#HipweeDaebak-Curahan Hati Seorang Fangirl, Karena K-Popers Ingin Dimengerti, Bukan di-Bully.

Curahan hati seorang Fangirl

K-Pop dan segala sesuatu yang berbau Korea emang lagi jadi tren beberapa taun terakhir. Banyak pula remaja yang mentahbiskan diri sebagai kpopers. Sama dengan beberapa penekun hobi lainnya, jadi kpopers itu juga penuh lika-liku dan perjuangan. Tapi buat saya yang bisa di bilang udah bangkotan dengan pengalaman nge-fangirl lebih dari 10 tahun, beberapa poin ini mungkin bisa dikatakan mewakili isi hati sebagai kpopers, khususnya fangirl dari sebuah boygroup.

1. Kaum minoritas yang tertindas

All Things Cute By Fancy Whimsy Cutest Kpop Group Lightsticks

All Things Cute By Fancy Whimsy Cutest Kpop Group Lightsticks via https://info-kpops.blogspot.com

Bukan rahasia lagi kalau Kpopers adalah kaum minoritas, bahkan hingga sekarang. Meskipun KPop sudah menjadi tren dan dari tahun ke tahun makin banyak yang mengaku Kpopers, tapi di lingkungan pergaulan, sekolah atau kantor, maupun kehidupan sehari-hari, Kpopers tetaplah makhluk minoritas yang tertindas.

Kenapa tertindas? Karena kami adalah sasaran empuk pem-bully-an hanya karena menyukai sekelompok cowok “cantik” menurut standar orang Indonesia pada umumnya. Sedihnya, yang nge-bully kadang malah temen dekat atau keluarga sendiri. Hiks 🙁

2. Si Bucin yang Alay

BTS Army, Photo by AFP

BTS Army, Photo by AFP via https://www.scmp.com

Ini adalah gelar paling standar yang mau tak mau harus di sandang Kpopers berdasarkan pandangan orang awam. Sekalem apapun kamu, kalau udah ketahuan suka Kpop maka gelar yang tersemat padamu secara otomatis pasti adalah “Alay”. Satu tingkat setelah itu, kamu akan segera mendapat mahkota “Bucin” karena terlalu mencintai Oppa.

Nggak bisa 100% ngelak juga sih. Yang namanya orang suka, pasti ada momen-momen tertentu di mana kita nge-hype banget sama sesuatu yang kita sukai. Berlaku juga untuk non-Kpopers kan?

3. Militan dan preman twitter

Top mentioned Kpop Idol in Twitter by trendingph.net

Top mentioned Kpop Idol in Twitter by trendingph.net via https://id.pinterest.com

Memang bukan rahasia lagi kalau yang namanya Kpopers adalah penguasa jagat maya, terutama twitter. Apapun masalahnya, kalo Kpopers sudah turun tangan ya pasti timeline dan hashtag akan dipenuhi cuitan berbau “Oppa”.

Bukan apa-apa sih, kalo untuk urusan kekompakan, anak Kpop boleh lah berbanding 11-12 dengan temen-temen Fakultas Teknik. Kami semua menjunjung erat persaudaraan dan kekeluargaan. Apalagi kalau sudah menyangkut idol masing-masing. Senggol bacok itu hampir benar adanya.

Belum lagi jika ditambah beberapa oknum Kpopers “bocil” yang menganut faham “Oppa is mine”, dan “Oppa selalu benar”, wah bisa memicu world wide war deh.

4. Selalu salah dan tidak cinta produk dalam negeri

Desain logo Kpop lovers by Karin Wiyana

Desain logo Kpop lovers by Karin Wiyana via https://k-popkoreanloversindonesiamakassar.blogspot.com

Ini juga salah satu cap yang menempel di diri Kpopers. Saking militan dan totalitasnya suka sama Oppa, Kpopers sering banget disalahkan dan dibilang tidak cinta produk dalam negeri karena segala aspek kehidupannya selalu disangkut pautkan dengan Korea dan Oppa. Padahal, percaya deh. Kpopers itu masih punya jiwa Sumpah Pemuda dan Pancasila dalam diri mereka masing-masing.

Nggak percaya? Tanyain, pasti mereka masih hafal.
Banyak kok momen-momen nasionalis Kpopers yang menunjukkan kalau mereka masih cinta Tanah Air. Yang paling baru, saat momen demo DPR belum lama ini, Kpopers juga menyabotase dunia maya untuk menyuarakan aspirasinya.

