Kamu Tidak Sendirian, Yuk Hadapi Pandemi Tanpa Kesepian!

Serba di rumah aja, serba jaga jarak yang jujur bikin hidup ini serasa sepi dan dibatasi.

Berada dalam kondisi seperti ini seakan memaksa kita untuk sendirian. Biasanya kalau berangkat kelas atau ke kantor bisa ketemu sama temen-temen dan berjuang bareng, kini pol mentok cuma berhadapan dengan tembok kamar yang ya gitu-gitu aja.

Kondisi ini diperparah dengan berbagai kekhawatiran yang engga menentu seperti ketakutan tertular baik diri sendiri atau orang yang disayang, perubahan pola makan dan tidur hingga ketidakjelasan akan masa depan karier.

Dengan segala chaos yang terjadi otak semakin penuh muatan dengan kekhawatiran, tapi raga ini tidak bisa mewujudkan penyelesaian satupun karena keadaan. Walhasil dengan bertubruknya segala perasaan negatif ini menjadikan kita sebagai seseorang yang kesepian dan tidak stabil secara emosional.

Menurut berbagai penelitian, pandemi yang erat dengan kata isolasi ini memang kerap menghadirkan perasaan kesepian dan ditinggalkan. Hal ini karena naluri kita sebagai seorang manusia untuk bersosialisasi menjadi tidak bisa terwujud.

Dituliskan oleh Satiadarma(2004) kesepian bukan semata-mata karena kesendirian secara fisik, namun lebih pada perasaan yang ditinggalkan apalagi oleh orang yang sebelumnya pernah dekat.

Jadi kita harus tau dengan jelas perbedaan kesendirian dan kesepian. Kalau kesendirian lebih diasosiasikan dengan tubuh yang berpisah dengan orang lain seperti di kamar sendiri, atau di suatu tempat sendirian. Namun kalau kesepian akan mempengaruhi perasaan dimana individu tersebut akan merasa diisolasi, merasa tertekan dan tidak puas dengan hidupnya.

Perasaan left behind ini mengakibatkan kita merasa paling sendirian dan menyedihkan di muka bumi ini, padahal aslinya tidak seperti itu loh. Banyak orang yang menyayangi kamu, seperti keluarga dan sahabat. Serta jangan lupa bahwa kamu juga perlu menyayangi dirimu sendiri. Setidaknya kamu akan berjuang dengan dirimu hingga akhir jadi jangan sampai kita lupa untuk sayang terhadap diri sendiri ya!

Sebenarnya banyak orang yang juga merasa kesepian,  perasaan seperti ini adalah wajar namun bahaya kalau kita denial atau bahkan terperosok karenanya.

Jadi apa sih yang harus kita lakukan agar perasaan kesepian ini tidak semakin parah? Yuk kita simak beberapa hal di bawah ini:

Advertisement

1. Validasi Perasaan

Photo by Maksim Goncharenok from Pexels

Photo by Maksim Goncharenok from Pexels via https://www.pexels.com

Segala perasaan yang kita rasakan itu perlu diapresiasi, karena perasaan itu yang membuat kita hidup sebagai manusia yang seutuhnya. Jangan sekali-kali kita bohong dengan diri sendiri karena kalau kita menyangkal, perasaan kesepian itu akan tumbuh dengan kuat tanpa kita sadari. Akhirnya kita cuma bisa merasakan perasaan tidak nyaman yang kita sendiri tidak paham, apa sih penyebabnya.

Kadang kita harus bersyukur karena merasakan kesepian, karena setidaknya itu menandakan kamu masih seorang manusia yang bisa merasakan perasaan berbagai macam hal. Dengan jujur dan memvalidasi perasaan kamu bisa menentukan langkah tepat apa yang seharusnya diambil dan lain sebagainya.

Advertisement

2. Tetap Jalin Relasi

Photo by Anna Shvets from Pexels

Photo by Anna Shvets from Pexels via https://www.pexels.com

Kadang kita berpikir bahwa semua orang yang berbahagia, hanya kita yang sedih. Padahal, tidak ada yang bisa menjamin itu loh. Teman atau keluarga kadang tidak menghubungi kamu bukan karena mereka lupa dengan kamu, bisa saja mereka merasa bahwa pesan atau telepon dari mereka bisa mengganggu kamu.

Tidak ada yang salah menjadi orang yang berinisiatif, bahkan di lingkungan pertemanan sekalipun. Hal ini semudah kalau kangen ya telepon. Kalau sibuk menunggu dan berspekulasi malah membuat diri sendiri toxic. Berhubung masih di masa pandemi bertemu mungkin dirasa susah, maka menelepon atau mengirim pesan dulu tidak ada salahnya.

Oh ya, selain dengan teman lama, kamu bisa juga loh memulai berteman dengan orang baru, banyak kok berbagai platform online yang cocok banget untuk itu.

Advertisement

3. Berpikir positif

Photo by Julia Volk from Pexels

Photo by Julia Volk from Pexels via https://www.pexels.com

Setelah apa yang sudah terjadi jika kita selalu berpikir positif maka kita akan menjaga hidup ini aman dan terkendali. Berfikir positif berbeda dengan toxic positivisme loh ya. Jangan pernah menyangkal segala permasalahan yang ada padahal sudah jelas ada perasaan tidak nyaman di dalamnya. Kalau selalu menyangkal hal tersebut akan menjadi bom waktu yang tinggal menunggu waktu meledak yang pastinya akan merugikan kamu di kemudian hari.

Validasi perasaan yang ada dan bangkit dengan pemikiran positif dan kekuatan yang ada di dalam diri kamu.

4. Hidup Dengan Mindfulness

Photo by John Diez from Pexels

Photo by John Diez from Pexels via https://www.pexels.com

Satu lagi, mari kita hidup dengan mindfulness. Hidup dengan mindfulness adalah menikmati hidup untuk saat ini tanpa terlalu memikirkan masa depan maupun masa lalu. Jadi mindfull ini bahasa kerennya yakni living in the moment. Sesimpel menikmati sepiring makan siang, menikmati membaca buku, menikmati tidur siang yang nikmat hingga menikmati kesendirian kita.

Dengan mindfulness kita bisa mulai hidup dengan tenang tanpa harus memberikan penilaian buruk terhadap diri kita sendiri. Hidup dengan perasaan yang mindfull maka kita lebih bisa menikmati dan mensyukuri apapun yang terjadi dengan lapang dada.

Hidup mindfull bisa dilakukan dengan melakukan satu hal dengan penghayatan seperti makan dengan nikmat tanpa gadget, fokus mendengarkan radio tanpa distraksi dan lain-lain. Dengan fokus ke satu hal, maka hal itu akan bermakna dan membuat hidup kita menjadi lebih penuh dan bermakna.

5. Bahagia Kita Sendiri yang Tentukan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Segala perasaan yang ada di dalam diri kita merupakan sebuah anugrah, tapi yang paling penting bagaimana kita bisa jujur dan menyelesaikan permasalahan di sini dengan baik. Mau bahagia atau tidak merupakan keputusan dari dalam diri kita sendiri, begitu juga kesepian.

Ingat bahwa kita tidak sendiri, banyak orang yang menyayangi kita, juga merasakan hal yang sama denganmu. Untuk terbebas dari belenggu kesepian atau tidak itu semua ada di tanganmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senang menulis dan mencurahkan ide.

CLOSE