#HipweeDaebak-Perjalanan Menjadi K-Popers Hingga Ingin Berubah? Mungkin Kalian Juga Pernah Merasakannya

Perjalananku menjadi seorang Kpopers.

Setiap Kpopers pasti punya cerita perjalanannya masing-masing. Bermula dari beragam cara juga, ada yang bermula dari diberitahu teman, tahu dari televisi, atau inisiatif mencari sendiri di ponsel. Alasannya juga bermacam-macam pula, ada yang memang suka dari melihat wajah tampan oppa-oppa, ada yang berdasarkan hobinya menyanyi dan menari, ada yang murni suka lagu-lagu mereka yang enak juga tariannya yang keren, bahkan ada juga yang karena merasa kesepian dan malah tidak sengaja bertemu konten-konten Kpop yang berakhir membuatnya nyaman. Dan di sini aku akan bercerita tentang perjalananku sendiri di dunia per-Kpop-an ini.

Advertisement

1. Awal Mengenal Mereka

Bwara Mr. Simple, Simple Keuttae-neun Keuttae-neun Keuttae-ro meotchyeo. Bwara Miss Simple, SImple, Keuttae-neun Keuttae-ro yeppeo.

Masih ingat dulu, waktu zaman masih duduk di bangku kelas SD. Teman-teman sering banget nyanyi lagu yang liriknya seperti itu, sudah tentu dengan pelafalan ngawur yang penting mirip-mirip. Karena lagunya enak didengar, aku pun ikut-ikut aja nyanyi meski enggak tahu artinya apa.

Advertisement

Dan secara enggak sengaja waktu itu lagu yang aku nyanyikan ini muncul di TV, dari situlah aku mengenal yang namanya Super Junior hingga Girls Generation. Waktu itu hanya masih sebatas kenal nama dan suka dengan lagu-lagunya, wajah para membernya saja aku tidak hafal satu pun.

2. Hingga Kenal dengan EXO

Ketika sudah masuk SMP, pengaruh lagu Kpop sudah berkurang hingga sama sekali enggak aku dengarkan. Maklum, waktu itu masih bingung dengan sulitnya materi-materi baru dan sibuk dengan banyak tugas. Masih beradaptasi dengan dunia baru. Hingga menginjak di kelas delapan, kembali aku diperkenalkan dunia Kpop oleh temanku. Berawal dari coretan-coretan di meja yang penuh bentuk hexagon dan juga nama-nama orang Korea.

Karena kepo, aku pun bertanya. Temanku dengan semangat bercerita tentang boygrup asuhan SM Entertainment bernama EXO. Dia juga menunjukkan video klip legendaris mereka, yaitu Mama. Pandangan pertama aku masih biasa-biasa saja, malah aku ingin tertawa karena merasa aneh dengan wajah mereka juga tema video klipnya. Berbeda dengan temanku yang sudah senyum-senyum enggak jelas sambil memuji wajah tampan bias-nya. Katakanlah aku aneh, tapi memang begitu adanya.

Advertisement

3. Rasa Suka Mulai Tumbuh

Oke, jadi selama berbulan-bulan temanku mencekoki segala hal tentang EXO, aku pun mulai tertarik. Tiap kali mengerjakan tugas sekolah di warnet, aku sempatkan menonton video-video EXO di Youtube. Tidak lupa juga mengunduhnya bersama lagu-lagu mereka sekalian, yang nantinya akan disimpan dalam flash drive.

Kala itu, di rumah hanya bapak yang memiliki ponsel. Jadi untuk mengakalinya, aku menggunakan sistem barter. Merelakan TV untuk dikuasai bapak sedangkan aku meminjam ponselnya. Sudah tentu untuk menonton EXO kembali. Dan mulai saat itu, aku memutuskan untuk nge-stan EXO. 

