Diam-Diam, Ini yang Kakak Perempuan Khawatirkan Terhadap Adik Laki-lakinya. Jangan nakal, ya!

Untuk adik laki-lakiku tersayang, kakak selalu ada untukmu.

Di bagian belahan bumi manapun itu, serenggang-renggangnya hubungan persaudaraan, akan tetap tersisa ikatan batin yang tak dapat terlepaskan. Bahwa dari kesekian takdir dalam hidupku, saat kamu lahir dan hadir menjadi anggota keluarga kita, saat itu juga aku menjadi seorang kakak. Tentu bukan tanggung jawab penuh bagi seorang kakak terhadap adiknya, sebab amanah terbesar berada di pundak orang tua. 

Namun meski begitu, seorang kakak tetaplah punya naluriah yang mengharuskannya untuk ikut melindungi adiknya. Sejak menjadi kakak, beberapa hal menjadi kekhawatiran yang diam-diam aku pendam terhadap dirimu. Cemas ini, was-was itu, dan segala keresahan lainnya secara perlahan hadir di kepalaku. Dan dari semua hal itu, kakak diam-diam menaruh kekhawatiran terhadapmu. Entah apapun alasannya, kakak hanya ingin kamu baik-baik saja.

Advertisement

1. Dek, kita adalah saudara. Sesama anak ayah ibu yang sudah sepatutnya berbakti di setiap waktu

Photo by August de Richelieu on Pexels

Photo by August de Richelieu on Pexels via https://www.pexels.com

Terikat oleh tali persaudaraan mengharuskan kita untuk saling menyayangi dan mengasihi satu sama lain. Sudah bersama sejak lahir membuat kita tak hanya terbiasa bersama, namun juga secara tanpa sadar bagaimana batin kita menyatu secara perlahan. Mengetahui dengan mudah bagaimana cara berpikirmu akan suatu hal dan bagaimana reaksimu atas suatu kejadian.

Sebagai anak yang terlahir lebih dahulu dibandingkan denganmu, ada tanggung jawab tak kasat mata yang membuatku untuk tetap menggenggammu. Pun sebagai sesama anak ayah dan ibu, memang sudah seharusnya kita sebagai saudara untuk saling bahu-membahu membaktikan diri kepada mereka setiap waktu. Bukankah menjadi saudara yang saling menyayangi dan melindungi membuat ayah dan ibu tersenyum lega?  

Advertisement

2. Karena selangkah lebih tahu akan banyak hal, percayalah kakak hanya sekadar mengingatkan. Bukan untuk menekan~

Photo by olia danilevich on Pexels

Photo by olia danilevich on Pexels via https://www.pexels.com

Sebagai orang yang lebih dahulu membuka pintu, menjelajah dan melangkah membuatku lebih dahulu mengetahui bagaimana dunia ini bekerja. Melihat dan merasakan lebih dahulu bagaimana tulus dan kerasnya dunia kita. Karena itulah, sudah sepantasnya sebagai kakak yang terikat tanggung jawab untuk ikut membimbingmu ke arah yang baik. Kakak harus memastikan bahwa kamu bisa belajar dari pengalamanku.

Dan lebih dari itu, kakak harus memastikan bahwa setiap langkah yang kamu pijak, kamu terjauhi oleh berbagai hal yang membahayakan keselamatanmu. Bukan untuk memaksamu untuk menuruti segala ucapanku. Sekali lagi, bukan untuk menekanmu adikku tersayang. Kakak hanya khawatir jika saat berjalan, kamu terpeleset atau bahkan terjatuh.

Kakak memang senang menjahilimu, membuatmu kesal dan marah. Namun kakak takkan tega diam saja melihatmu jatuh kesakitan.

Advertisement

3. Sedikit banyak tahu bagaimana gambaran laki-laki lewat kehidupan teman sebayaku, kakak hanya ingin kamu berada di lingkungan yang sehat.

Foto oleh cottonbro dari Pexels

Foto oleh cottonbro dari Pexels via https://www.pexels.com

Pergaulan di luar sana sangat bebas sekali, dek. Apalagi saat kamu menginjak usia remaja, kamu akan mulai diperkenalkan sebetapa berwarnanya dunia kita. Kamu akan dibuat penasaran dengan ini-itu, ingin mencoba ini-itu dan segala gejolakmu tersebut tak sebanding dengan minimnya pengetahuanmu akan perbedaan mana itu yang baik dan mana itu yang buruk.

Melihat pergaulan teman sebaya lelaki kakak, bagaimana mereka berpikir dan bertindak atas sesuatu, kakak jadi menaruh was-was terhadapmu. Beradalah di lingkungan yang sehat, bergaulah dengan teman-teman yang membawa pengaruh positif untukmu. Bukan ingin menyuruhmu sesuka hati membeda-bedakan teman, melainkan agar kamu bisa menyaring mana yang hanya sebatas kenalan dan mana yang bisa kamu dijadikan kawan.

4. Berlakulah selayaknya lelaki sejati, bukan seperti lelaki pecundang yang tak bertanggungjawab atas segala konsekuensi

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels

Photo by Andrea Piacquadio on Pexels via https://www.pexels.com

Kakak harap kamu tumbuh menjadi lelaki sejati, seorang lelaki yang punya prinsip dan bertanggung jawab atas segala langkah yang diputuskan. Sebaliknya, kakak tidak ingin kamu menjadi lelaki yang tak mampu diandalkan. Lebih dari itu, kakak bahkan tak ingin kamu menjadi sosok lelaki yang berbuat sesukanya, sebebas kamu bertindak sebebas kamu menyepelekannya.

Jadilah selayaknya lelaki sejati yang tahu bagaimana ia harus berlaku. Yang kakakmu ini tahu, yang bisa diandalkan dari lelaki adalah janjinya. Maka sudah sepatutnya ucapan dan tindakanmu sama. Bukan untuk menyuruhmu untuk tegap dan kuat, lalu memaksamu untuk berkeras hati. Sebab perempuan dan laki-laki itu sama, punya hak untuk menangis dan tertawa.

Hanya saja kakak ingin kamu tumbuh menjadi seseorang dengan kedewasaaannya, menjadi lelaki sejati yang teguh prinsip dalam segala kondisi.

5. Perihal perempuan, jauhilah dia yang hanya bermain perasaan. Bertemulah dengan dia yang membersamaimu dalam genggaman dan pelukan~

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels via https://www.pexels.com

Untuk urusan yang satu ini, tak kalah pentingnya sehingga terkadang membuatku was-was bilamana kamu bertemu dengan perempuan yang buruk pengaruhnya. Seperti yang kakak katakan, dunia ini sungguh berwarna sekali.

Mulai dari yang paling terang hingga yang gelap padam, tak terkecuali perihal hubungan pasangan kekasih. Bukan untuk menjelek-jelekkan perempuan, sebab kakakmu sendiri ini juga perempuan. Namun ini soal individu perorangan, entah dia lelaki atau perempuan. Sebab sikap dan perilaku seseorang terbentuk sesuai dengan dimana ia tumbuh dan berkembang.

Di luar sana, kamu harus pintar dan berhati-hati dalam memilih pergaulan, apa lagi soal perempuan. Hindarilah perempuan yang hanya bermain perasaan, atau lebih dari itu, perempuan yang membawa pengaruh buruk bagimu. Sebaliknya, bertemulah dengan perempuan yang baik-baik, yang tahu bagaimana menjadi perempuan yang mampu menjaga diri. Genggamlah dia yang mau membersamaimu, kakak hanya ingin punya adik ipar yang tulus dan penyayang.

6. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada keputusanmu. Kakak hanya ingin kamu berbahagia dan baik-baik saja

Photo by Gustavo Fring on Pexels

Photo by Gustavo Fring on Pexels via https://www.pexels.com

Akan sampai kapanpun, kakak akan tetap diam-diam menyimpan perasaan was-was dan khawatir terhadapmu. Sebut saja ini adalah naluriah alami seorang kakak kepada adiknya. Bukan karena menganggapmu kecil atau lemah tak berdaya, melainkan karena aku kakakmu dan sudah menjadi tugasku untuk melindungimu atas apapun yang terjadi. Kakak punya tanggung jawab untuk membimbingmu, mengarahkanmu dengan baik dan memastikanmu dalam keadaan baik-baik saja.

Mungkin tak jarang bagimu aku menyebalkan dan kitapun terbiasa bertengkar, namun ikatan persaudaraan tak dapat menyangkal bahwa kita adalah saudara dan aku sebagai kakakmu yang wajib memberikan teladan. Tapi perkara keputusan, kamu punya hak mutlak untuk menentukan. Kakak hanya sampai dalam tahap memberikan saran, dan perihal bagaimana pada akhirnya apa yang kamu pilih adalah hakmu memutuskan.

Apapun langkah yang kamu ambil, arah mana yang kamu jadikan tujuan dan bagaimana apa yang kamu dapatkan, percayalah kakakmu ini tetap menguatkan dan siap sedia memberikan uluran tangan.

Meskipun kamu nantinya akan tumbuh menjadi lelaki dewasa, namun di mataku kamu tetaplah anak kecil, adikku tersayang yang harus selalu kuberikan pelukan kehangatan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.

CLOSE