Ingin Ikut Volunteer? Perhatikan 5 Hal Berikut Ini Sebelum Mendaftar!

Kan sayang kalau asal gabung tapi gak dapat manfaatnya

Saat ini banyak sekali komunitas di media sosial yang membuka rekrutmen volunteer bagi para mahasiswa maupun yang masih bersekolah. Untuk kalian yang ingin memperkaya pengalaman dan mengasah skill, ikut program relawan maupun magang memang keputusan yang tepat. Apalagi kebanyakan kegiatan komunitas itu dilakukan secara online dan waktu yang fleksibel. Dengan mengikuti kegiatan volunteer, kalian jadi bisa menambah bobot isi CV-mu juga loh, SoHip. Tapi sebelum kalian buru-buru mendaftar, hal-hal berikut ini perlu kamu perhatikan biar gak asal ikut tapi kurang maksimal dalam mengemban tugas.

Advertisement

1. Kenali komunitas dan ciri khasnya

Foto oleh mentatdgt

Foto oleh mentatdgt via http://pexels.com

Tahap awal yang harus kalian lakukan tentunya mencari lowongan volunteer dulu, nih. Buat kalian yang masih bingung harus mencari di mana, kalian bisa dengan mudah mencari info program volunteer dari akun-akun yang menyediakan berbagai informasi seputar volunteer dan magang. Udah banyak loh, akun yang mengiklankan berbagai komunitas. Setelah menemukan biasanya postingan tersebut menandai akun komunitas tadi.

Kalian bisa melihat seperti apa komunitas itu, apa visi misinya, bagaimana mereka mengelola komunitas mereka, hingga gaya pembawaan komunitas tadi. Tujuannya supaya kalian tahu betul keadaan komunitas yang akan kalian ikuti. Ketahui juga apa sih yang diusung atau dijalankan oleh komunitas tersebut. Misal, komunitas mengenai kesehatan mental, komunitas belajar bahasa, komunitas peduli lingkungan, dan macam-macam.

Advertisement

Untuk gaya pembawaan, kalian bisa mencermati lewat tulisan postingan dan caption mereka. Dari situ akan terlihat apakah komunitas tersebut pembawaannya santai dan asik, ramah dan sopan, atau formal.

2. Sesuaikan dengan apa yang kamu butuhkan

Foto oleh Tirachard Kumtanom dari Pexels

Foto oleh Tirachard Kumtanom dari Pexels via http://pexels.com

Kalian sudah tahu komunitas tersebut, kini kalian bisa memperkirakan apakah komunitas itu dapat membantumu mencapai apa yang kamu inginkan. Seperti apakah benefit yang mereka berikan dapat kamu terima? Apa jobdesc atau divisi yang sedang mereka cari, sudah sesuai kah dengan yang ingin kalian dalami? Apakah program tersebut berbayar atau tidak? Namun perihal berbayar, kebanyakan program volunteer yang tersedia tidak memberikan uang saku. Mereka memberikan keuntungan lain berupa e-certificate, surat rekomendasi, hingga kelas pelatihan internal.

Tidak ketinggalan perhatikan pula masa kepengurusan yang mereka tentukan. Biasanya sekitar 3, 4, hingga 6 bulan. Sesuaikan kembali dengan jadwal kegiatanmu ya, SoHip.

Advertisement

3. Sudah dapat divisi yang diingikan, tapi kurang tahu seputar topik yang mereka usung? Atau sebaliknya? Gak masalah, coba aja dulu.

Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels

Foto oleh Ivan Samkov dari Pexels via http://pexels.com

Seandainya kalian tertarik dalam hal mendesain, lalu komunitas tersebut tengah membutuhkan divisi Design Grafis. Tapi komunitas yang akan kalian daftar mengangkat topik mengenai kesehatan mental, sedangkan kalian awam tentang hal tersebut.

Tidak masalah, justru dengan kalian bergabung di komunitas itu kalian jadi tahu dan mendapat wawasan baru mengenai kesehatan mental. Bukannya ini ibarat sambil menyelam minum air?

Begitu pula sebaliknya. Misal kalian tertarik pada komunitas yang membahas seputar pendidikan tapi kalian kurang paham apa yang dikerjakan pada divisi Humas. Selama kalian punya keinginan untuk belajar dan berani mencoba, pada akhirnya kalian akan mengerti ketika sudah tergabung di komunitas tersebut.

Biasanya dari pihak komunitas sudah menyediakan guide book yang berisikan info, persyaratan mendaftar, dan program kerja pada tiap-tiap divisi. Sehingga kalian tidak terlalu kebingungan dan jadi punya arahan yang pasti.

Pahami dengan cermat setiap informasi yang diberikan agar tidak sampai bertanya tentang hal yang sudah mereka jelaskan di guide book. Ketahuan banget dong, kalau kita gak teliti bacanya. Dengan kalian mencoba divisi yang belum pernah kalian jalani, tentu memperkaya pengalaman kalian mengenai berbagai program kerja.

4. Penuhi persyaratan dan kriterianya

Foto oleh Keira Burton dari Pexels

Foto oleh Keira Burton dari Pexels via http://pexels.com

Udah kenal sama komunitasnya, divisi yang dicari udah cocok, berikutnya melengkapi persyaratan. Ketika hendak mendaftar pastikan lagi ya, kriteria yang mereka mau seperti apa dan segala persyaratan yang diajukan sudah kita penuhi.

Syarat yang wajib berupa CV, untuk divisi tertentu kadang meminta portofolio juga. Nah, dipersiapkan dengan baik ya, Sohip. Tidak ketinggalan syarat lain berupa bukti follow, share, maupun komentar. Kalau yang itu tergantung kebijakan komunitas masing-masing. Ikuti saja persyaratannya, karena meski terlihat sepele yaitu disuruh mengikuti media sosial, tak jarang mempengaruhi penilaian mereka terhadapmu, loh.

5. Semuanya udah beres, tinggal isi formulir pendaftaran. Eits, jawab dengan apa adanya, ya!

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels

Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels via http://pexels.com

Selain disuruh mengisi data diri dan melampirkan persyaratan, beberapa di antara komunitas memberikan sejumlah pertanyaan yang mempertegas tujuan dan motivasi kalian mendaftar pada komunitas tersebut. mungkin pertanyaan tersebut terlihat sederhana, namun perlu kedalaman berpikir untuk menjawabnya.

Jangan khawatir, tujuan diberikan pertanyaan ialah agar kita memahami betul siapakah diri kita, apa potensi dan kekurangan diri, serta bagaimana kita menyikapinya. Yang bisa kalian lakukan adalah menjawab pertanyaan tersebut dengan apa adanya. Tidak perlu ditutupi dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

Setelah memahami poin-poin di atas, kalian siap untuk menantang diri kalian melalui kegiatan volunteer. Tetap jangan lupakan tugas-tugas dan kewajiban lainnya ya, SoHip.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka mengkhayal

CLOSE