5 Kalimat Ini Akan Menjatuhkan Harga Dirimu Jika Sering Diucapkan di Tempat Kerja

Kalian sudah bekerja? Jika iya, pasti kalian tahu bahwa lingkungan kerja itu rentan dengan berbagai macam permasalahan. Dari mulai masalah interal sampai eksternal yang terbawa-bawa ke dalamnya. Lalu, bagaimana caramu menyikapinya jika sudah begini? Eits, nggak perlu repot-repot, karena sebetulnya semua bisa dimulai dari dirimu sendiri dulu. Misalnya, hindarilah mengucapkan daftar kalimat ini, kalau ogah timbul masalah-masalah yang justru bisa merusak suasana kerjamu!

1. "Oh gitu ya? Baru tahu nih, aku masih baru kerja soalnya. Maaf ya."

Advertisement


"Every PRO was once an amateur. Every EXPERT was once a beginner." – Helen Hayes


Dari jaman kakek buyut sampai era kids jaman now, semua juga tau bahwa kita akan selalu pernah jadi yang baru, jadi pemula. Sehingga, tidak perlu jadikan ini sebagai alasan bila kamu tidak tahu. Yang lebih menyebalkan bila kalimat tersebut keluar setelah melakukan setiap kesalahan yang berbeda. Jujur saja, bila kamu belum mengetahui dan mintalah pencerahan atau penjelasan atas hal yang belum kamu ketahui. Akan lebih baik bila kamu tanyakan lebih dahulu, daripada kamu melakukan sesuatu yang belum kamu ketahui sama sekali. Jangan tunggu sampai itu menjadi teguran dari kesalahanmu.

"Maaf, boleh saya meminta penjelasan dari tugas ini, karena saya belum mengetahui bagaimana yang semestinya?"

Advertisement

Dan sebelum bertanya, berusahalah mencari dari sumber yang jelas. Bila kamu bisa berusaha cari berapa ukuran centimeter kaki di setiap size sepatu, apa susahnya mengetik yang belum jelas kamu ketahui di kolom pencarian yang sama? Jadikan itu referensi, agar ketika kamu bertanya, kamu sudah punya pegangan, bukan sama sekali tidak tahu.

2. "Oh ada ya pengumumannya? Di mana? Kapan? Kok nggak dishare? Aku nggak baca. Sorry"

Beralasan tidak membaca pengumuman dan atau menyalahkan yang membaca tapi tidak menyebarkan, hanya membuat kamu terkesan seperti pekerja berkacamata kuda. Ada di tempat yang sama, di jumlah waktu yang diwajibkan sama, namun tidak membaca pengumuman yang sama di saat rekan lain membacanya. Syukur-syukur satu kali, tetapi berkali-kali.

Advertisement

Tidak ada salahnya kok kamu rajin cek papan pengumuman, setidaknya itu tidak begitu memakan waktu seperti cek status mantan, cek status terbaru si dia, dan si dia. Dan setelahnya catatlah, jadikan reminder di smartphone. Percuma kamu punya smartphone paling smart kalau itu nggak bisa kamu gunain untuk mengingatkanmu dari kealpaan bin kelalaian.


"Luck is a result of careful preparation. Failure is a result of negligence." - Robert Heinlein


Dapat dibuktikan kok, orang yang lebih maju biasanya adalah orang yang mengedepankan keingintahuan dan memiliki persiapan yang matang atas segala sesuatunya. Sementara orang yang cenderung gagal biasanya adalah orang yang lalai terhadap banyak hal yang sebenarnya dapat dipersiapkan.

3. "Ya udah kalau kamu udah selesai, aku pinjam dong buat jadi contoh."

Bila kamu diminta untuk membuat sesuatu seperti laporan, review dan sebagainya dalam bekerja, mungkin itu akan membuat duniamu terbalik seketika karena kamu membayangkan pembuatannya rumit, ribet, panjang, dan sebagainya. Sehingga, kamu lebih suka cara instan melihat punya orang lain sebagai contoh baru membuatnya.

Boleh, sebenarnya tidak sepenuhnya salah bila kamu tidak hanya menjiplak pekerjaan rekan kerjamu. Namun ada baiknya bila caramu meminta tolong diubah dan latihlah level curiousity kamu dari hal yang kamu anggap rumit sekalipun.


"Pengalamanmu adalah contoh yang terbaik"


Berusahalah lihat prosesnya, tanyakan strukturnya, poin apa yang harus dijelaskan pada setiap struktur, lalu lakukan sendiri. Setelahnya baru kamu datangi rekan yang sudah selesai dan bandingkan pekerjaan masing-masing. Dengan demikian, kamu akan dapat pelajaran yang lebih berharga yaitu pelajaran mencoba, pelajaran berusaha, dan pelajaran melihat kelebihan juga kelemahan dari hasil masing-masing.

Itu akan jauh lebih memuaskanmu di kemudian hari.

4. "Emangnya aku diajak? Kayaknya nggak deh, ya udah nggak ikutan deh kalau nggak diajak."

Sedih tidak bila tidak diikut sertakan dalam suatu kegiatan?

Terkadang kamu perlu loh merasa sedih, karena bila tidak justru tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa kamu tidak diikut sertakan. Atasanmu akan selalu menjadi pemerhati dari gaya bekerja setiap karyawannya.


Pekerja yang memiliki keinginan untuk belajar yang tinggi meskipun tidak memiliki keahlian yang banyak akan lebih diandalkan.


Mereka yang ingin belajar sangat haus akan pengalaman, Sehingga, bila tidak diikutsertakan dalam suatu kegiatan akan merasa sedih karena dia akan tertinggal satu pengalaman atau satu langkah dari rekan lainnya.

Sayangnya banyak yang tidak merasakan hal yang sama, dan bila tidak diikutsertakan justru sama sekali tidak mau tahu. Bila kamu pernah tidak mau tahu terhadap kegiatan yang ada di kantormu, catat ya, hal seperti inilah alasan terbesar mengapa atasanmu tidak memilih kamu dalam banyak hal. Berubahlah segera.

5. "Dia kan bukan yang ngegajiin, kenapa harus ikutin kata dia sih?"


"Talent is a gift. But your ATTITUDE, WORK ETHIC, and CHARACTER are things you have to DEVELOP YOURSELF." – Rebekah Harkness


Kamu tidak ingin mengikuti suatu aturan lantaran bukan perintah dari atasan yang menggaji kamu, tapi berasal dari rekan kerjamu yang ditugaskan? Ketahuilah, sikapmu yang hanya menuruti perintah dari atasan yang menjadi sumber gajimu, atau berlaku baik hanya di depannya, perlahan tapi pasti akan terbaca oleh atasanmu.

Sikap kerja, etika bekerja, dan karakter dirimu di antara rekan kerja setara ataupun tidak setara akan menjadi perhatian bagi atasan yang pasti menilai kinerja karyawannya.

Meskipun kamu memiliki talenta, attitude yang buruk dalam bekerja dan bersosialisasi dengan rekan kerja itu akan memudarkan talentamu secaramu perlahan.

Nah, bagaimana? Adakah yang pernah terucap olehmu? Ayo, minta maaflah terhadap dirimu sendiri karena belum menghargai harga yang sudah diberikan kepadamu. Kuncinya adalah jangan hanya berpikir untuk menjadi sukses, apalagi sukses secara instan, berusahalah untuk menjadi bernilai dan bermakna.

Sukses tanpa makna itu mudah, koruptor contohnya, bisa saja kaya harta tapi miskin makna. Yuk, mulai besok try to be more valuable, yaa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE