Etika Bekerja Tidak Tertulis yang Bisa Mempengaruhi Karirmu, Naik Jabatan di Depan Mata!

Jadilah unggul atau pembeda untuk dikenal

Bersyukurlah jika masih memiliki pekerjaan dan diberikan penghidupan yang layak. Masih banyak orang diluaran sana yang menginginkan pekerjaan yang sekarang kita tekuni.

Semua pekerjaan pasti ada tingkat kesulitannya, pekerjaan pasti melelahkan, dan pasti ada titik jenuh dalam bekerja. Namun dibalik semua hal itu, selalu ada timbal balik yang baik untuk kita. Baik itu dari sisi finansial, relasi pekerjaan, dan penambahan kemampuan.

Tapi, apakah pernah kita merasa bahwa pekerjaan kita yang sudah ditekuni bertahun-tahun, tapi kok seperti tidak ada hasil yang lebih yang kita terima?

Padahal kita sudah melakukan semua sesuai prosedur, sudah menuruti keinginan atasan, sudah mengikuti permintaan konsumen, dan bahkan tidak pernah menimbulkan masalah di pekerjaan kita.

Mungkin kamu perlu mencoba trik dibawah ini supaya kamu bisa mendapat penilaian lebih dari atasan! 

Advertisement

1. Memberikan Informasi Ketidakhadiran Pada Kesempatan Pertama

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels via http://pexels.com

Siapa sih yang ingin sakit? Siapa sih yang ingin menumpuk pekerjaan? Siapa sih yang tidak menginginkan hasil lemburan kerja?

Namun, kita semua pasti mengalami hal yang membuat kita tidak bisa masuk bekerja.

Advertisement

Jika kita mengalami sebuah kondisi yang memaksa kita tidak bisa masuk bekerja, sebaiknya kita memberikan informasi ke bagian yang bersangkutan pada kesempatan pertama.

Meskipun tengah malam? Iya!

Advertisement

Kabari melalui chat jika dirasa takut mengganggu waktu istirahat.

Jika melalui chat disarankan untuk memberitahukan kepada beberapa orang sekaligus, misalnya saja : Atasan, Bagian HRD, dan beberapa rekan kerja.

Mengapa Harus Begitu?

Setiap perusahaan memang memiliki sistem kerja yang berbeda-beda. Namun dengan memberikan informasi yang cepat, untuk beberapa pekerjaan bisa dicarikan back-up sementara, atau bisa menunda agenda yang sudah direncanakan sehingga proses pengambilan keputusan pun tidak dilakukan secara mendadak di pagi hari.

Tapi Kan Sakit Tidak Mungkin Direncanakan

Walau tidak direncanakan, sakit tetap memiliki gejaĺa. Saat gejala mulai terasa atau semakin parah, kita bisa sekedar memberi informasi sebagai bentuk antisipasi, misalnya saja :

“Saya sepertinya gejala demam, malam ini saya sudah minum obat dan akan saya infokan nanti pagi jika kondisi membaik saya bisa bekerja, tapi kalau masih belum pulih, mungkin saya tidak bisa masuk kerja.”

Lalu untuk melahirkan pun pasti memiliki hari perkiraan kelahiran, sehinggi bisa diprediksi dalam periode kapan saja perusahaan harus bersiap saat karyawan (suami) akan tidak masuk kerja.

(Note: jika karyawan perempuan hamil, maka mendekati hari perkiraan kelahiran akan diberikan cuti hamil dan pasca melahirkan).

Hal yang hanya bisa diinfokan secara mendadak adalah kematian yang cuti/izinnya sudah diatur dalam Undang-Undang.

2. Selalu Menyapa Rekan Kerja Lain

Photo by George Milton from Pexels

Photo by George Milton from Pexels via http://pexels.com

Buat semua orang di tempat kerja mengenalmu.

Menyapa merupakan hal baik dalam lingkungan pekerjaan. Selain membuat nyaman karyawan lain, hal ini pun dapat meningkatkan kedekatan emosi kita dengan karyawan lain, baik itu rekan kerja maupun atasan kita.

Jika kita bekerja disebuah lingkungan kerja yang memiliki banyak sekali karyawan, maka tidak mungkin atasan kita dapat mengenali satu per satu.

Untuk itu, hal sederhana seperti menyapa akan menimbulkan kesan dan kita jadi lebih dikenal di lingkungan perusahaan.

3. Aktif Dalam Grup Chat Kantor

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini semua tempat kerja pasti memiliki grup chat.

Seperti grup umum ataupun grup divisi. Hal ini bertujuan mempermudah penyampaian arahan kerja kepada semua karyawan sehingga dapat terjangkau oleh semua karyawan.

Selalu respon informasi yang diberikan seperti kata menyetujui, menyatakan siap melaksanakan, dan ucapan terima kasih.

Meskipun sederhana, namun pemberi informasi akan merasa dihargai dan menganggap informasi sudah diterima. Tanyakan pula hal-hal yang tidak dimengerti dari informasi tersebut, supaya tidak ada kesalahpahaman dalam penerapannya.

Jika kita konsisten melakukan ini, kita akan lebih dikenali dari orang-orang yang hanya diam saat menerima informasi.

4. Menjadi Inisiator Dalam Kegiatan Karyawan

Photo by fauxels from pexels.com

Photo by fauxels from pexels.com via http://pexels.com

Di setiap perusahaan, pasri terdapat seseorang yang bertanggungjawab dalam urusan kekaryawanan, seperti Human Resources misalnya.

Namun, meskipun begitu tetap saja pasti ada hal-hal yang lupur dari perhatian mereka.

Kita bisa menjadi inisiasi mengenai agenda karyawan seperti mengingatkan siapa yang ulang tahun, merencanakan lomba saat momen tertentu, merencanakan liburan karyawan, mengadakan pengajian, mengadakan arisan, dan agenda-agenda lain yang dapat meningkatkan kedekatan karyawan.

Kita bisa mulai berdiskusi dengan forum karyawan atau aliansi buruh ditempat kerja, setelah itu bisa coba dibicarakan secara santai dengan bagian sumber daya manusia.

Hal ini sebatas ide, bukan dengan tujuan untuk menuntut perusahaan melakukan hal tersebut ya.

5. Penampilan Terjaga

Photo by Gustavo Fring from Pexels

Photo by Gustavo Fring from Pexels via http://pexels.com

Memang ada aturan yang mengatur mengenai penampilan dari karyawan seperti seragam, potongan rambut, jenis dan warna sepatu, dan lain-lain.

Selain standar baku penampilan tersebut, ada pula hal yang sering dilewatkan oleh karyawan dalam menjaga penampilan, yaitu kesegaran.

Kesegaran Meliputi :

– Aroma Tubuh

– Kebersihan Wajah

– Kerapihan segaram

– kerapihan rambut

Kalau Yang Kerja di Kantor sih Bisa, Bagaimana Pekerja Lapangan?

Untuk pekerja yang berkaitan dengan teknis dilapangan, pasti sudah terbiasa dengan medan yang keras. Debu, panas, belum lagi dengan lumpur, asap, dan lainnya.

Untuk menyiasatinya adalah, ketika waktu akan berkumpul karyawan seperti saat makan siang, ibadah, waktu pulang kerja, dan waktu lain yang memungkinkan kita bertemu rekan dari divisi lain, kita bisa mencuci wajah dengan sabun, membasahi rambut dan merapihkannya, dan menggunakan pewangi pada baju.

Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada siapapun yang ada disekitar kita. Bagaimana mau diperhatikan atasan kalau kita tidak memperhatikan diri sendiri?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Define Your Own Success, Create Your Own Future.

CLOSE