Kami adalah K-POPers yang ‘Termarjinalkan’. Meski Alay tapi Punya 7 Kelebihan.

Sudah sering disebut alay karena mengidolakan boyband dan girlband Korea? Tenang, kamu tak sendiri kok. Entah seberapa sering kita disebut-disebut sebagai kaum alay nan ababil yang hanya tahu cowok ganteng, cowok pakai make-up dan pinter dance.

Guys, sudah saatnya membuka pikiran lebar-lebar. Tak selamanya fangirling idol-idol Korea itu se-alay yang kalian bayangkan lho.

Bagi beberapa orang, kami sering di-judge sebagai orang yang melihat segala sesuatu dari luarnya saja. “Lihat, kamu suka idol yang ganteng dan cantikkan?” Pemikiran seperti ini memang seringkali disandangkan pada kami. 

Padahal jika mau sedikit mencecap dunia K-Pop, tak hanya hiburan saja yang didapat. Tak selamanya jadi K-POPers itu merugikan, karena nyatanya kami bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, menarik dan dinamis. Oppa setuju, kan?

 <>1. Annyeong Haseyo, Alay-alay Gini Kami Jago Bahasa Korea Lho
Jago Bahasa Korea

Jago Bahasa Korea via https://hu.wikipedia.org

Sebagian besar K-POPers jago bahasa Korea. Entah drama, film, reality show hingga lagu  kami lahap agar bisa menguasai bahasa Korea. Motivasi utama kami adalah agar suatu saat nanti bisa berbincang denganmu, biasku.

Setidaknya, kami bisa menulis surat cinta dalam hangul untuk oppa-oppa yang kami cintai. Suga, Chanyeol dan GD Oppa, tunggulah surat cinta dari kami.

Tanpa disadari, skill bahasa Korea K-POPers terus berkembang. Siapa tahu beneran bisa ke Korea dan bertemu dengan bias. Sementara ini, cukup bangga dengan nonton konser tanpa sub depan laptop sambil nyalain lightstick. Bang, bang, bang! Ppangya, ppangya, ppangya. 

<>2. K-POP Mengajarkan Kepada Kami untuk Tampil Fashionable

Tak sedikit lho, kaum kami yang tampil super kece meniru bias-biasnya. Rambut dicat hijau di bagian ujung ala Red Velvet, meniru gaya seksi CL, hingga tampil liar dan keren ala GD. Kami tak ragu untuk mencoba fashion-fashion baru yang unik, seksi ataupun keren. Bukannya tak punya identitas, inilah wujud ekspresi cinta kami untuk bias-bias yang kami ‘puja’.  

Menarik dicatat, fashionable beda ya dengan alay. Karena seni memiliki ruang seluas-luasnya bagi kita untuk mengeksplorasinya. 

<>3. Bias Debut di Jepang dan Tiongkok, Kami pun Harus Jago Bahasa Mandarin dan Jepang Dong!
Belajar Bahasa Mandarin

Belajar Bahasa Mandarin via https://en.wikipedia.org

Hal paling menyedihkan dalam dunia fangirling adalah saat bias update status, interview atau menyanyikan lagu dalam bahasa Jepang atau Mandarin tanpa sub! Sudah penasaran setengah mati tapi belum ada yang nge-sub. Daripada kelamaan, mending belajar bahasa Jepang dan Mandarin sendiri deh.

Alhasil, kini kami sudah bisa memahami semuanya. Lebih dewa lagi kalau sekalian membuatkan sub untuk fans lainnya. Jangan sampai kalah dengan bias yang jago bahasa Jepang dan Mandarin demi meraih mimpi-mimpi.

Kini, saat bias update status atau interview, kita pun jadi tahu artinya. Gak perlu baper nungguin sub tiap malam deh jadinya. Jadi K-POPers bisa nambah skill bahasa Jepang dan Mandarin. 

<>4. Kimchi, Bibimbap, Ramyun Adalah Makanan Favorit Bias. Belajar Masak Adalah Celengan untuk Menjadi Istrimu Kelak, Oppa.
Belajar Masak

Belajar Masak via https://www.youtube.com

Poin positif dari jatuh cinta adalah seseorang akan berkorban demi orang yang dicintanya. Hukum cinta ini juga berlaku pada kami lho. Agar bisa menjadi calon istri yang sempurna untuk bias, kami tak sungkan untuk belajar memasak makanan favoritnya.

Dulunya, mana mungkin kami masuk dapur kecuali untuk masak mie dan air. Namun kini, Bibimbap pun akan kami buat untuk bias seorang. Kami adalah calon istri paling sempurna yang siap mendampingi bias kelak. K-POPers pun jadi banyak yang jago masak. 

<>5. Saking ‘Liarnya’ Imajinasi, Kami Menulis Fanfiction tentang Bias.
Jago Nulis Fanfiction

Jago Nulis Fanfiction via https://pixabay.com

Kami sering membayangkan jika idola A berkencan dengan idola B, bagaimana ya jadinya? Meski sulit terjadi di dunia nyata, setidaknya kami bisa meralisasikannya dalam dunia fantasi. Menulis fanfiction pun telah menjadi kebiasaan.

Skill menulis kami menjadi terasah hingga memiliki banyak pembaca setia. Untung-untung ada penerbit yang kepincut dan menerbitkannya. Lumayan bisa untuk tambahan uang beli DVD atau tiket konser nantinya.

Lihat, menjadi K-Popers bisa membuatmu jago nulis! 

<>6. Sebagai Fans Sejati, Kami akan Berkomunikasi Sebaik-baiknya dengan Fans lainnya.
Komunikasi antar Fans

Komunikasi antar Fans via https://www.flickr.com

Serunya dunia fangirling adalah kami akan berjumpa dengan sahabat-sahabat baru yang turut mengidolakanmu, Oppa.  Kuatnya persatuan fans untuk turut voting, membuat video project ultahmu, hingga memberikan sumbangan atas namamu telah menjadi asam garam dunia kami.

Kami jalani bersama-sama seperti laiknya keluarga sendiri. Menariknya, keluarga ini adalah keluarga tak terbatas. Berbeda-beda negara tapi misi kami adalah satu. Tak jarang, kami saling bertukar CD album, poster, aksesoris,  hingga lightstick. K-POPers akan lebih mudah bergaul dengan jutaan fans yang berasal dari beragam negara. 

<>7. Kami yang Alay ini Dapat Beasiswa ke Korea Selatan! Annyeong Haters…
Beasiswa ke Korea

Beasiswa ke Korea via https://www.youtube.com

Punya impian menonton koser atau stalking gedung YG, SM atau JYP, kami pun mencari beasiswa ke Korea Selatan. Sebut saja aji mumpung, bisa belajar bahasa Korea sekaligus hidup dekat denganmu Oppa. Dengan datang ke Korea, kami bisa mendukung bias saat konser, dapat menjabat tangannya saat fan meeting atau bisa membeli album terbaru. K-POPers pun banyak yang mendapatkan beasiswa ke Korea Selatan dan melanjutkan dunia fangirling-nya.

Inilah 7 kelebihan yang dimiliki oleh K-POPers. Meski seringkali terlihat alay karena menangis, histeris, terharu saat melihat video bias, kami laik diperhitungkan lho. Tak perlu malu mengidolakan idol Korea, karena kita pun bisa tetap positif dan berprestasi karenanya. Gwenchanayo, hwaiting!!!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Travel Writer

4 Comments

  1. Wiwin Windari berkata:

    Memang gak semua k-pop fans itu alay. K-pop juga gak selalu negatif, banyak sisi positifnya juga. Tapi, kecanduan k-pop bisa membuat kita melupakan kehidupan sosial yang sebenarnya, kurang memperdulikan orang-orang di sekitar, dan terkadang melewatkan hal-hal besar dalam hidup. Kita terlalu sibuk berfantasi tentang idola kita. Ng-fans sama kpop itu gak buruk, asal kita bisa menyeimbangkan dengan kehidupan ‘real’ kita.

    Note: I’m kpop lover

CLOSE