Kutipan Agar Kamu Tetap Bersyukur Meskipun Pencapaianmu di Usia 25 Tak Sehebat Mereka

Menginjak usia seperempat abad memang tidaklah mudah karena banyak tuntutan yang datang dari luar entah itu orang tua sendiri, saudara, tetangga bahkan teman. Mulai dari tuntutan untuk segera menikah khususnya kaum perempuan karena takut di sangka perawan tua. Padahal menikah itu bukan soal usia tapi soal kesiapan. 

Selain soal menikah, ada perbincangan yang sedang hangat-hangatnya menyerang kawula muda di usia 25 yaitu pencapaian untuk menabung senilai 100 juta di usia 25 tahun. Tak ada masalah dengan pencapaian tersebut hanya saja akan menjadi masalah jika menjadi beban. Please read the points below for you to remain grateful even though your achievements are not as great as theirs 🙂

Advertisement

1. Pencapaian itu bukan soal angka melainkan makna dari sebuah tujuan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Kamu tak perlu iri dengan pencapaian mereka yang bisa menabung 100 juta di usia 25 tahun selama kesibukan kamu setiap hari adalah rebahan.

Di mana saat dia bekerja keras kamu malah asyik nonton drakor sambil ngemil di sebuah kamar. Kamu juga tak perlu iri dengan pencapaian dia yang bisa menabung banyak tiap bulannya meskipun kamu sudah bekerja keras setiap hari, selama pencapaianmu bukan soal menabung 100 juta melainkan soal membahagiakan kedua orang tuamu.

Advertisement

Di mana dia sudah mulai menabung untuk masa depannya tapi kamu masih harus menyisihkan uangmu untuk keluargamu entah itu hutang orang tua, biaya adik sekolah dan lainnya.

Kamu juga tak perlu iri ketika orang lain bisa menjelajah ke luar kota bahkan penjuru dunia sedangkan kamu masih terjebak dalam sebuah rumah bersama ibumu yang sudah tua rapuh.

Advertisement

Kembali lagi pencapaian itu adalah hasil dari sebuah pilihan dan tanggung jawab, jadi tidak bisa diukur dengan angka ataupun lainnya.

Karena pencapaian itu lebih dari angka yaitu sebuah makna dari tujuan dimana adanya ada dalam hati dan cintamu.

Karena kamu sayang dengan keluarga jadi kamu lebih memilih menyisihkan uangmu untuk mereka. Begitupun kamu yang ingin berbakti kepada orang tua, membuatmu lebih memilih diam di rumah untuk menjaga ibumu seorang yang sudah tua. Karena bagimu bersama ibu di sisa akhir usianya lebih berharga daripada seluruh isi dunia ini.

2. Menginjak usia 25 akan lebih baik jika disibukkan dengan mengexplore potensi diri daripada disibukkan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via https://www.pexels.com

Membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain hanya akan menguras tenaga dan membuang waktu saja. Akan lebih baik jika kamu fokus menggali potensi yang ada dalam dirimu. Taklukan mimpimu dengan caramu sendiri dan nikmati prosesnya karena jalan dalam mewujudkan mimpi pasti penuh lika-liku. 

Tak apa jika di usiamu yang sekarang masih menjadi karyawan sedangkan beberapa rekanmu sudah menjadi manager.

Tak apa di usiamu yang sekarang masih merintis dalam usaha sedangkan usaha teman-temanmu sudah buka cabang dimana-mana. Tak perlu risau jika di usiamu yang sudah menginjak 25 tahun atau lebih tapi belum mencapai tujuan, yang terpenting dirimu tetap berproses. Jangan menyerah untuk tetap melangkah dan tetap bersyukur apapun keadaannya.

3. Selama kamu masih bisa menikmati hidup dengan versi kamu sendiri, uang 100 juta pun tak sebanding dengan kebahagiaan yang kamu dapat

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Tidak ada salahnya juga jika kamu memilih ingin main-main entah itu menjelajah alam dan mengabadikannya dalam sebuah foto, touring ke berbagai kota bersama kawan-kawan atau bahkan lebih memilih menjadi relawan ketimbang kerja kantoran. Selama kegiatan itu positive ditambah bermanfaat untuk orang sekitar, why not? 

Meski akan ada saja orang lain yang menyebutmu pemalas karena suka main-main dan seperti tidak mempunyai masa depan yang jelas, abaikan saja dan tetap fokus pada bahagiamu.

Karena waktu itu sangat berharga dan tak bisa terulang kembali. Jadi jangan pernah sia-siakan waktumu, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan bukan orang lain inginkan. Benar maupun salah itu wajar karena hidup adalah proses belajar.

4. Pencapaian yang mulia adalah ketika seseorang sudah babak belur oleh perjuangan dan pengorbanan namun tak sempat menikmati hasilnya kecuali orang-orang yang dicintainya

Photo by Askar Abayev from Pexels

Photo by Askar Abayev from Pexels via https://www.pexels.com

Pasti banyak di sekitar kita pahlawan yang tidak terlihat oleh khalayak ramai. Pahlawan yang pencapaianya bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang-orang yang dicintainya.

Mereka menempatkan pencapaian bukan lagi soal reward, materi ataupun tepukan tangan oleh banyak orang akan tetapi soal ketulusan.

5. Pencapaian yang membuatmu lebih mendekat kepada Tuhan adalah sebuah kerendahan hati sedangkan pencapaian yang membuatmu menjauh dari Tuhan adalah sebuah kesombongan

love your self

love your self via https://www.google.com

Apalah arti sebuah pencapaian jika tidak mendekatkan pada Tuhanmu, karena itu adalah sebuah kesombongan yang justru membuat pencapaianmu menjadi tidak berkah.

Jika pencapaian itu membuat dirimu menjadi lebih dekat dengan Tuhanmu maka pencapaian itu akan menjadi bertambah karena disitulah nilai berkahnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

to be inspiring writer and teacher

CLOSE