Intermittent Fasting, Metode Cepat Turunkan Berat Badan Meskipun Tanpa Work Out.

Ada begitu banyak metode dalam misi menurunkan berat badan, salah satunya adalah Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermiten. Intermittent Fasting bekerja dengan mengatur jadwal kapan kamu bisa makan sepuasnya dan waktu untuk berpuasa/defisit kalori. Metode ini sangat populer dilakukan karena dapat memperbaiki kebiasaan makan sekaligus hasil penurunan berat badan yang menjanjikan, selain itu Intermittent Fasting dapat diatur dengan beberapa metode. Simak penjelasannya berikut!

Advertisement

1. Metode 16:8

Dinner set photo created by onlyyouqj

Dinner set photo created by onlyyouqj via https://www.freepik.com

Bagi kamu yang pemula dalam Intermittent Fasting, cara ini bisa jadi pilihan yang cocok dan mudah. Metode 16/8 memiliki cara kerja yang sederhana, yaitu 8 jam kamu bisa makan seperti biasa lalu 14-16 jam berikutnya melakukan puasa atau pembatasan kalori.

Walaupun diperbolehkan untuk makan sepuasnya selama periode 8 jam, namun disarankan untuk menghindari makanan yang berlemak dan tinggi kalori. Selain itu untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa, kamu tidak dibatasi untuk tetap minum seperti air mineral atau teh hijau.

Advertisement

Kebanyakan orang menyarankan untuk memilih periode makan dari jam 12 siang hingga jam 8 malam, sehingga mereka dapat berpuasa pada jam tidur sampai tengah hari keesokannya, namun itu berarti kamu harus melewatkan sarapan. Tapi jika tidak terbiasa dengan jadwal demikian, kamu bisa membagi waktu IF mu sendiri.

2. Metode 5:2

flatlay photo created by freepik

flatlay photo created by freepik via https://www.freepik.com

Metode 5:2 juga merupakan metode IF yang mudah dan sederhana bagi pemula. Selama 5 hari dalam seminggu kamu bisa makan seperti biasanya, kemudian barulah 2 hari berikutnya melakukan pembatasan kalori hingga seperempat dari kebutuhan harian kamu, yaitu sekitar 500 kalori perhari untuk wanita dan 600 kalori untuk pria.

Advertisement

Dalam 2 hari puasa tersebut kamu hanya diperbolehkan makan 2-3 kali sehari dalam porsi kecil atau mengonsumsi buah-buahan selama seharian penuh.

Sebagai catatan, dalam waktu 5 hari makan normal  bukan berarti kamu bebas mengonsumsi junk food atau makanan berat. Tetap pantau jumlah kalori yang masuk karena kamu dalam misi menurunkan berat badan. 

3. Metode Eat-Stop-Eat

Photo by Yaroslav Shuraev from Pexels

Photo by Yaroslav Shuraev from Pexels via https://www.pexels.com

Eat-Stop-Eat merupakan cara IF yang direkomendasikan oleh Brad Pilon, seorang ahli dalam penurunan berat sekaligus penulis buku yang berfokus pada kesehatan dan kebugaran. Metode ini hampir sama seperti 5:2 dimana kamu memilih 1 atau 2 hari untuk berpuasa selama 24 jam dalam seminggu.

Misalnya jika waktu makan terakhir adalah jam 8 malam pada hari Sabtu, maka 24 jam selanjutnya kamu tidak diizinkan makan sampai jam 8 malam keesokan harinya. Kamu tetap diizinkan minum seperti air mineral, teh hijau, atau soda diet untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Meskipun cenderung aman, tidak semua orang disarankan melakukan metode Eat-Stop-Eat, contohnya bagi ibu hamil/menyusui. Sebagai perhatian juga, jangan memilih 2 hari secara berturut-turut untuk berpuasa.

4. Warrior Diet

Photo by Lisa Fotios from Pexels

Photo by Lisa Fotios from Pexels via https://www.pexels.com

Warrior diet atau diet prajurit pertama kali diutarakan oleh Ori Hofmekler, seorang veteran Israel yang kini berfokus pada bidang nutrisi dan kebugaran. Metode penurunan berat badan ini didasari oleh pengalamannya selama menjadi pasukan khusus, yaitu dengan kebiasaan 20 jam defisit kalori dan 4 jam makan sepuasanya.

Orang yang menjalani diet prajurit biasanya hanya mengonsumsi telur rebus, buah-buahan, sayur mentah dan minuman non-kalori selama periode puasa 20 jam, setelah itu mereka dapat makan sepuasnya dalam 4 jam berikutnya tanpa mementingkan jumlah kalori yang masuk, namun tetap disarankan adalah makanan yang sehat dan organik.

Meskipun cara Warrior diet dapat menurunkan berat badan secara signifikan, namun metode ini hanya didasari oleh kebiasaan Ori Hofmekler selama ia menjadi prajurit dan belum ada bukti ilmiah bahwa diet ini aman dan sehat bagi semua orang.

5. Alternate Day Fasting (ADF)

food photo created by freepik

food photo created by freepik via https://www.freepik.com

Salah satu metode dari Intermittent Fasting adalah Alternative Day Fasting atau ADF. Aturannya sangat sederhana, dalam seminggu kamu menjalankan hari kelaparan dan hari makan secara berselang-seling. Misalnya ketika Rabu kamu puasa, maka pada Kamis kamu bisa makan sepuasnya. Kemudian puasa lagi pada hari Jumat, begitu seterusnya.

Sama seperti metode lainnya, pada hari puasa kamu dilarang makan berat dan hanya diperbolehkan minum minuman non-kalori. Namun karena metode diet ini cenderung lebih intens, beberapa jurnal menyebutkan bahwa ADF tidak boleh dilakukan oleh orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti pasien Anemia, pasien diabetes tipe 1 dan 2 juga ibu hamil.

Dari 5 metode IF diatas kamu bisa menyesuaikan metode mana yang cocok dan nyaman untuk program dietmu. Bagi pemula disarankan untuk mencoba yang termudah terlebih dahulu seperti metode 18:6, kemudian berlanjut ke metode yang lebih ketat lagi jika sudah terbiasa.

Selama melakukan IF, kamu tidak perlu memporsir tenaga untuk work out berlebihan karena tubuh kamu mungkin kekurangan energi saat puasa, pastikan juga kamu tidak memiliki masalah kesehatan tertentu untuk melakukan Intermittent Fasting, serta jangan terlalu terobsesi dengan program diet karena defisit kalori bukan berarti membuat kamu kelaparan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I am a night thinker

CLOSE