Komunikasi Nonverbal Antara Guru dan Murid di Dalam Kelas

Perlu diketahui bahwa siswa lebih suka guru yang memakai komunikasi nonverbal

Manusia adalah makhluk sosial, mereka selalu melakukan interaksi sosial satu sama lain karena tidak bisa hidup sendiri. Komunikasi sangat penting bagi orang untuk membantu mereka berinteraksi dengan manusia lain dan menyampaikan ide-ide mereka. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas soail. Apabila dua orang bertemu kemudian saling intekasi seperti manusia saling menyapa, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan berkelahi maka aktivitas tersebut merupakan bentuk adanya interaksi sosial.

Seiring dengan perkembangan yang semakin canggih dengan adanya sebuah teknologi, komunikasi juga menjadi bagian penting dalam berinteraksi bahwa manusia akan selalu berkomunikasi satu dengan yang lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial terjadi jika ada komunikasi antar manusia. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang digunakan dengan efek tertentu, baik secara verbal bahasa maupun nonverbal seperti simbol, gambaran atau media komunikasi lainnya.

Komunikasi adalah salah karunia besar allah yang diberikan kepada manusia. Tuhan tidak hanya menciptakan potensi berbicara dengan dialek yang beragam dalam tubuh manusia, tetapi juga mengajarinya cara menggunakannya melalui inspirasi, naluri batinnya dan bimbingan eksternal. Di antara berbagai bentuk komunikasi dalam komunitas manusia, pendidikan atau pengajar membutuhkan komunikasi yang efektif dengan peserta didik jika ingin berhasil. Orang dengan pekerjaan mula sebagai pengajar harus kompeten dalam berbagai keterampilan, salah satu yang penting adalah bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal.

Advertisement

1. Pentingnya Komunikasi Nonverbal dalam Proses Pembelajaran

Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

Komunikasi non-verbal lebih efektif dari pada komunikasi verbal dan dapat menyampaikan makna yang lebih baik dari pada kata-kata. Misalnya, mungkin senyum menyampaikan perasaan kita jauh lebih mudah dari pada kata-kata. Pidato diam sangat penting dalam interaksi sehari-hari manusia, dan itu mempengaruhi paluang seseorang untuk gagal atau sukses dalam pertemuan sosial pribadi dan profesional.

Komunikasi nonverbal yang positif dapat meningkatkan hubungan dengan anak karena komunikasi nonverbal positif seperti senyum dan kontak mata dapat memberi tahu anak rasa peduli mereka. Dan karena hubungan yang hangat dan penuh kasih adalah kunci bagi perkembangan anak-anak, komunikasi nonverbal positif membantu anak belajar bagaimana berhubungan dan bergaul dengan orang lain, yang merupakan keterampilan penting bagi kehidupan.

Advertisement

Misalnya, jika menggunakan bahasa tubuh yang sangat hangat dan perduli terhadap anak itu dapat membantu anak belajar cara mengepresikan cinta. Komunikasi nonverbal negatif dapat mengirim pesan rasa tidak peduli atau tidak ingin menghabiskan waktu bersama anak. Anak-anak dapat merasa ditolak atau dibohongkan jika hal ini terjadi secara konsisten.

Komunikasi nonverbal dalam kegiatan belajat juga dapat membantu murid yang mengalami kesulitan memahami penjelasan guru akan lebih memperhatikan bahasa tubuh yang diberikan oleh guru dibanding penjelasan melalui kata-kata.

2. Berbagai Keterampilan Komunikasi dalam Mengajar

Advertisement
Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

Komunikasi yang tepat antara guru dan siswa adalah keterapilan penting dalam mengajar. Jika hubungan ini terjalin baik, tujuan pendidikan akan lebih mudah diwujudkan dengan kualitas tinggi. Dalam proses berkomunikasi, terdapat tiga faktor antara lain pemberi sinyal (guru), pesan (intruksional), penerima (sisawa).

Poin penting dala proses komunikasi adalah bahwa hubungan guru dan siswa dikelas adalah salah satu hubungan manusia yang kompleks dan tentu saja cara yang berbeda terlihat dalam menjalin komunikasi ini, misalnya dua jenis komunikasi verbal dan nonverbal.

3. Komunikasi Nonverbal Selama Mengajar

Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

Biasanya percakapan nonverbal dan bahasa yang digunakan dengan isyarat seperti gerakan wajah, perasaan dan sikap seseorang tanpa mengucapkan percakapan. Ada korelasi yang signifikan antara perilaku verbal dan nonverbal serta prestasi siswa dan perilaku yang baik.

Dengan kita mengekspresikan wajah, gerakan tubuh dapat mengekspresikan sebuah pesan. Ekspresi wajah lebih efektif dari pada isyarat nonverbal lainnya dan memberi kita banyak informasi tentang status emosional orang lain sejauh beberapa teori percaya bahwa ekspresi wajah adalah sumber informasi yang paling penting setelah bahasa.

Dalam bidang pengajaran, tentunya salah satu ciri utama guru yang baik adalah keterampilan komunikasi yang baik di kelas dan sebagian besar stres yang diamati di kelas muncul dari kurangnya komunikasi yang tepat. Melalui penggunaan bahasa nonverbal, guru juga memanfaatkan ettenti siswa untuk lebih memahami dan memotivasi siswa bahkan membawa kegembiraan bagi siswa yang bosan.

Pengunaan komunikasi nonverbal oleh tim guru dapat dilakukan melalui salam sederhana dengan siswa yang merupakan cara terbaik untuk memulai kelas dan tentu saja tidak mungkin tanpa bahasa nonverbal.
 

4. Gestur Sebagai Komunikasi Nonverbal

Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang mengunakan isyarat alih-alih kata-kata seperti yang dinyatakan. Contoh komunikasi nonverbal menggunakan sebuah gerakan dengan gerak tubuh, pakaian, cara bicara dengan nada rendah dan tinggi.

Seperti contoh gerak tubuh sebagai komunikasi nonverbal adalah seorang guru dalam menerangkan gerakan-gerakan agar tidak terkesan membosankan selain itu guru juga memberi isyarat kepada murid untuk paham dalam mendengarkan.

5. Pengaruh Komunikasi Nonverbal Terhadap Kualitas Belajar Anak

Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

Komunikasi nonverbal sering kali membangun tingkat makna hubungan, komunikasi nonverbal sering kali berlaku sebagai bahasa hubungan yang mengekspresikan keseluruhan perasaan dalam hubungan. Oleh sebab itu, komunikasi nonverbal dapat memberikan tingkat responsive dalam interaksi tatap muka perilaku nonverbal positif yang meliputi tersenyum, membuat kontak mata, anggukan kepala, sentuhan dan sikap badan yang penuh dengan perhatian dapat memberikan interaksi yang lebih berinteraksi antar pihak. Hubungan yang kuat dan positif antar perilaku kesiapapun guru dapat memotivasi para siswa belajar secara interaktif.

Dalam meningkatkan kualitas belajar anak maka diperlukan berbagai upaya yang dapat membantu proses tersebut. Komunikasi secara verbal saja hanya membuat pola yang kaku pada proses penyampaian materi. Dengan memberikan berbagai macam metode dalam penyampaian materi, seorang pengajar dapat membuat anak didiknya lebih antusias dalam melakukan proses pembelajaran. 

Jika seorang guru hanya menerangkan pembelajaran secara monoton seperti hanya duduk saja dikursinya, mengabaikan terhadap kontak mata dan lebih berfokus pada apa yang disampaikan tanpa memperhatikanlawan komunikasinya maka hal tersebut sudah dapat dipastikan bahwa tidak banyak yang dicerna oleh siswa. 

Berbeda halnya jika seorang guru menambahkan komunikasi nonverbal kepada siswanya, seperti berjalan mengitari tempat duduk siswa dengan menggunakan intonasi yang tidak monoyon, memainkan mimik wajah atay memainkan gestur pada penekanan kalimat tertentu pasti akan lebih membuat siswa tertarik dengan apa yang disampaikan.

Apa yang ada dipikaran kebanyakan siswa tentang guru matematika mereka? Sebagian besar siswa pasti menganggap bahwa pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri ketika pelajaran telah selesai karena sebagian guru matematika lebih banyak menggunakan bahasa verbal, maka tidak mengherankan jika para siswa lebih menyukai guru-guru yang cenderung eksis karena mereka lebih banyak menggunakan komunikasi nonverbal, meskipun materi yang mereka sampaikan tidak banyak namun lebih membekas diingatan para siswa. Sebagai contoh jika diperhatikan kebanyakan siswa lebih menyukai ketika pelajaran olahraga berlangsung karena seorang guru olahraga pada umunya lebih banyak menggunalan bahasa nonverbal dibandingkan dengan guru yang berada di dalam kelas. 

Referensi: 

  • Haqani, M. F. dan Dasrun Hidayat. (2015). Komunikasi Antarpribadi Dalam Membangun Kepribadian Santri. Jurnal Ilmu Komunikasi (J-IKA). Vol II. No.1, 42.
  • Wood, Julia. T. (2013). Komunikasi Interpersonal: Interaksi Keseharian (Edisi 6). Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE