#DiIndonesiaAja-Siapkan Nyalimu! Rasakan Sensasi Petualangan Tasik Bose Serkap

Keagungan dan Eksotisme Tasik Bose Serkap

Mengapa harus jauh-jauh melancong ke luar negeri untuk berwisata, jikalau di Indonesia saja kita mampu mendapatkan lebih dari sekedar wisata dengan segala keindahan dari alamnya.

Alam dengan segala daya pesonanya, menyimpan kejutan yang tak terkira oleh logika sederhananya manusia. Disamping nilai-nilai keindahan, alam juga mengajarkan kita tentang kejujuran dan tanggung jawab. Jauh sebelum itu, alam juga memperkenalkan kita akan nikmatnya kebersamaan dalam menghargai dan menjaga sesama. Karena segala yang tercipta oleh Sang Maha Kuasa, tak lain adalah untuk keberlangsungan hidup manusia dan semesta-Nya.

Acap kali ku termenung oleh keajaiban alam di Bumi Pertiwi ini, tanpa sadar jiwaku mengucap syukur atas nikmat-nikmat yang telah Tuhan berikan bagi bangsa ini. Bahkan megahnya gedung-gedung bertingkat dan menara sekalipun masih belum mampu menyaingi keindahan alam Tanah Air Indonesia Raya.

Tasik Bose Serkap adalah salah satu destinasi wisata alam yang layak untuk dikunjungi oleh kalian yang ingin beristirahat dari hiruk pikuknya kota. Setiap insan yang telah menginjakkan kakinya di sini, pasti akan langsung berdecak kagum. Sebab alam Tasik Bose Serkap menawarkan eksotisme yang sempurna bukti Kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Yuk, siapkan waktumu untuk belajar mengenal alam Tasik Bose Serkap jauh lebih dalam…!!!

Advertisement

1. Tasik Bose itu ada di Pelalawan

Tasik Bose Serkap

Tasik Bose Serkap via http://instagram.com

Tasik Bose adalah tasik (danau) terbesar yang ada di Sungai Serkap. Sungai Serkap ini sendiri terletak di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan-Riau. Sungai yang  sepanjang alirannya dilapisi oleh gambut dengan ketebalan rata rata lebih dari 7 meter ini juga merupakan sungai yang paling banyak terdapat tasik, dengan daya pesona yang berbeda-beda di setiap tasiknya.

Dan konon katanya, sungai ini adalah sungai bertuah yang ikannya tak pernah habis meski terus ditangkap sepanjang tahun oleh puluhan nelayan yang menggantungkan hidupnya pada Sungai Serkap ini. 

Advertisement

2. Rute Perjalanan Menuju Tasik Bose

Surfing Bono,

Surfing Bono, via http://instagram.com

Untuk sampai ke Tasik Bose kita harus berpetualang masuk ke dalam belantara hutan gambut dan mengarungi Sungai Serkap dengan perahu mesin, tak jarang jika pada medan-medan tertentu kita harus mengayuh perahu tersebut. Bahkan harus turun ke sungai untuk mendorong perahu yang terjebak oleh tanaman-tanaman air.

Total waktu perjalanan yang ditempuh dari Pekanbaru menuju Tasik Bose adalah 3 hari. Biasanya kami memulai perjalanan pada malam hari dari Pekanbaru menuju Desa Teluk Meranti yang menempuh  waktu ± 5 jam perjalanan menggunakan transportasi darat. Kemudian dilanjutkan perjalanan dari Desa Teluk Meranti menuju muara Sungai Serkap dengan perjalanan lebih kurang 4 jam.

Advertisement

Untuk menuju ke muara Sungai Serkap, tantangan awal yang dihadapi adalah melewati lintas bono. Bono merupakan fenomena alam unik berupa pergerakan massa air dengan gelombang pasang menjalar menuju hulu sepanjang 70 km ketika bertemu arus sungai dengan puncak kekuatan gelombang bono yang terjadi dua kali dalam sebulan. Dan saat ini Bono menjadi icon wisata Kabupaten Pelalawan  tingkat internasional.

Perjalanan dari muara Sungai Serkap menuju Tasik Tengah ditempuh dengan waktu 5 jam perjalanan air. Sepanjang perjalanan kita akan dihidangkan dengan pesona pemandangan hutan hujan tropis, jika beruntung tidak jarang kita menemukan buaya katak yang melintasi sungai. Ups, jangan takut! Buaya-buaya disini cukup santuy kok, mereka tidak akan menganggu jika tidak diganggu.

Terakhir, dari Tasik Tengah menuju Tasik Bose Serkap membutuhkan 1 hari perjalanan menggunakan perahu mesin.

3. Sensasi menginap Di Tasik Tengah Serkap

Potret pemukiman bagan/pondok nelayan Serkap

Potret pemukiman bagan/pondok nelayan Serkap via http://instagram.com

Tasik Tengah adalah daerah persinggahan terakhir bagi petualang sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tasik Bose. Disepanjang aliran Tasik Tengah inilah letak pemukiman bagan nelayan yang menggantung hidupnya pada Sungai Serkap. Jarak rata-rata setiap bagan sekitar 1-2 km. Kehidupan masyarakat nelayan ini bersifat mandah yaitu melakukan aktifitas penangkapan dan penyalaian selama 1-3 bulan kemudian pulang ke Desa Teluk Meranti dan Pulau Muda.

Suasana malam menginap di Tasik Tengah adalah damai yang sempurna, bertemankan ikan bakar segar plus sambal bawang kecap manis….ahh, nikmat mana lagi yang kan kau pertanyakan!!!

4. Setibanya di Tasik Bose

Trip menuju Tasik Bose

Trip menuju Tasik Bose via http://instagram.com

Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju Tasik Bose. Ini adalah trip yang paling menantang, dimana aliran sungai semakin menyempit akibat tertutup vegetasi rasau dan semakin sulit untuk dilalui. Tak jarang, mata kita kan tertipu oleh disebalik pemandangan tanaman rasau yang berjajar, ada para buaya yang sedang berjemur. Cukuplah, buat nyali merinding ngilu..huhu

Kendatipun begitu, perjuangan dan jerih payah untuk sampai ke Tasik Bose terbayar sudah oleh pesona alam yang teramat sangat eksotis dan tentu saja menyegarkan jiwa dan raga yang terlanjur lelah ini.

Tasik Bose ini di hanya dihuni oleh seorang nelayan bernama Pak Sukiman sejak 1978 silam. 

Suasana pagi kami disambut oleh deru pemandangan dan gemericak lembut gelombang Tasik  Bose yang sengaja dihembuskan oleh angin-angin segar, hingga tanpa sadar paru-paru ini tak berhenti kembang kempis menikmati oksigen bebas yang diberikan oleh alam Tasik Bose.

Sepanjang pinggir Tasik Bose Serkap dikelilingi oleh tanaman hias seperti pinang merah, anggrek dan beberapa tanaman yang masih satu family dengan caladium, aglonema, dan anthurium.

5. Senja di Tasik Bose Serkap

Fenomena ikan merah

Fenomena ikan merah via http://instagram.com

Senja selalu menjadi waktu yang paling ditunggu. Sejenak, semburat jingga pada langit Tasik Bose Serkap telah mampu menghipnotis kami. Tak ayal, aku pun hanya mampu diam termangu menatap daya pesona ciptaan Maha Agung.

Ada yang lebih unik lagi, fenomena ikan merah darah yang hanya  muncul ke permukaan Tasik Bose pada pukul 17.00 – 18.00 sore. Spesies baru ini adalah ikan endemik yang hidup diperairan dalam yang hanya ditemukan di Tasik Bose Serkap. Selain berpotensi menjadi ikan hias, ikan merah ini juga bisa dimakan. Namun, jangan kaget ya kalau setelah mengkonsumsi ikan tersebut feses kamu jadi berwarna merah juga.

6. Syurganya Ikan Air Tawar

Ikan Baung Hasil Tangkapan Nelayan Serkap

Ikan Baung Hasil Tangkapan Nelayan Serkap via http://instagram.com

Disamping panorama alam yang menawan, Tasik Bose Serkap adalah syurganya ikan air tawar seperti Ikan Ilang, Ikan Selais, Ikan Tapah, Ikan Baung, Ikan Toman, Ikan Bujuk dan lain sebagainya. Menurut nelayan setempat, dulu sering dijumpai ikan dengan berat puluhan kilo per ekornya. Namun sekarang sudah cukup sulit untuk menemukannya. Parahnya lagi, ada beberapa jenis ikan yang sudah menghilang, seperti ikan belido, kayangan, ikan tapah dan buntal yang sudah mulai langka keberadaanya akibat overfishing. ​​​

Namun begitu, Tasik Bose ini tetap menjadi rekomendasi bagi para pemancing mania untuk adu ketangguhan.

7. Ikan Salai Kualitas Terbaik

Ikan Salai

Ikan Salai via http://instagram.com

Hampir seluruh hasil tangkapan nelayan langsung diolah menjadi ikan salai, hanya jenis-jenis tertentu yang dibiarkan hidup dan tidak disalai melainkan dikurung dalam jaring yang nantinya akan dijual dalam keadaan hidup seperti ikan Toman, Bujuk, Tapah dan Siapat.

Lama proses pengasapan yang dilakukan adalah sekitar 2-3 hari, dengan menggunakan kayu terbaik yakni Kayu Malas yang lebih tahan lama terbakar dan bisa dibakar disaat kayu dalam keadaan basah.

Keistimewaan ikan salai disini adalah ikan yang disalai merupakan ikan segar hasil tangkapan nelayan dengan alat yang sederhana dan ramah lingkungan. Jika dibandingkan dengan ikan salai wilayah lain, ikan salai Sungai Serkap lebih enak dan lezat dimana kulit ikan salainya lebih mengkilap dengan aroma harum yang khas.

Jadi tidak heran kalo ikan salai asli Sungai Serkap ini memiliki kualitas terbaik.

8. Hamparan Taman Anggrek

Potret anggrek liar di Tasik Bose Serkap

Potret anggrek liar di Tasik Bose Serkap via http://instagram.com

Adanya hamparan taman anggrek disalah satu sudut Tasik Bose Serkap, tepatnya di Teluk Kapal adalah satu dari sekian keindahan yang daya pesonanya terus menerus memikat mata. Apalah daya ku ini, sebagai seorang hawa yang ingin membawanya pulang barang setangkai.

Meski begitu, tetap ku urungkan niat itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Terlahir di Pekanbaru Kota Bertuah, 28 tahun silam| Seorang ibu muda-berwajah flat, selalu terkesan cuek dan anti sosial padahal Si melankolis yang kadang sanguinis| Punya hobi bermain gitar, menulis, mengumpulkan sampah dan barang bekas| Pemerhati lingkungan hidup dan penggiat daur ulang limbah organic dan anorganik|Tercatat sebagai Alumni Biologi Universitas Riau Angkatan 2009| Jejaknya bisa dilacak melalui akun Instagram @namakuade. Kicauannya kadang terselip di akun Facebook Ade Rahmayanti. Tulisannya yang masih seumur jagung bisa dilihat di tintalusuhkemudian.blogspot.com.|

CLOSE