#DiIndonesiaAja-Kulineran di Kota Gudeg? Yuk, Mampir ke 5 Simbah-Simbah Tangguh Ini

Simbah-simbah penjual makanan di Yogyakarta yang masih berjualan dengan citarasa yang khas.

Di Yogyakarta sendiri masih ada beberapa simbah-simbah yang berjualan di masa tuanya, tapi tetap semangat dan kuat sekaligus meng-inspirasi. Nah, buat kalian yang liburan ke Jogja, cobain dateng atau ngerasain salah satu kuliner dari simbah-simbah ini ya. Beliau-beliau menjajakan makanan yang khas dengan citarasa yang otentik lho, dijamin pasti bikin kalian rindu untuk selalu kembali ke Jogja. Selain kalian bisa menikmati makanannya kalian juga bisa mengabadikannya di Sosmed, dan juga sangat bisa membantu mereka ya. Makanan dari simbah-simbah ini dipastikan Njogja banget, jadi buat apalagi, nih 5 simbah-simbah yang salah satunya atau semuanya bisa kalian kunjungi saat liburan di Jogja ya.

Advertisement

1. Wedang Ronde Mbah Payem : Menghangatkan Malam Saat Berkeliling Jogja

Wedang Ronde Mbah Payem

Wedang Ronde Mbah Payem via http://www.jenzcorner.net

Simbah ini sudah berjualan sejak 1965 berarti sudah lebih dari 50 tahun beliau menyajikan wedang ronde untuk para pembeli. Beliau sendiri sudah berumur lebih dari 90 tahun dan tetap kuat serta semangat dalam berjualan. Beliau pernah bercerita bahwa wedang rondenya menjadi langganan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

Ia berjualan seorang diri. Gerobaknya pun sangat sederhana. jemari rentanya dengan sangat pelan meracik satu persatu bahan, diramu, hingga menjadi wedang ronde dalam sebuah hidangan mangkuk kecil. Satu porsi mangkuk kecil wedang ronde buatan Mbah Payem dijual sangat ekonomis, hanya Rp 6 ribu saja.

Advertisement

 Kamu yang mau ngelarisi atau mencicipi semangkuk ronde buatan mbah Payem bisa datang ke Jl.Kauman, Yogyakarta ( Depan Optik Naufal, Barat alun-alun Utara atau Cek di Gmaps), beliau buka mulai pukul 19.30 WIB sampai sekitar pukul 00.00 WIB (kalau sudah habis bisa kurang dari jam tsb)

2. Lopis Mbah Satinem : Kuliner Pagi Paling Rame di Area Tugu Jogja

Mbah Satinem

Mbah Satinem via http://Netflix.com

Nah kalau simbah yang satu ini siapa yang tidak tahu, Beliau sempat masuk netflix dalam acara”Street Food”. Bahkan aktor Korea Lee Seung Gi pernah membuat instagram story mengenai Lopis Mbah Satinem ini. Simbah berjualan sejak 1963.

Advertisement

Di Lopis Mbah Mbah Satinem ini tidak hanya menjual Lopis tetapi ada varian gatot, tiwul, cenil, ketan. Untuk isinya bisa milih sesuai selera atau paket komplit. Satu porsi untuk gatot, tiwul, cenil, ketan atau komplit dihargai Rp 10.000,-

Jajanan pasar miliknya memiliki rasa manis yang otentik, sehingga tidak heran apabila banyak orang yang rela mengantre sejak pagi. Kalau kamu datang ke tempat jualan Mbah Satinem setelah pukul sembilan pagi, bersiaplah untuk kecewa karena kehabisan. Lopis Mbah Satinem berjualan di Jl.Diponegoro, Tugu Yogya kebarat nanti samping hotel Pesona (GMaps), mulai antri dari jam 5 pagi sampai habis, tapi siap-siap untuk antri ya guys kalau kesini.

