Istirahat Jangan Hanya Tidur! Lakukan 7 Bentuk Istirahat Untuk Menyelaraskan Tubuh, Jiwa dan Pikiran

Penuhi segala kebutuhan istirahatmu untuk keseimbangan hidup

So Hip, Istirahat itu bukan hanya tidur saja lho. Kita butuh berbagai bentuk isitirahat untuk menjaga keseimbangan dalam hidup. Misalnya saja sering merasa lelah padahal sudah tidur cukup atau malah stress sampai insomnia berkepanjangan. Ini merupakan salah satu ciri bahwa kita sedang lelah. Kita bisa lelah secara pikiran, emosi, mental, fisik maupun karena aspek lain yang berhubungan dengan keseimbangan hidup. Bagaimana setiap hari kita menjalani rutinitas? Apa yang selalu kita lakukan? Hal tersebut menjadi faktor terbesar dalam menentukan keseimbangan hidup. Apakah kita sudah memenuhi batasan batasan dalam hidup dan menyelaraskan segala aspeknya? Jika tidak, kita membutuhkan rehat. Berikut 7 bentuk istirahat yang wajib kita penuhi untuk menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran.

Advertisement

1. Mental Rest

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Mental Rest atau istirahat secara mental menjadi salah satu tipe istirahat yang wajib kita lakukan. Istirahat secara mental berarti berusaha mengembalikan dan memulihkan keseimbangan psikis. Mental berhubungan dengan psikologi dan sosial. Mengapa mental rest menjadi yang paling penting? Alasannya karena mental dapat mempengaruhi bagaimana kita berpikir, bertindak dan merasakan segala sesuatunya. Ketika seseorang memiliki keseimbangan secara mental maka hal tersebut akan membantu kita dalam mengelola stress, berhubungan dengan orang lain dan membuat pilihan yang terbaik. Kita harus meminimalkan beban stress. Salah satunya dengan work-life balance atau menyeimbangkan kehidupan pekerjaan. Kita bisa berjalan keluar di tengah kesibukan di hari kerja. Ambil cuti dan lakukan sesuatu yang baru, temukan hal positif yang dapat mendistraksi pikiran dari pekerjaan. Bereskan zonamu dan buatlah kembali zona yang nyaman dan positif sehingga kita dapat melakukan segala hal lebih baik.

2. Social Rest

Foto oleh Garon Piceli dari Pexels

Foto oleh Garon Piceli dari Pexels via https://www.pexels.com

Tipe kedua ada social rest atau beristirahat dari berbagai kehidupan sosial. Tidak hanya mental tapi juga kita perlu rehat dari berbagai hal yang menyangkut aktivitas sosial. Tujuannya supaya kita memiliki ruang pribadi dan menstabilkan kembali persepsi dan opini tentang diri dari orang lain. Berhenti sementara untuk tidak memikirkan permasalahan sosial, berhenti beropini dan memikirkan orang lain, berhenti memikirkan pandangan orang lain, berhenti bermain Instagram, Facebook, Twitter. Hal tersebut membantu kita memulai kembali hubungan sosial yang kita miliki. Kita akan tahu mana individu yang memberikan kita energi dan mana yang justru menguras energi.

Advertisement

3. Physical Rest

Foto oleh Natalie Bond dari Pexels

Foto oleh Natalie Bond dari Pexels via https://www.pexels.com

Physical rest atau istirahat fisik juga menjadi yang paling penting karena tubuh kita adalah yang paling utama. Istirahat fisik berarti memberikan waktu untuk tubuh berhenti dan mendapatkan kembali energi. Istirahat fisik tidak hanya tidur dengan waktu yang cukup tapi juga beristirahat seperti duduk setelah bekerja, meluruskan kaki dan melakukan peregangan atau stretching. Tidur yang cukup sekitar 5 hingga 7 jam dapat memulihkan kembali semua organ tubuh yang lelah. Tidur membantu tubuh meregenerasi sel sel, melancarkan peredaran darah, mensirkulasi kembali aliran udara, menyeimbangkan hormon. Hal itu sangat penting bagi keseimbangan secara fisik dan kesehatan jasmani.

