9 Quotes Menohok A la Tere Liye Untuk Jomblo Sepertimu. Supaya Tak Menikah Buru-Buru

Udah….tunggu apa lagi sih? Udah kerja, udah punya penghasilan, udah puas ‘kan senang-senang pakai duit sendiri? Nikah lah buru-buru! Nikah itu ibadah lho…

Pernahkah kamu mendengar temanmu diceramahi dengan kata-kata template macam itu? Atau kamu malah jadi salah satu korbannya? Pernikahan di negara kita memang seperti wajib belajar. Terlambat sedikit sudah ada rapor merah yang terpampang di depan mata. Jadi orang terakhir yang menikah diantara teman-teman membuatmu jadi pribadi yang dicap kurang laku dan layak dikasihani.

Padahal menikah bukan lomba lari. Pernikahan juga seharusnya tidak dilakukan hanya karena umur yang konon sudah pantas untuk punya istri atau suami. Seperti 9 quotes menohok dari Tere Liye ini.

Terkesan seperti alibi para jones sih, tapi semoga galaumu memikirkan si jodoh segera mereda setelah membaca pesan-pesan ini ya. Selalu ingat! Pahlawan itu pasti menangnya belakangan. Kamu hanya harus memperbanyak kesabaran.

1. Aduhai, pernikahan itu bukan tren. Jangan menikah karena kesepian

tere liye via http://google.com

Kesendirian jangan dijadikan alasan..

Kita sering merasa jadi orang yang paling tertinggal hanya karena belum mendapatkan pasangan. Merasa sepi, kita langsung impulsif melakukan apapun agar tidak lagi merasa sendiri. Install aplikasi pencari jodoh, minta dikenalkan oleh teman, sampai scrolling kontak LINE dan Whatsapp demi menghubungi teman lama yang sepertinya masih single.

Aduhai kata Tere Liye. Itu pernikahan atau tren hijab? Kok tekanan sosialnya tinggi sekali. Menikah itu karena ingin. Bukan karena sepi.

2. Jangan menikah hanya karena ingin membahagiakan orangtua. Karena saat gagal kita juga tidak bisa menyalahkan mereka

tere liye via http://google.com

Menikah adalah

karena kita sudah benar-benar membutuhkan..

Dalam kisah-kisah drama memang ada cerita pernikahan yang harus segera dilaksanakan agar orangtua jadi saksinya. Beberapa menit sebelum Ayah atau Ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Tapi ini kehidupan nyata, Bung! Bukan sinetron.

Melihat senyum bahagia orangtua memang boleh jadi salah satu alasan kenapa kita ingin menikah segera. Tapi jangan jadikan itu satu-satunya alasan kenapa langkah terhela. Saat kamu dan pasangan berdebat nanti orangtuamu tak akan ada untuk menengahi. Menikah seharusnya karena panggilan hati.

3. Menikah karena takut kalau tidak menikah kalian putus? Pernikahan malah membawa lebih banyak masalah lho…

tere liye via http://google.com

Ada beberapa pasangan yang memilih menyegerakan pernikahan mereka karena takut hubungan akan retak jika tidak segera 'diikat.' Ah, cinta memang bisa membuat orang mengambil keputusan berdasarkan hati. Bukan rasionalitas lagi.

Selepas menikah nanti masalah justru bisa datang dengan lebih bertubi-tubi. Kalau tidak klik sejak awal ya namanya cari mati.

4. Jangan menikah cuma modal suka. Kita tidak pernah tahu siapa jodoh terbaik kita

tere liye via http://google.com

Radar secanggih apapun tidak akan mampu mendeteksi apakah dia adalah jodoh yang sudah disiapkan Tuhan. Sebab itu secinta apapun pada seseorang jangan dulu merasa harus buru-buru menikahinya. Tanya dulu pada Tuhan yang lama. Minta Dia menunjukkan tanda terhalusNya.

Penasaran 5 quotes lainnya yang tidak kalah menohok di ulu hati? Klik halaman selanjutnya ya!

5. Jangan menikah karena kamu menganggap dia sempurna. Karena dia pasti ada kurangnya

tere liye via http://google.com

Akan ada waktu kamu mencintai tanpa tapi..

Tapi akan ada waktu dia jadi orang yang membuatmu sebal sekali.

Sebulan dua bulan diawal pernikahan bahkan suara dengkuran dan muka tidurnya yang pongo akan terlihat adorable sekali. Tapi bayangkan saat kamu sedang sakit gigi dan hanya ingin tidur tanpa gangguan. Jika sudah begini komitmenlah yang akan membuat kalian bertahan. Orang yang sekarang kamu cintai sedalam itu tidaklah sempurna. Carilah orang yang bisa kamu terima kekurangannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Nis

Hey, berteman dengan seorang penulis sepertiku bisa membuatmu salah paham, semua kata-kata yang kutuliskan terasa sangat abstrak, kamu bahkan bisa salah mengartikannya.