3. Burger Dinar Mbah Wahadi : Makanan Modern Yang Disajikan Ssederhana tapi Memberi Rasa yang Khas

Burger Dinar

Burger Dinar via https://www.instagram.com

Kalau simbah yang satu ini jualannya sudah modern yaitu burger tapi tetap dengan citarasa lokal ya ala mbah Wahadi. Simbah sendiri sudah berusia hampir 80 tahun tetapi tetap semangat ya. Jadi Mbah Wahadi itu tinggal di daerah Imogiri dan berjualan di daerah Kaliurang yang jaraknya sekitar 40km. Pagi sekali beliau mulai mengayuh gerobaknya ke Kaliurang untuk mengambil roti lalu setelah itu baru mulai untuk berjualan dengan berkeliling sekitar jalan Kaliurang.

Mbah Wahadi pernah mengalami kecelakaan cukup parah saat beliau akan kembali pulang kerumahnya di Imogiri pada tahun 2018 yang lalu. Tetapi tidak sampai satu tahun simbah sudah mulai berjualan kembali guys. Semangat simbah untuk tetap berjualan padahal pernah mengalami hal buruk sangat menginspirasi.

Burger Dinar ini biasa berjualan setelah jam 12 siang diarea jalan Kaliurang ya, untuk harganya dari Rp 8.000 (tanpa telur) dan Rp 11.000 (dgn telur). Kalian yang mau mencoba bisa ke daerah Jalan Kaliurang km 6 -10 ya, bisa depan superindo atau gereja ya, jam 6 sore simbah udah siap-siap untuk balik Imogiri ya guys.

4. Es Jadul Mbah Jumiyo : Salah Satu Kulineran di Alun-Alun Kidul ini Pasti Membuat Kalian ber-Nostalgia

Es Jadul Alkid

Es Jadul Alkid via https://www.instagram.com

Kalian kalau liburan ke Yogyakarta, tidak mungkin tidak ke Alun-Alun Selatan atau alun alun kidul, nah disinilah biasanya Mbah Jumiyo berjualan es Jadulnya. Mbah Jumiyo sendiri sudah berumur lebih dari 90 th, dan beliau berangkat berjualan setelah ashar dari rumahnya di Bantul sampai ke Alun-Alun yang berjarak sekitar 20an km.

Es Jadul ini seperti es krim tapi versi jadul ya, rasanya ada banyak varian mulai dari coklat, kacang ijo sampai buah-buahan ada, aku sendiri pernah mencoba coklat dan kacang ijo. Harga sekitar Rp 2500,- per pcs yah, simbah ini baik banget, hampir saya ditambahin esnya ketika membeli.  Citarasa Es jaman kita kecil dengan rasa yang otentik akan mebuat kita bernostalgia lho. Oiya buat kalian yang main didaerah alun-alun Yogyakarta jangan lupa ngelarisi simbahnya, simbah jualan dari jam 5 sore sampai jam 9 malem.

5. Gudeg Mbah Waginah : Sajian Khas Yogyakarta yang Selalu Tak Pernah Ketinggalan Saat Berlibur.

Gudeg Mbah Waginah

Gudeg Mbah Waginah via http://brilio.net

Mbah Waginah sudah berusia hampir 1 abad. Walau diusianya ya sudah tidak muda itu beliau tetap semangat dan kuat dalam berjualan.

Tentunya kalau ke Yogyakarta gak makan gudeg itu gak kayak ke Yogya, Mbah Waginah sendiri menjual bubur Gudeg dengan lauk telor, tahu, tempe atau ayam kampung ada, dan buat yang tidak cocok dengan bubur bisa diganti dengan nasi.

Mbah Waginah mulai berjualan jam 06.00 pagi sampai pukul 10.00, harga untuk seporsi nasi/bubur gudeg lauk telor 8ribu saja, sedangkan untuk ayam antara 12ribu-15ribu. Lokasinya sendiri ada didaerah Jl.Kabupaten km 1 (GMaps).

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Woman.Process.

CLOSE