Selain itu, bukannya tidak mencintai produk dalam negeri. Hanya saja, kpopers adalah makhluk-makhluk selektif yang cerdas memilih mengidolakan sesuatu yang memang bisa dicontoh. Dalam konteks keartisan, dari pada ngidolain artis-artis dalam negeri yang kebanyakan modal viral karena sensasi dan bukan prestasi sih, masih mending Oppa juga ke mana-mana.

Sekali lagi, itu bukan sesuatu yang bisa dijadikan tolak ukur kalo Kpopers tidak cinta produk dalam negeri ya. Percayalah mereka masih punya idola dalam negeri yang menempati hati mereka.

5. Stereotype tentang Idol (terutama Idol cowok)

“Plastik”
“Cowok kok dandan”
“Alah joget-joget gitu doang”
“Modal tampang sama putih doang”
“Mukanya sama semua gitu, emang bisa bedain?”

Adalah beberapa pertanyaan “wajar” yang biasa didengar teman-teman Kpopers. Saking wajarnya, kita hanya bisa mengelus dada dan menahan diri untuk tidak menanggapi dengan kata-kata yang kurang enak didengar. Gemas, tapi mau gimana lagi. Stereotype yang berkembang di masyarakat memang begitu.

Padahal toh, kalau misal mereka operasi plastik, apa ruginya buat anda? Mereka dandan juga karena tuntutan pekerjaan. Yang di bilang joget-joget doang itu juga butuh kerja keras dan latihan yang nggak sebentar.

6. Bawa-bawa Agama

Ilustrasi Masjid by Danishwar Log

Ilustrasi Masjid by Danishwar Log via https://id.pinterest.com

Poin ini rada sensitif sih. Tapi buat Kpopers muslim pasti ada yang pernah dinyinyirin, atau menemukan komen di sosmed berbunyi “Idola kok plastik. Idola tuh Nabi Muhammad”.
Terus terang aja, gue termasuk orang yang cuma bisa bengong kalo liat beginian. Ini beda konteks, helloo…

Nabi Muhammad itu another level, nggak bisa dan nggak relate kalau dibandingin sama idol Kpop karena ini konteksnya mengidolakan sesuatu untuk kesenangan dan hobi. Cinta Nabi itu wajib buat muslim, dan suka korea itu bukan berarti kita meninggalkan tuntunan Agama ya sahabaat.

Banyak yang dengerin Kpop tapi rajin Shalawat, rajin baca Qur’an, nggak pernah ninggalin Shalat,dan rajin kajian kok. Gue yakin yang non muslim pun pasti juga masih inget Tuhan.

Suka Oppa bukan berarti kita menyembah mereka juga kalee.

7. Tukang halu yang punya standar tinggi

Jeon Jungkook by Park Jimin 13

Jeon Jungkook by Park Jimin 13 via https://id.pinterest.com

Ciwi-ciwi Kpopers ada yang punya pacar? Kalau ada, berarti kalian termasuk Kpopers istimewa.
Rata-rata, fangirl berstatus jomblo karena dicap punya standar tinggi dalam mencari pasangan, dan tukang halu karena selalu ngaku-ngaku Istrinya Oppa.

Orang-orang beranggapan, kriteria cowok idaman para fangirl adalah yang bermata sipit, rambut warna warni bagai gulali, kulit putih, gigi kelinci, pokoknya yang kayak Oppa! Padahal nggak juga.

Hey, sekali lagi, suka Oppa bukan berarti kriteria cowoknya juga harus yang kayak gitu juga. Kpopers juga masih realistis kok.

8. Punya alasan

Reasons Jar by etsy.com

Reasons Jar by etsy.com via https://id.pinterest.com

Istilah “Don’t judge a book by its cover” dan “Tak kenal maka tak sayang” tampaknya masih akan tetap menjadi jawaban andalan Kpopers kalau ditanya “Kenapa lu suka Kpop?”

Ketahuilah wahai para pembaca tersayang. Bukan melulu soal ganteng atau cantik, Kpopers bisa menyebutkan 1001 alasan lain kenapa mereka menyukai Idol mereka masing masing. Mulai dari teamwork, perjuangan, pengorbanan, kerja keras, hingga sifat individu Idol itu sendiri. Banyak yang bisa dicontoh dari mereka. Kalian cuma ga tau aja berapa banyak darah, keringat dan airmata yang sudah mereka curahkan demi berada di posisi sekarang.

Hampir sama seperti orang-orang yang ngefans dengan satu klub atau pemain bola, pembalap, musisi, atau apapun itu, semua orang ngefans pasti punya alasan masing-masing. Begitu juga dengan Kpopers. Kita hanya beda preferensi aja kak.

9. Zona Nyaman

Ilustrasi zona nyaman, Tempat tidur by realsimple.com

Ilustrasi zona nyaman, Tempat tidur by realsimple.com via https://id.pinterest.com

Berdasarkan pengalaman pribadi, Kpop adalah zona nyaman bagi kebanyakan Kpopers. Kalo kata anak gahol jaman sekarang, menjadi KPopers adalah jalan ninjaku , itu memang benar adanya dan terbukti valid.

Orang tidak pernah tahu apa yang coba dipendam dalam hati para Kpopers. Mungkin diluar mereka terlihat alay, bucin, hanya tahu foya-foya, tidak cinta tanah air dan seribu satu tuduhan lain. Tapi siapa tahu kan, dibalik itu semua mereka stress karena sekolah, pekerjaan, masalah keluarga dan banyak masalah lain hingga berujung rendah diri atau bahkan gejala depresi.

Setiap orang pasti punya titik terendah, dan buat Kpopers, salah satu cara agar kembali semangat hidup ya ngebucin Oppa.

Bahagia itu mahal harganya sob. Mendingan mana, ngebucin Oppa, atau hedon untuk hal-hal tidak berguna, atau lebih serem, narkoba?

10. Nilai Plus

Topi Sarjana by calonmahasiswa.com

Topi Sarjana by calonmahasiswa.com via https://id.pinterest.com

Bukan bucin kaleng-kaleng. Jadi Kpopers itu banyak nilai plusnya.

  1. Kpopers itu biasanya hemat dan pekerja keras, karena mereka tahu ngidolain Oppa nggak cukup cinta doang. Butuh duit buat beli kuota, merch, tiket, dan tetek bengek perbucinan lainnya.
  2. Kpopers itu harus pinter. Entah pinter manage waktu, pinter ngatur duit, pinter ngatur prioritas, pinter multitasking, pinter bahasa asing, tak jarang juga pinter secara akademik. Alasannya, mereka gamau malu-maluin Idol dan fandomnya kalo mereka kurang pintar. Selain itu, nanti makin jadi sasaran empuk buat di-bully dooong kalo ga pinter.
  3. Kpopers itu aman dari pergaulan bebas. Soalnya, daripada kelayapan ga jelas, mereka lebih milih rebahan dan streaming buat naikin view MV Oppa kesayangan.
  4. Terlatih sabar dan teguh pendirian. Salah satu ujiannya adalah berusaha ngga oleng dan berganti bias ketika Idolnya comeback
  5. Tahan banting. Terbiasa di-bully tapi masih ngebucin. Kurang bukti valid apalagi?

Dan masih banyak lagi, kalau ditulis semua nanti bisa jadi skripsi.

11. Hanya ingin dimengerti

Lastly, inti dari segala inti, kami para Kpopers itu nggak banyak maunya. Sebagaimana hakikatnya wanita (karena kebanyakan Kpopers itu cewek), kami hanya ingin dimengerti. Jadi berbeda bukan berarti kita jelek. Semua pasti punya plus minus, begitu juga Kpopers. Semua yang berlebihan juga pasti ngga baik, bukan hanya Kpopers.

Balik lagi ke awal, semua hanya karena beda preferensi. Kalo ga suka, mending diem aja deh daripada ngomentarin dengan kata-kata yang menyakitkan hati. Kami lebih menghargai itu. Ibarat kata, biarin aja kami hidup di dunia kami sendiri, nggak usah diganggu. Nggak ada yang bisa maksain kita harus suka atau harus nggak suka dengan sesuatu, dan kami Kpopers juga ngga pernah maksa non-Kpopers untuk suka juga dengan segala sesuatu berbau Korea. 

Buat temen-temen Kpopers yang punya orangtua, atau lingkungan yang mendukungmu untuk jadi Kpopers, bersyukurlah, karena kamu adalah orang yang beruntung. Tetep stay humble, dan saling menghormati tanpa nge-judge. Buktiin kalo jadi Kpopers nggak seburuk dugaan orang-orang selama ini.

Be happy and always Love Yourself, Borahae!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini