Di Masa Kecil Dulu, Keinginan Konyol Ini Pasti Pernah Hinggap di Hidupmu

Namanya juga masih anak-anak~

16 Agustus 2019

Author : Nurul Hidayati

Masa paling bahagia dalam hidup adalah masa dimana kita masih bocah kecil yang belum banyak berpikir ketika bertindak. Karena di masa itu masalah paling besar kita adalah mengerjakan PR dan dilarang bermain. Di masa-masa itu juga kita masih hidup sebagai anak kecil polos dengan segala tingkah lucunya. Nah, sebagai seorang anak kecil polos ketika ditanya apa cita-citamu maka ada saja jawaban polos yang keluar dari mulut kita.

1. Aku ingin jadi superhero biar bisa menyelamatkan dunia

Jadi superhero via http://Pinterest.com

“Apa cita-citamu nak?”

“Jadi spiderman, yeaaah!”

Karena terinspirasi dari tokoh superhero si penyelamat bumi yang ditontonnya, mereka kerap punya keinginan jadi seperti mereka ketika sudah besar nanti.

2. Jadi ayah aja deh, dia hebat

Like father like son via http://Pinterest.com

Saking dekatnya ayah dan anak, kadangkala si anak jadi terinspirasi dari sosok ayahnya. Tak heran ketika ditanya keinginannya, mereka akan menjawab ingin jadi ayah. Karena baginya ayah adalah orang yang paling hebat dalam hidupnya.

“Ketika sudah besar, aku ingin jadi ayah biar bisa jagain ibu.”

3. Aku ingin jadi burung biar bisa terbang kayak beo di rumahku

Terbang via http://Pinterest.com

Jiwa polos anak-anak selalu punya keinginan dari apa yang dilihatnya. Baginya dia bisa menjadi apa saja kalau ia sudah besar nanti.

“Kalau besar nanti mau jadi apa? “

“Jadi burung, biar punya sayap dan bisa terbang?”

4. Jadi seseorang yang telah menyelamatkannya atau orang-orang terdekat

Jadi dokter via http://Pinterest.com

Alih-alih menjawab nama profesi si kecil malah ingin jadi sosok tertentu dengan profesinya. Kekagumannya pada seseorang membuat ia juga ingin menjadi orang tersebut.

“Aku mau jadi dr. A biar bisa nyembuhin mama yang lagi sakit.”

5. Jadi benda yang selalu dipakai oleh orang tuanya

Anak ingin perhatian via http://Pinterest.com

Orang tua yang sibuk seringkali menjadikan anaknya kurang perhatian. Bahkan si anak bisa jadi punya cita-cita agar bisa menjadi benda yang selalu di bawa orang tuanya agar bisa bersama.