar kepada korban dan lebih banyak lagi.
Pada masa remaja, terdapat perubahan yang sering dialami yaitu perubahan sosial emosional dimana perubahan ini berhubungan dengan perubahan suasana hati seperti merasa cemas, depresi dan stres. Sehingga, remaja mengalami ketidakstabilan emosi yang menyebabkan remaja mudah mengalami perubahan suasana hati apabila menerima hasutan dari lingkungan yang mengganggu dan remaja tidak dapat menyelesaikannya dengan benar.
ADVERTISEMENTS
3. Dampak sosial korban cyberbullying
foto by Matthew Osborn via https://unsplash.com
foto by Matthew Osborn via https://unsplash.com
Hal tersebut membuat remaja merasa depresi, cemas, sedih, tertekan dan khawatir sehingga menjadikan remaja rentan menjadi korban bullying. Korban yang menerima tindakan cyberbullying akan menimbulkan rasa khawatir.
Minimnya pengawasan menyebabkan tindakan tersebut dapat terjadi secara terus menerus sehingga membuat korban mengalami kesedihan, frustasi dan masalah psikososial yang akan berdampak pada kehidupannya. Korban dapat memutuskan untuk mengasingkan diri dari lingkungan sosial atau memilih untuk tidak sekolah demi menghindari pelaku, sehingga hal ini juga berdampak pada menurunnya nilai prestasi akademik remaja tersebut.
ADVERTISEMENTS
4. Pendapat para ahli mengenai cyberbullying
foto by rawpixel.com via https://www.freepik.com
foto by rawpixel.com via https://www.freepik.com
Veit dan Ware (1983) berpendapat bahwa sehat mental merupakan suatu kondisi individu untuk dapat mengelola tekanan dalam hidup individu, merupakan kondisi individu yang berkaitan dengan beberapa karakteristik kesejahteraan psikologis, serta berpengaruh dalam hidup individu tersebut seperti perasaan gembira, tertarik dan dapat menikmati hidup yang dijalaninya.
Terdapat dua dimensi dalam kesehatan mental yaitu kesehatan mental positif (psychological well-being) dan kesehatan mental negatif (psychological distress). Pada kesehatan mental dari korban cyberbullying dapat ditinjau dari efek negatif (psychological distress) yang dihubungkan dengan kecemasan sosiaal, stres emosional, penggunaan obat terlarang, gejala depresi (Donegan, 2012 Dinkes, 2015). Tidak hanya berkaitan dengan psychological distress kondisi kesehatan mental korban juga berkaitan dengan psychological well-being sebagai efek positif dari diri sendiri. Terdapat beberapa korban cyberbullying yang memilih untuk mengabaikan hal tersebut dan merasa tidak terganggu serta tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dan tidak peduli dengan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang lain di media sosial mengenai dirinya.
Pada umumyna, korban akan fokus untuk menyingkirkan hal-hal negatif dengan memblokir akun pelaku, mengabaikan pendapat dan mengurangi penggunaan media sosial. Hal tersebut merupakan cara yang sopan untuk menghadapi dan tidak membalas tindakan pelaku, tetapi ada beberapa korban yang langsung mengahadapi pelaku.
ADVERTISEMENTS
5. Tips mengatasi cyberbullying
Tips menghadapi cyberbullying via https://www.freepik.com
Tips menghadapi cyberbullying via https://www.freepik.com
Cyberbullying dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu dengan :
• Menceritakan mengenai tindakan cyberbullying yang dialami kepada orang yang dipercaya.
• Memblokir akun pelaku cyberbullying.
• Hindari memberikan respon kepada pelaku serta meneruskan pesan kebencian kepada orang lain • Ganti kata sandi akun sosial media secara berskala guna menghindari peretasan akun
• Biasakan berpikir dua kali sebelum meposting informasi pribadi.
• Simpan bukti cyberbullying yang didapatkan untuk dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Sebagai generasi millenial yang terlahir di jaman modern ini, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di media sosial dan ada baiknya kita tidak menyepelekan tindakan bullying sekecil apapun itu. Selain itu sebelum kita memposting sesuatu entah itu informasi pribadi, foto, video, komentar dan lain-lain hendaknya kita berpikir dua kali sebelum melakukan itu. Bijaklah dalam kehidupan via media sosial.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”