#DiIndonesiaAja-Sang Penjaga Hutan Kalimantan Darat, Suku Dayak Iban.

Tanah sebagai ibu, hutan sebagai bapak, dan air sebagai darah

Negara kita Indonesia merupakan salah satu negara dengan keberagaman suku dan budaya di dalamnya. Tak hanya puluhan, bahkan ratusan suku hidup secara damai satu sama lain dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang menjadikan Indonesia negara dengan keberagaman Suku, Budaya dan Bahasa terbesar di dunia.

Suku Dayak merupakan salah satu dari ribuan suku yang ada di Indonesia. Di berbagai wilayah Kalimantan sendiri, Terdapat beberapa Suku dayak besar dan ratusan sub suku yang tersebar dan masih eksis hingga saat ini. Masyarakat dayak cenderung juga sangat terkenal jasanya dalam menjaga dan merawat warisan nenek moyang mereka seperti adat, budaya dan alam mereka.

Salah satunya adalah Suku Dayak Iban yang sampai saat ini masih kokoh dan setia sebagai garda terdepan pelestarian hutan di kawasan Kalimantan Barat. Pada kesempatan kali ini, penulis berkesempatan merasakan sensasi menginap beberapa malam bersama para masyarakat Komunitas Dayak Iban Sungai Utik, Kalimantan Barat dalam ekspedisi susur nurantara.

Seperti apa mereka, yuk bersama kita selami kehidupan mereka

Advertisement

1. Mengenal komunitas masyarakat Dayak Iban

Potret Masyarakat Dayak Iban Sungai Utik

Potret Masyarakat Dayak Iban Sungai Utik via https://www.instagram.com

Dayak Iban merupakan salah satu suku Dayak terbesar di Kalimantan dan dimana mayoritasnya tersebar di wilayah Kalimantan Barat atau lebih tepatnya Kabupaten Putussibau, Kalbar.

Masyarakat Dayak Iban merupakan bagian dari suku Ibanik grup yang tersebar pada awalnya borneo sisi Malaysia. Setelahnya, Mereka datang ke Kawasan Kapuas Hulu yang mayoritas subsuku Dayak Tamambaloh dan membuat perjanjian damai dan hidup rukun selamanya.

Advertisement

 

2. Berhasil mendapatkan penghargaan Equator Prize dari UNDP berkat upaya-nya menjaga hutan

Ketua adat Dayak Iban sungai utik saat menerima Equator Prize UNDP

Ketua adat Dayak Iban sungai utik saat menerima Equator Prize UNDP via https://nowjakarta.co.id

Perjuangan masyarakat yang terletak di daerah bernama Sungai Utik ini dalam mempertahankan adat dan alam sangatlah patut diapresiasi. Diperkirakan mereka telah menjaga lebih dari 9.000 hektare hutan dari penebangan hutan secara ilegal, industri kelapa sawit, dan kepentingan perusahaan lainnya. 

Advertisement

Perjuangan mereka menjaga hutan pun tak luput dari berbagai perhatian pemerintah dan dunia. Yang terbaru, mereka mendapatkan penghargaan Euator Prize dari United Nations Development Programme atau Badan Program Pembangunan PBB. Penyerahan penghargaan diterimanya pada 24 September 2019 di Midtown Manhattan, Amerika Serikat, bersama 22 komunitas lokal dan adat lainnya dari seluruh dunia.

Penilaian berdasarkan solusi inovatif berbasis alam, untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, lingkungan, dan kemiskinan yang dimana masyarakat Sungai Utik telah terkenal dengan upaya nya menjaga hutan adat mereka

3. Kebersamaan di dalam Rumah betang

Kebersamaan para tamu dan masyarakat sungai utik di rumah betang mereka

Kebersamaan para tamu dan masyarakat sungai utik di rumah betang mereka via https://www.instagram.com

Upaya mayarakat Iban dalam menjaga budaya dan adat mereka dapat kita saksikan dengan masih terjaganya Rumah Betang mereka. Rumah betang sendiri adalah rumah khas masyarakat Suku dayak dimana rumah ini berbentuk rumah panggung dan terbentang sepanjang 218 meter.

Rumah yang berdiri sejak puluhan tahun silam ini terdiri dari 28 bilik/kamar. setiap biliknya dapat menampung 1-2 kepala keluarga dimana mereka masih satuturunannya. Rumah yang terbuat sepenuhnya berbahan dasar kayu ini diprediksi telah berdiri sejak puluhan tahun silam dan baru direnovasi total untuk pertama kalinya sekitar tahun 1975. 

Berdasarkan data monografi Dusun Sungai Utik pada tahun 2015, terdapat 89 kepala keluarga yang menempati 28 bilik di sepanjang rumah betang. bukan hanya itu, Di sekitar rumah betang juga terdapat 40 rumah yang semuanya berkerabat.

4. Sosok Tuan Rumah Betang Sungai Utik, Apai Janggut

Ketua Adat Dayak Iban Sungai Utik, Apai Janggut

Ketua Adat Dayak Iban Sungai Utik, Apai Janggut via https://www.instagram.com

Layaknya sebuah rumah, tentu memiliki seorang Tuan Rumah, sama halnya juga yang terdapat di dalam Rumah Betang Sungai Utik ini. Disini terdapat sosok yang dianggap tetua atau bisa juga dibilang ketua adat Dayak Iban Sungai Utik yang bernama Bandi Anak Ragai atau biasa disapa Apai Janggut.

Sapaan Apai Janggut sendiri di dapatkan dari kebiasaan kakek yang dipercaya berumur 100 tahun lebih ini yang menjaga janggut putihnya sepanjang dada.

Menurut wikipedia, sosok Apai Janggut sendiri adalah generasi kedelapan dari Keling Kumang, pemimpin Kerajaan Buah Main, sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan Barat yang terbentang dari Sekadau, Ketungau, Mungguk Bejuah, Hutan Berangan Semitau Tua, hingga ke Batang Lupar, kemudian Sri Aman.

Sepanjang hidupnya, Apai Janggut bersama masyarakat setempat berjuang terus untuk melestarikan hutan adat dan kebudayaan mereka. Selain itu sebagai seorang kepala di lingkungan sekitar Sungai Utik, ia berhasil menjaga wilayah dari ancaman perambahan dan ekspansi industri.

 

5. Uniknya Pembuatan tato khas masyarakat Iban

Pembuatan tato khas Iban dengan menggunakan teknik dan bahan tradisional

Pembuatan tato khas Iban dengan menggunakan teknik dan bahan tradisional via https://www.instagram.com

Masyarakat dayak iban juga terkenal dengan kesenian tatto mereka. Yang membuat unik dalam pembuatan tato versi mereka ialah penggunaan penggunaan duri pohon tertentu untuk pengganti jarum tato (saat ini telah menggunakan jarum untuk menjaga ke-strerilan alat) alat tato tradisional dan bahan tinta yang didapatkan dari arang kayu.

Tak hanya alat dan bahan yang masih tradisional, teknik pembuatan seni rajah tubuh ala mereka juga tergolong sangat unik.

Setiap pembuatan tatto akan dilakukan denganmenggunakan jarum yang ujungnya telah diberi tinta dan dipukul pukulkan langsung ke kulit sehingga tinta tersebut langsung masuk ke lapisan kulit. tentu dengan cara pembuatan yang masih manual ini, setiap pembuatan tato memerlukan waktu berjam-jam lamanya.

Selain itu, keberadaan tato bagi masyarakat dayak juga merupakan bagian dari tradisi dan religi. setiap motif tato mereka dahulu kala memiliki kriteria dan arti khusus sehingga beberapa motif sakral untuk digunakan oleh orang umum.

Saat ini, Tato iban lebih diarahkan sebagai “souvenir” berharga yang dapat dicoba oleh para wisatawan umum dengan mudah. Berminat mencobanya, Dengan biaya mulai dari Rp. 200.000 kalian dapat merasakan tatto Iban dengan teknik pembuatan yang begitu terkenal di kalangan penikmat tato dunia.

Nb : sensasi yang didapatkan adalah sakit yang luar biasa jadi bagi kalian yang ragu disarankan untuk tidak mencoba

6. Berminat bermalam bersama masyarakat Sungai Utik di Rumah Betang mereka ?

Rumah Betang SUngai Utik

Rumah Betang SUngai Utik via https://www.instagram.com

Sadar akan potensi pariwisata yang begitu besar, saat ini Masyarakat sungai utik telah mempersilahkan para wisatawan untuk menginap bersama penduduk lokal di rumah betang mereka. Tentu bedanya, kita wajib izin terlebih dahulu dengan tetua adat dan menyampaikan maksud dan tujuan kita datang kesana. tak ketinggalan kita wajib banget patuh akan hukum adat dan peraturan selama di rumah betang tersebut.

Mulai sekitar tahun 2014 lalu, kerjasama antara pihak swasta dan masyarakat sungai uti untuk membangun kamar khusus tamu pun berjalan dengan lancar dan didukung penuh oleh masyarakat. Tentunya dengan dibangun ruang khusus para tamu di setiap bilik rumah betang ini bertujuan untuk memfasilitasi para tamu yang berkunjung kesini.

Berukuran 4×3 meter, Kamar khusus tamu ini memiliki fasilitas kasur springbead, Kipas angin, lemari kecil dan kamar mandi yang sangat sangat memadahi dan bersih. Selain itu yang menjadi nilai plus, para tamu juga mendapatkan fasilitas sarapan bersama pemilik bilik dengan masakan lokal yang begitu sedap menggoda rasanya.

Tertarik untuk mencoba, Yuk agendakan kedatangan kamu di Rumah Betang Sungai Utik ini. Tentunya dapat penulis jaminnnn ini merupakan pengalaman tak terlupakan seumur hidup kalian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE