Kelak Jika Suatu Saat Kau Mengingatku, di Sinilah Isi Hatiku

Perpisahan sepatutnya tak menjadikan langitku suram. Ketika ku melihat laut dan merasakan deburan ombak, ku akan mengingatmu meski kita berdua tak ada di sana. Ketika ku lewati malam, di antara cahaya lampu yang menerangi setiap jalanku, ku akan merasakan hadirmu meski kita berdua tak  lagi ada di sana.

Ketika ku mengenang tempat yang pernah kita singgahi, percayalah aku melihat bayangmu ada di sana meski raga kita berdua tak ada di sana. Kubisikkan rindu saat kau terlelap agar kau tau bahwa aku tetap  ada dan tidak pernah sedikitpun berjalan mundur. 

Mungkin segalanya telah berakhir, namun tidak  dengan segala kenangan kita. Mungkin kau sudah pergi tapi tidak dengan hatiku, selangkahpun aku tak pernah pergi. Aku sudah lelah dihantam rasa ini, harus memeluk rasa sakit yang kian menyayat hati. Mengapa sakit sekali? 

Satu hal yang membuat aku tersenyum ketika tau alasan yang sebenarnya mengapa Tuhan memberikan rasa sakit ini, Tuhan telah memilihku untuk melewati hal seperti ini karena Tuhan  tau bahwa aku mahluk yang paling kuat meskipun seorang diri. Ya hanya sendiri.

1. Hatimu terlalu nyaman untuk ku jadikan rumah.

hatimu terlalu nyaman via https://www.google.co.id

Advertisement

Suatu hari nanti kau pasti akan mengerti betapa sulitnya mencari kenyamanan dalam diri seseorang. Itu alasan mengapa sedikitpun aku tidak pernah pergi. Suatu hari nanti mungkin kau akan mengerti kita pernah memiliki hal yang paling berarti dalam hidup. Bukan hal mudah untuk menjalani waktu yang setiap detik menyiksaku. Tak terhitung berapa kali kucoba mencari cara untuk mengungkap rindu. Ya rindu kepadamu.

Tak sedikit lelehan bening dari pelupuk mata tumpah hanya karena siksaan waktu yang mengingatkan kenangan, tak sedikit tawa yang sudah kita goreskan dalam setiap hembusan nafas. Semua itu masih tersimpan rapih disini, dihatiku.

Aku tak pernah benar-benar berjalan mundur, hatimu terlalu nyaman untukku jadikan rumah. Pulanglah aku menunggumu dengan segudang sabar.

Advertisement

2. Mungkin Tuhan menginginkan cerita yang berbeda untuk kita.

mungkin Tuhan inginkan kisah yang berbeda via https://www.google.co.id

Saat malam sudah tidak bersahabat lagi, saat kenangan sudah menyiram hati dan membuat rindu aku bisa apa? Diam meratapi segala penyesalan. Sesungguhnya yang menyakitkan itu adalah penyesalan. Aku menyesal denganmu aku jatuh cinta, dan denganmu aku patah hati, mengapa ego melebur rasa cinta itu. Bayanganmu sama sekali belum pudar dari pandangan. Hai apakah kau sepertiku yang tersiksa oleh kenangan? atau hanya aku yang merasakan ini? Apakah memang nasibku akan selalu seperti ini? Mencintai lalu terpuruk lagi?

Mungkin Tuhan inginkan cerita yang berbeda untuk kita, cerita rumit yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Jika kita memang tidak digariskan untuk menjadi satu mengapa harus seperti ini alurnya?. Aku tak ingin lagi tersesat mencintaimu, mencintaimu yang membawaku terlampau jauh lewati daya khayalku.

“Jika aku masih diberikan kesempatan demi keajaiban berikanlah itu padaku. Tapi seandainya aku tak lagi memiliki kesempatan demi kebahagiaan katakanlan padaku. Agar aku tak lagi terus menantimu.”

3. Maafkan aku atas perasaanku.

Advertisement

Maafkan aku atas perasaanku via https://www.google.co.id

Aku tak pernah mengerti mengapa namamu begitu sulit kuhapus. Telah lama kucoba untuk menjadi bijak pada diriku sendiri. Telah lama aku mengalah pada perasaanku demi kebaikan hatiku dan hatimu. Jika saja kau mengerti, aku hancur. Lihatlah derasnya air mata yang tumpah ketika malam memelukku erat dengan dingin yang menusuk, kenangan itu menerkamku. Lagi-lagi kenangan tentang dirimu.

Hai… tersenyumlah engkau disana, bahagialah untukku disini. Semoga lelehan bening yang tumpah membasahi pipiku tak percuma untukmu. Aku tetap mendoakanmu, mendoakan segala kebaikan. Bahagialah dengan pilihanmu.

Aku hanya butuh waktu, waktu untuk perlahan-lahan menghapus namamu. Jangan paksa aku untuk melupakanmu. Itu terlalu berat, kau akan tetap ada dihatiku begitupun aku akan tetap ada dalam hatimu, suka ataupun tidak. Aku tidak akan mengusikmu, kau berhak mendapatkan yang terbaik dariku. Tapi berikanlah aku waktu untuk perlahan menghapus memori tentangmu, karena melupakanmu tidak semudah saat ku jatuh cinta padamu.

Maafkan aku atas perasaanku.

4. Semoga kisahmu dengannya tidak seperti kisah kita.

semoga kisahmu dengannya tidak seperti kisahmu denganku via https://www.google.co.id

Aku tau semuanya telah berlalu, tinggalkan sebuah kisah yang mungkin suatu saat kita akan tersenyum ketika mengingatnya. Dengan mengikhlaskanmu aku berharap kau akan bahagia, dengan melepasku kau harap aku akan bahagia. Benarkah kita bahagia?

Hatiku seperti daun kering yang menunggu musim gugur. Esok akankah kau datang dengan memberikan kebahagiaan dan mengakhiri penantian ini, apa kau akan datang dan memastikan jika aku tak sepantasnya menantimu. Entahlah.

Terlalu egois jika aku katakan aku masih menyayangimu, tapi bergitulah keadaannya. Aku tak ingin membuat hatiku menangis tiap malam meratapi kepergianmu, malam yang memelukku dengan kesepian. Pernah terfikirkah olehmu apa yang terjadi padaku saat kau pergi?

Sudahlah aku tak akan berharap engkau kembali, karena aku yakin sudah ada yang menggenggam erat tanganmu, menggantikan posisiku, yang akan siap menerima segala kekuranganmu dan siap membahagiakanmu. Aku hanya ingin mengungkapkan segala yang ku rasa. Berjanjilah padaku kau akan bahagia. Semoga kisahmu dengannya tidak seperti kisahmu bersamaku.

5. Jika kelak kau mengingatku, disini aku tumpahkan segala isi hatiku.

jika kelak kau mengingatku via https://www.google.co.id

Jika kelak kau merindukanku dan merasakan pedih dalam hatimu percayalah semua sudah terjadi dan aku baik-baik saja. Tetaplah jadi orang yang kukenal yang mengajariku tentang arti kehidupan.

Aku pernah meyakinkan diriku bahwa kau yang terbaik, saat aku melawan semua logikaku. Simpan keyakinanku dalam hatimu sebagai kenangan. Kenangan yang akan menyeret kita sampai kapanpun, Aku hanya manusia biasa, mampukah aku merubah takdir? Tidak aku tidak akan pernah bisa merubahnya, biarlah ia seperti pasang surutnya air laut. Biarlah tangan-tangan suci yang akan merubah segalanya.

Aku tumpahkan segala isi hatiku di sini, aku ungkapkan segala resahku disini. Kelak jika kau mengingatku tersenyumlah, karena ternyata kau memiliki kisah yang berliku bersamaku. Bahagialah, jangan paksa aku untuk melupakanmu. Biarkan rasa itu hilang dengan sendirinya dan akhirnya menjadi kenangan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang Pemimpi

CLOSE