4. Sensory Rest

Foto oleh Prasanth Inturi dari Pexels

Foto oleh Prasanth Inturi dari Pexels via https://www.pexels.com

Sensory rest atau mengistirahatkan semua panca indera. Berapa banyak yang kita lihat, kita dengar dan kita hirup? Sensory rest juga sangat penting untuk memulai kembali sirkulasi pikiran dan gelombang otak. Kita merasakan, menghirup, mendengar, melihat dan berbicara melalui panca indera. Semua panca indera bekerja sebagai receptor atau penerima pertama yang berfungsi mengirimkan pesan yang telah didapatkan dari luar tubuh dan kemudian disampaikan ke otak. Kita perlu melakukan sensory rest untuk menjernihkan dan menajamkan panca indera. Hal ini membantu kita untuk lebih konsentrasi, fokus dan perhatian pada berbagai hal di sekitar kita. Luangkan waktu senyap dengan mematikan semua barang elektronik seperti handphone, TV, game, lampu. Gunakan penutup telinga, hidup udara bebas, gunakan pakaian yang nyaman dan lembut dan pejamkan mata. Itu akan memberikan sense dan feeling kita kembali semakin tajam.

5. Spiritual Rest

Foto oleh Thirdman dari Pexels

Foto oleh Thirdman dari Pexels via https://www.pexels.com

Dalam kehidupan sehari hari kita terkoneksi dengan berbagai aspek kehidupan. Kita melakukan aktivitas rutin mulai dari bangun pagi, bekerja sampai tidur kembali. Segala sesuatunya terkoneksi seperti sebuah sistem yang berjalan dengan sendirinya. Setiap manusia memiliki sistem begitu pula alam semesta memilki jalur yang terus berjalan dengan sendirinya. Namun ada kalanya setiap manusia tidak dapat lepas dari melakukan kesalahan atau sistemnya terganggu. Apa yang salah? Kenapa kita bisa melakukan sebuah kesalahan atau bahkan mengalami hal yang tidak baik? Solusinya hanya memperbaiki sistemnya baik dengan tindakan nyata maupun secara spiritual. Spiritual rest adalah salah satu cara untuk kita menghubungkan kembali sistem yang terganggu. Dalam artian kita harus menghubungkan tubuh, jiwa dan pikiran agar dapat kembali kepada sistem dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dengan solusi terbaik. Spiritual rest dapat kita lakukan dengan mendekatkan diri terhadap sang pencipta seperti meluangkan lebih banyak watu untuk beribadah khusyuk, bermeditasi di alam, berdoa memohon pertolongan, pengampunan atau segala yang berhubungan dengan kebatinan.

Advertisement

6. Creative Rest

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels via https://www.pexels.com

Kreativitas adalah segala hal yang berhubungan dengan ide, gagasan, kreasi, inovasi maupun pemecahan masalah di kehidupan sehari hari. Kreativitas amatlah penting untuk setiap orang agar bisa lebih produktif dan menemukan sesuatu yang baru. Namun demikian kreativitas tidak datang dengan sendirinya tentu membutuhkan berbagai masukan positif dan pikiran yang rileks. Creative rest sangat disarankan khususnya bagi orang orang yang bekerja di industri kreatif maupun perkantoran. Apa saja yang bisa kita lakukan? Kita dapat bermain game yang menyenangkan untuk stimulasi otak lebih santai memberikan perasaan bahagia dan membebaskan pikiran. Selain itu, kita bisa melakukan meditasi, yoga, berjalan santai tanpa adanya gangguan suara atau apapun. Lakukan kegiatan yang dapat mengosongkan pikiran agar kita dapat mengisinya kembali dengan berbagai hal baru. Hal ini memberikan otak untuk rileks yang bertujuan agar kita selalu mendapatkan ide baru, pencerahan maupun mampu memecahkan masalah kritis.

7. Emotional Rest

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via https://www.pexels.com

Terakhir ada emotional rest yang juga sangat penting untuk kita lakukan. Seperti halnya fisik jika sudah lelah, emosi juga membutuhkan waktu sejenak untuk beristirahat. Apabila kita sudah pada titik lelah, jenuh, kesal, ingin marah janganlah memkasakan diri untuk terus bekerja atau beraktivitas karena kita memerlukan emotional rest. Terlihat sepele namun jika dibiarkan justru akan menjadi masalah karena emosi yang meledak mampu membuat kita melakukan kesalahan. Kita tidak perlu memaksakan diri ketika muncul situasi seperti di atas, meskipun hanya beberapa saat luangkan waktu untuk menjauh dari sumber yang dapat memicu emosi atau hal yang membuat kita berpikir terlalu keras. Keluar dari zona tidak nyaman dan ambil nafas perlahan lakukan hal hal yang membuat perasaan tenang, nyaman dan emosi turun. Pilihlah waktu untuk selalu melakukan hal yang memberikan emosi positif misalnya makan makanan yang disukai, berolahraga atau aktivitas yang dapat menstabilkan emosi.   

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).

CLOSE