Member yang pertama kali kuhapal dan ingat wajahnya tak lain dan tak bukan adalah D.O, yang saat itu juga aku dapuk menjadi biasku. Tidak terasa waktu berjalan cepat, hingga banyak tahun telah terganti. Dan anehnya, dari sekian banyak nama boy group dan girl group yang berseliweran, tidak ada satupun niatan untukku melirik mereka. Nama EXO seperti sudah tertancap begitu dalamnya di hati. Sifat mereka, kebersamaan mereka, talenta mereka, itulah yang membuatku semakin mantap memilih EXO sebagai satu-satunya Kpop idol yang aku jadikan idola, Hanya mereka.

4. Puncaknya Menjadi Seorang Kpopers

Ketika menonton Kpop dan Kdrama menjadi 24/7 apakah masih pantas disebut hobi?

Hmm, aku rasa itu sudah seperti menjadi kebutuhan. Dan puncak tersebut aku alami di masa putih abu-abu.Ketika orang tua sudah mempercayakan gawai kepadaku, rasanya sudah seperti surga dunia. Senang sekali setiap hari bisa menonton video konser EXO, reality show mereka, video-video lucu, dan banyak lagi yang penting berbau EXO. Jangan lupa juga dengan maraton Kdrama hingga berjam-jam lamanya.

Setiap orang pasti memiliki definisi berlebihan tersendiri, begitupun denganku. Aku baru menyadari jika diriku sudah terlalu berlebihan menyukai EXO dan Kdrama. Aku yang selalunya menjadi pola tidur tiba-tiba menjadi seperti kelelawar, menghabiskan banyak waktu di depan layar tanpa memperhatikan kesehatan mata, asyik dengan dunia sendiri yang terkadang tidak menghiraukan teman, bahkan belajar pun sering tidak fokus karena selalu memikirkan oppa-oppa. Alhasil, nilaiku banyak yang turun teman-temanku banyak yang menegur. Hadeuhh, jangan di contoh ya! 

5. Jangan Berlebihan! Kagumi Sewajarnya Saja.

EXO on stage

EXO on stage via https://pin.it

Hmm, akhirnya aku menyadari kalau waktu terus berjalan, hari terus berganti, dan banyak kejadian yang berlalu. Sementara aku sibuk menonton oppa-oppa, banyak temanku yang terus maju. Jujur, aku sangat tertohok akan hal itu.

Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sementara. Bukan untuk melupakan, tapi untuk mengurangi kecanduan. Iya, karena sadar atau tidak K-Wave sudah membuat kita candu. Memang berat awalnya. Melihat anak ayam tetangga langsung teringat Sehun, adik nonton Pororo di TV jadi ingat D.O, bapak lagi pakai minyak kayu putih saja masih sempat-sempatnya kebayang Chanyeol. Memang berat, tapi mengingat waktu itu akan kenaikan ke kelas dua belas semakin menguatkan tekadku untuk misi ini.

Alhasil, sedikit demi sedikit aku mulai bisa mengatur waktu. Sudah mulai bisa menempatkan Kpop sebagaimana mestinya, yaitu sebagai hiburan. Untuk mengisi waktu luang dari rutinitas padat. Rehat sejenak dari segala penat. Apalagi sekarang sedang sibuk-sibuknya kuliah online. Jadi kalau dulu begadang karena sibuk menonton oppa, sekarang lebih memilih begadang untuk mengerjakan tugas saja. Member EXO saja sering menyuruh Aeri untuk lebih memperhatikan belajarnya, jadi ya hitung-hitung ini untuk menuruti permintaan para Peterpan kita.

Jadi yang bisa dipetik dari ceritaku di sini adalah pandai-pandai mengatur waktu. Boleh-boleh saja sibuk fangirling-an. Tapi juga harus ingat kalau ada dunia nyata yang tidak boleh diabaikan. Intinya jangan berlebihan! Kagumi saja dengan wajar. Karena sesuatu yang berlebihan memang tidak baik bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Just an imperfect person and cat lover

CLOSE