Do’s and Donts Penerapan Gaya Desain Interior Hunian di Bali

Penerapan Gaya Interior pada Hunian Bali

Tiap daerah memiliki ciri khas dan budaya masing-masing dalam mendirikan hunian sesuai dengan gaya hidup pada tiap daerahnya, salah satunya pulau Bali nih yang mempunyai banyak kriteria dan budaya yang masih dipercaya dan dilakukan sampai saat ini seperti budaya agama Hindu yang masih kental dan diterapkan juga pada huniannya.

Ingin mendesain rumah atau tinggal di Bali? Apa aja sih yang perlu kalian tahu dalam pengaplikasian interior hunian di Bali? Jika demikian, kalian perlu mencari referensi do’s and don’ts yang wajib diterapkan untuk hunian di Bali nih. Penasaran seperti apa saja kriterianya? yuk simak Do’s and Don’ts Penerapan Gaya Interior Hunian di Bali dibawah ini!

Advertisement

1. Do’s – Posisi Dapur

notepam

notepam via http://notepam.com

Hingga saat ini, tata letak dapur pada hunian di Bali mayoritas berada di area depan rumah lho, karena dipercaya oleh masyarakat Bali sebagai penetralisir sesuatu / energi yang kurang baik dari luar rumah.

Jadi, ketika seseorang datang ke rumah harus melewati atau memasuki area dapur terlebih dulu nih untuk membersihkan diri, apalagi anak kecil. Dan, baru dapat  memasuki area rumah yang lainnya.

Advertisement

2. Do’s – Arah Hadap Tempat Tidur

pinterest

pinterest via http://pinterest.com

Posisi tempat tidur merupakan hal yang penting di hunian Bali lho! Bagian kepala saat tidur harus menghadap ke timur / utara nih guys! karena di Bali berpegang pada Gunung (tertinggi) yang letaknya di sebelah utara, dan jika menghadap timur dikarenakan dalam kepercayaan Hindu arah timur dikuasai oleh Dewa Iswara yang diyakini dapat memberi energi positif. 

 

3. Do’s – Hierarki Ruang

Advertisement

Pada hunian di Bali terdapat hierarki ruang nih yang disebut Tri Angga (simbol keutuhan dan ketuhanan memiliki tiga bentuk sebagai kepala, tangan, dada dan kaki). Tri Angga sendiri terbagi menjadi Utama, Madya, Nista nih! Utama merupakan posisi kedudukan tertinggi, sebagai kepala misalnya Sanggah/Merajan (pura keluarga). Madya, bagian yang terletak ditengah, sebagai badan berupa tempat tinggal.

Last, but not least Nista bagian yang terletak di bawah, sebagai kaki yaitu dapur / service area. Gimana interesting kan Do’s nya? Yuk sekarang mari simak Don’ts nya ya!!

4. Donts – Peletakan Sanggah dan Merajan

dekoruma

dekoruma via http://dekoruma.com

Sanggah/Merajan (pura keluarga yang biasanya dibangun di hulu pekarangan rumah. Pura ini dapat ditemui di hampir semua rumah keluarga Bali), Pelinggih (tempat tinggalnya Dewa) merupakan hal yang utama nih di hunian Bali bahkan di zaman modern sekarang.

Tahu nggak sih kalau peletakannya selalu berada di arah Utara & Timur tiap rumah karena arah Utara dan Timur dianggap sebagai simbol baik di Bali.

Dan jika Sanggah berada di lantai 2, maka dibawahnya tidak boleh terdapat toilet karena dianggap kotor dan tidak baik berdasarkan Asta Kosala Kosali (aturan tentang bentuk-bentuk niyasa/simbol pelinggih, yaitu ukuran panjang, lebar, tinggi, pepalih/tingkatan dan hiasan).

5. Donts – Letak Kamar dan Dapur

pinterest

pinterest via http://pinterest.com

Tahu gak sih kalau di Bali itu kamar tidur tidak boleh berada diatas dapur atau didepan dapur karena dapur dipercaya sebagai tempat yang mengandung unsur Niskala (tidak berwujud mujarad abstrak)  hingga dapat memberi energi panas / kurang baik bagi penghuninya lho!

Jadi, pada hunian di Bali letak dapur selalu berada di depan bangunan bahkan terkadang berbeda bangunan dari bangunan utamanya (tempat tinggal).

Gimana nih guys? Menarik dan informatif banget kan? So, bagi kalian yang mau mendesain hunian di Bali bisa ikutin tips diatas ya. Yuk, berikan tampilan hunian yang modern dan tetap sesuai dengan Do’s and Don’ts untuk interior hunian kalian di Bali!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hai, namaku Angelin Cahyono. Aku lahir dan tumbuh di Surabaya. Aku mahasiswi semester 8 Prodi Desain Interior dari Universitas Kristen Petra. Selain sebagai mahasiswi, aku juga freelance sebagai Make Up Artist dari tahun 2018.

CLOSE