1. Malas sebagai Sarana Intropeksi Diri
Rajin pangkal pandai,
Halo… Tidak ada manusia yang sempurna dan pandai dalam segala hal.
2. Memperkuat Feeling
Cerita 1 :
Pernahkah kamu menolak pergi karena malas saat diajak jalan-jalan oleh teman se-gengmu, lalu mereka akhirnya memutuskan pergi tanpamu. Mereka tega melakukannya karena hal tersebut adalah momen yang tidak selalu datang dua kali? Misalnya, nonton konser atau nonton film seri terakhir di bioskop, mungkin?
Lalu Keesokan harinya mereka menceritakan perjalanan mereka yang ternyata tidak sesuai harapan, seperti tiba-tiba hujan sangat deras, ada demo yang bikin jalan macet gila, atau kendaraan mogok dan kisah-kisah naas lain yang menjadikan perjalanan mereka tidak seindah yang dibayangkan. Saat itu ada rasa bersyukur atas kemunculan rasa malasmu karena tidak jadi mengikuti ajakan teman-teman kamu saat itu.
Cerita 2 :
Suatu hari saat kamu sedang bekerja, tiba-tiba ada perasaan malas bekerja. Ogah banget kalau disuruh lembur setiap hari. Melihat tumpukan pekerjaan di atas meja menguatkan perasaan kamu untuk segera pulang ke rumah. Dan benar saja, saat pulang kamu mendapati orang tua atau saudara kamu yang sedang sakit tetapi mereka sengaja tidak memberimu kabar karena takut akan mengganggu pekerjaanmu.
Jangan mengabaikan rasa malas. Kadang-kadang kamu perlu memperkuat feeling rasa malasmu. Asli, jangan remehkan kata malas.
3. Menemukan Keberuntungan dengan Malas
Kamu ingin beli buku milik idola kamu yang katanya mau launcing bulan depan. Tetapi kamu malas jika harus jauh-jauh pergi ke toko buku karena niatnya cuma beli satu buku aja. Ada banyak cara kamu tidak harus keluar rumah untuk mendapatkan buku Sang idola.
Kamu bisa titip ke teman kamu yang kebetulan juga akan pergi ke sana dengan pacarnya dan kamu lagi-lagi memilih tinggal di rumah (karena kamu jomblo). Oke, fix. Jika dia enggan memenuhi permintaanmu, kamu bisa pre-order langsung ke penerbitnya melalui online shop. Selain hemat bensin, kamu akan mendapatkan diskon, dan jika beruntung kamu juga akan mendapatkan merchandise atau bahkan bonus berupa tanda tangan Si Penulis. Keren bukan?
Menemukan solusi untuk mencapai tujuan tidak harus melulu dengan berfikir serius, kerja keras boleh lah, tapi kerja cerdas juga perlu dilatih. So, segera temukan keburuntungan dan wujudkan impian kamu dengan rasa malas.
4. Malas Adalah Gudang Inovasi
Berterimakasihlah kepada orang-orang yang malas, karena dari sikap malas merekalah muncul berbagai inovasi yang membuat suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang lebih sederhana. Belanja online adalah salah satu bukti inovasi yang kini banyak digandrungi oleh masyarakat.
Belanja online diperuntukkan untuk orang-orang yang malas bergerak, malas berpanas ria ke tempat barang yang ingin dibeli, malas mengeluarkan bensin alias hemat, pokoknya ingin enaknya sendiri dan nggak mau ribet. Termasuk pembayarannya yang serba online. Dompet kosong tapi ATM penuh dengan rupiah, nggak masalah, bayar apapun nggak harus tunai dan karena ada e-banking.
Telpon genggam juga dulu ukuranya besar, berat, pakai keyword yang masih di pencet-pencet. Lah sekarang, sudah ada android dengan layar colek, ukuran lebih slim dan ringan. Memudahkan pengguna dalam mengirim pesan dimana tidak membutuhkan tenaga lebih banyak dari telpon genggam jaman dulu yang kini hanya tinggal colak-colek layar sentuh.
Bahkan kalau kamu malas mengetik saat browsing, google kini sudah menyediakan fasilitas “Penelusuran suara”. kamu cukup perlu menekan satu tombol bergambar icon microphone dan ucapkan kata kunci yang ingin ada cari saat berselancar di dunia web.
Bisa jadi ke depannya telpon genggam alias HP ke depannya tidak perlu ketik ini itu atau dengan penelusuran suara juga, tapi cukup dengan bahasa qalbu aja, hehehe #berimajinasi.
5. Malas Menjadikanmu Apa Adanya
Menjadi orang baik hanya untuk menyenangkan banyak orang itu melelahkan. Hal tersebut juga menguras banyak energi. Dari sana kamu juga tidak bisa membedakan mana orang yang benar-benar tulus padamu dan mana yang pura-pura saja. Oke, mulai sekarang malas-lah bersikap sok baik kepada semua orang.
Di dunia saat ini banyak orang terjangkit sikap “baper”, jadi lebih baik berhenti mulai sekarang menjadi orang yang sangat rajin dan baik jika itu tidak tulus dari hati. Karena mereka yang terlanjur sangat menyukaimu akan sangat terluka jika tahu bagaimana sifat aslimu.
Terlalu lama kamu membaca tulisan ini bisa jadi kamu bosan. Malas karena menurut kamu tulisan ini bisa jadi kurang bermanfaat, sepertinya itu pilihan yang tepat. Lagi-lagi rasa malas menyelamatkan kamu dari tulisan ini agar waktu kamu tidak terbuang sia-sia dan mencegah munculnya rasa gemas karena mungkin tidak sependapat dengan saya. Terserah kamu mau memusuhi rasa malas atau bagaimana. Manusia butuh istirahat juga jika sudah terlalu penat. Ngopi dulu lah. ?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”