#DestinasiHipwee-5 Pesona Pulau Peucang Ujung Kulon yang Bikin Balik Lagi

Pesona Pulau Peucang

Pesona Pulau Peucang akan selalu menjadi kenangan traveling yang akan Aku ingat hingga hari tua. Perjalanan ke Pulau Peucang inilah yang membuat Ku menjadi penggila traveling. Pulau ini amat tepat bagi para pejuang sunyi yang ingin menghilangkan penat.

Pulau Peucang berada di Selat Sunda yang merupakan selat penghubung antara Samudra Hindia dengan Laut Jawa. Posisi Pulau Peucang lebih dekat dengan Pulau Jawa dibandingkan dengan Pulau Sumatera. Bila kita berwisata ke Pulau Peucang dapat pula mengunjungi Ujung Kulon, Banten.

Apa saja pesona traveling ke Pulau Peucang  #DestinasiHipwee ? Yuks discroll guys!

Advertisement

1. Pulau Peucang Memberi Pengalaman Perjalanan Yang Menantang

dokumen pribadi

dokumen pribadi via https://web.facebook.com

Pesona travelling tidak hanya pemandangan dan rasa yang didapat di destinasi wisata, tapi juga bagaimana perjalanan yang ditempuh kesana.

Dua kali aku mendapatkan pengalaman traveling ke Pulau Peucang, yang pertama tahun 2009 dan kedua di tahun 2013. Pada tahun 2009, aku bersama teman-teman alumni SMU 29 Jakarta sedangkan di tahun 2013 bersama traveler Travelous.

Advertisement

Menuju ke Pulau Peucang membutuhkan waktu lebih dari enam jam melalui jalur darat dari Jakarta menuju Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur. #DestinasiHipwee

Kondisi jalan darat tidak selalu mulus tapi juga akan menemui jalan yang bergelombang dan rusak berat. Tetapi ini merupakan seninya dalam traveling yang ternyata salah-satu yang paling diingat saat ialah perjalanan ke Pulau Peucang.

Advertisement

Kemudian, setelah sampai dermaga Sumur dilanjutkan berlayar dengan perahu kayu milik nelayan kurang lebih sekitar tiga jam. Kita akan dihadapkan segala tantangan ombak sebelum tiba di dermaga Pulau Peucang.

Saat itu kami berangkat tengah malam, jadi ombak dan arus yang tinggi membuat sensasi menegangkan menuju Pulau Peucang.

Aku ingat sekali ketika di tahun 2009, selama pelayaran kami mengucap kalam Illahi sampai menuju dermaga Pulau Peucang.

Ombak setinggi atap kapal kayu menghantui kami, dengan deru mesin dan percikan api terlihat dari rotor yang berada dibelakang kapal, terasa mencekam. Pengalaman itu membuat jantung kami, dag-dig-dug-der.

2. Pulau Peucang Mempesona dengan Pantai Putih yang Natural

dokumen pribadi

dokumen pribadi via https://web.facebook.com

Saat kita wisata ke sebuah Pulau apa sih yang paling diincar ? tentu pantainya dwonk. Setelah berlayar dan sampai tujuan di dermaga Pulau Peucang, kita akan langsung diperlihatkan pesona pantai pasir putih yang natural.

Pasir pantai yang berwarna seperti warna kopi susu ini begitu lembut ketika disentuh tidak kasar. Lukisan alam tampak dimana pasir putih terpadukan dengan gradasi biru muda dan tua dari air laut yang jernih.

Pantainya pun terawat bersih tidak ada sampah. Pada pagi hari, sambil duduk di pantai menunggu terbitnya matahari dari ufuk timur memberi rasa damai. Dapat dikatakan pantai Pulau Peucang merupakan spot favorit ku. #DestinasiHipwee

3. Pulau Peucang Mengajak Berinteraksi dengan Hewan Liar

dokumen pribadi

dokumen pribadi via https://web.facebook.com

Tidak jauh dari pantai dan dermaga Pulau Peucang terletak penginapan yang nyaman. Terdapat beberapa pilihan, baik yang bergaya ala villa atau barak.

Sejatinya Pulau Peucang merupakan Taman Nasional, jadi sangat terbatas pengunjung yang diperkenankan menginap. Apabila kapasitas penginapan sudah penuh, traveler dapat menginap di Pulau Hendeluem. #DestinasiHipwee

Diantara homestay terdapat lapangan, disanalah setiap pagi Rusa liar dari hutan bergerombol. Bahkan diantara Rusa tersebut sudi menyapa kami para pengunjung Pulau Peucang.

Daya tarik yang tersuguhkan secara natural ini bagi para traveler tentunya akan terkenang. Pengunjung pulau dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang lalu-lalang di sekitar penginapan.

Wisatawan akan dapat  lebih dekat mengenal fauna asli Taman Nasional Ujung Kulon di Pulau Peucang. Hewan-hewan seperti rusa, kera, hingga babi hutan yang jinak berkeliaran disekitar penginapan. Bahkan hewan-hewan ini hilir mudik seakan tidak terganggu dengan keberadaan manusia.

Pulau Peucang berada didalam kawasan Taman Nasional Ujung  Kulon. Pulau Peucang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum.

Didalam kawasan pulau ini dapat dijumpai berbagai satwa dilindungi seperti Rusa (Cervus timorensis), Banteng Jawa (Bos sundaicus), Merak Hijau (Pavo muticus), Lutung (Trachypithecus auratus auratus), Kijang, Babi Hutan (Sus verrucosus) dan Biawak.

Bagi yang ingin melihat badak dan banteng dapat menyebrang ke daerah Ujung Kulon dengan berkano menyusuri sungai Cigenter. Hewan Badak terbilang sensitif terhadap bau manusia.

Berkano menyusuri sungai sambil menikmati suasana hutan hujan tropis begitu menyenangkan dan masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Bikin deg-deg’an melihat diantara ranting terlihat ular pyton yang besar.

4. Menyusuri Hutan Pulau Peucang Menghadirkan Sound of Nature

dokumen pribadi

dokumen pribadi via https://web.facebook.com

Pulau Peucang memberikan pesona alam yang begitu indah dan natural. Selain memiliki pantai yang putih bersih, bagian dalamnya pun dirimbuni dengan hutan hujan tropis yang perawan.

Luas Pulau Peucang 450 hektar yang terbagi dari hutan dan wilayah pantai. Asri dan aroma tumbuhannya begitu terasa ketika kita melewati semak dan pepohonan. Bahkan suara-suara alam (sound of nature) akan kita nikmati saat trekking menyusuri Kawasan hutan. #DestinasiHipwee

Kita pun dapat trekking menuju Kawasan wisata lain di Pulau Peucang yaitu Karang Copong. Untuk menuju ke sana dapat melakukan trekking dengan jarak tempuh tiga kilometer dan memakan waktu kisaran 45 sampai dengan 60 menit.

Jangan heran saat trekking menyusuri hutan kita akan bertemu monyet dan babi hutan liar. Ada baiknya untuk trakking ditemani oleh polisi hutan yang selalu berjaga di Pulau Peucang.

5. Pulau Peucang Sangat Tepat Bagi Pejuang Sunyi

dokumen pribadi

dokumen pribadi via https://web.facebook.com

Banyak traveler yang mengincar tempat wisata untuk mendapatkan keindahan alam. Tapi ada juga yang mencari ketenangan dan kesunyian. Sunyi arti sebenarnya ataupun sunyi dari gangguan dunia digital.

Pejuang sunyi bisa aku katakan sebagai traveler yang mencari kesunyian atau dipaksa menerima kondisi kesunyian baik dari pengaruh Alam maupun hiruk pikuk dunia digital. Pulau Peucang sangat tepat bagi pejuang sunyi.

Kenikmatan traveling yang sulit kita nikmati saat berada diperkotaan yaitu kesunyian dan keheningan dari media sosial dan gadget.

Manusia modern sudah tidak bisa lepas dari gadget sehingga mengganggu interaksi sosial. Pulau Peucang memberi kesempatan kepada kita benar-benar menjadi mahluk sosial seutuhnya.

Ketika aku berada disana tidak ada sinyal internet dan telepon. Walaupun kita memanjat pohon sekalipun kita tidak akan mendapatkan internet satu bar pun.

Kita para traveler akan dibuat tenggelam dengan keindahan Pulau Peucang baik alamnya maupun interaksinya. Hal inilah yang membuat aku menikmati Pulau Peucang dan ingin kembali lagi kesana untuk ketiga kali pasca Pandemi Covid-19 berakhir. #DestinasiHipwee

Pulau Peucang merupakan destinasi wisata yang patut dikunjungi oleh traveler Indonesia. Pulau ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam saja tetapi juga interaksi dengan hewan liar dan keheningan yang dicari oleh manusia modern.

 

Salam hangat

Andri Mastiyanto

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE