Hindari Cyberbullying, Agar Jejak Digital Aman

Kamu yakin, Jika ratusan komentar negatif yang kamu tulis di media sosial, tidak akan berpengaruh pada hidupmu? Bagaimana jika calon mertuamu? Calon bosmu? Melihat komentar negatifmu yang merujuk pada cyberbullying?

Dewasa ini media sosial adalah wadah curahan hati para masyarakat, biasa disebut dengan warganet . Berbagai fitur baru telah bermunculan , membuka peluang bagi para content creator untuk berekspresi, dan membuka peluang bagi warganet untuk berkomentar, menilai dan mengkritik.

Para warganet begitu mudah masuk pada ranah cyberbullying, dengan berkomentar pedas dan kejam, mengunggah gambar atau video yang dapat mencemari nama baik pihak lain, sehingga pelaku merasa puas telah merugikan korban/pihak lain.

Cyberbullying menurut Smith (Monika dkk : 2015) adalah penyimpangan atau pelecehan terhadap orang lain yang disebabkan oleh penggunaan teknologi informasi diulang dengan sengaja. Cyberbullying dapat terjadi dalam kelompok yang saling mengenal, dan Sekelompok orang yang tidak dikenal. Cyberbullying diklasifikasikan beberapa macam, yaitu cyberstalking, tipu daya, exclusion, pencemaran nama baik, impersonation, harrasment, flaming, outing.

Kita nggak akan membahas berbagai jenis cyber bullying satu per satu, tetapi lebih ke dampak serta cara menghindarinya.

Zaman digital seperti ini, bisa dengan mudah menemukan sosok jati diri seseorang melalui internet. Semua ada di rekam jejak digital, Jejak digital adalah jejak data yang ditinggalkan oleh aktivitas internet. Jejak digital adalah sistem yang diterapkan oleh media sosial yang memungkinkan akses mudah ke setiap fitur dan layanan yang dibuat pengguna. Aktivitas seperti mengirim email, mengunjungi situs web, memposting posting, dll. Beberapa konten di media sosial cukup meninggalkan jejak digital.

Terus apa hubunganya cyberbullying dengan jejak digital?. Coba bayangkan jika kamu sedang melamar suatu pekerjaan, data diri mu akan diselidiki terlebih dahulu oleh calon atasanmu untuk diseleksi, dengan berselancar ke akun sosial media kamu. Maka dari itu bijaklah dalam menggunakan media sosial. Terus, bagaimana agar jejak digital kita tetap bersih dan aman dari cyberbullying di mata semua orang?

Advertisement

1. Hindari Fanatisme

photo by freepik

photo by freepik via https://www.freepik.com

Sebagai social viewers kita harus bisa memahami fenomena sosial, mengulik informasi di media sosial sampai angka validitasnya menyakinkan. Jangan melulu tentang mengcopy perilaku warganet lain , yang bahkan belum tentu benar. Orang lain memiliki pandangan yang berbeda dari kamu, jika kamu memiliki sifat fanatik, pasti kamu akan berfikir konservatif dan kamu tak akan segan – segan untuk menghakimi orang tersebut. Jika kamu menghakimi orang lain di media sosial,  itu termasuk cyberbullying.

2. Tumbuhkan Rasa Empati

photo by freepik

photo by freepik via https://www.freepik.com

Memahami perasaan orang lain, dengan begitu kamu akan menumbuhkan pikiran positif terhadap orang lain tersebut. Tahan ego untuk berkomentar negatif, karena bagaimanapun komentar negatif, pedas, akan menjadi boomerang untuk diri kita sendiri. Jejak digital sekarang sangat mempengaruhi kehidupan kita kedepannya, kalahkan ego dengan rasa empati, hal yang mudah untuk menhindarkan kita dari cyberbullying.

Advertisement

3. Bangun Hubungan Interpersonal dengan Baik

photo by tirachardz on freepik

photo by tirachardz on freepik via https://www.freepik.com

Dengan begitu akan mengurangi rasa ingin balas dendam, atau perilaku menyakiti orang lain, ini juga berlaku dalam kehidupan nyata. Jika di social media kita berinteraksi dengan banyak orang yang latar belakangnya saja kita tidak tahu, maka dari itu tetap berhubungan baik dengan siapapun. Itu akan membuat kamu bijak dalam bermedia sosial.

4. Think positive to everyone

Photo by wayhomestudio on freepik

Photo by wayhomestudio on freepik via https://www.freepik.com

Berfikir atau berprasangka baik kepada orang lain sangat diperlukan dalam menggunakan media sosial, karena dengan begitu akan meninggalkan jejak digital yang baik pula. saling mendukung pengguna media sosial lainya, memberi saran kritik yang membangun. Tapi harus waspada juga ya, tidak semua orang akan memperlakukan dirimu dengan baik, jika kamu memulai percikan api hihihi.

5. Berbagi Kebaikan

Advertisement
photo by wayhomestudio on freepik

photo by wayhomestudio on freepik via https://www.freepik.com

Jejak digital akan memutar dan menampilkan perbuatan kalian dalam menggunakan media sosial, maka cyberbullying perlu kita hindari. Mulai membuat konten yang bermanfaat bagi orang lain, menebar hal-hal yang bermanfaat serta relate untuk warganet pada zamanya. Jika terjadi komentar negatif, maka hadapi dengan membalas suatu hal yang baik dan positif.

Beberapa hal diatas akan membantu kamu bijak dalam menggunakan media sosial, kamu akan terhindar dari cyberbullying dan membuat jejak digital kamu bersih dan aman. Seperti yang kita tau jejak digital sangat berpengaruh signifikan pada setiap orang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswa ilmu komunikasi universitas muhammadiyah surakarta

CLOSE