#RemajaBicaraKespro-Masturbasi: Baik untuk Kesehatan namun Dianggap Memalukan

Pertama kali mendengar istilah masturbasi

Empat tahun yang lalu, seorang remaja perempuan sedang duduk bersama teman-teman sekelas di depan mushala sekolah yang terletak tepat di samping ruang kelas XII IPA 1. Salah satu teman laki-lakinya terlihat bercanda dengan seperkawanan organisasi PMR sembari memegang sebuah kertas kecil hingga kertas itu ditunjukkan juga kepada remaja perempuan itu.

Sembari tertawa, teman laki-laki itu bertanya kepadanya, “Hei, kamu pernah onani tidak? Oh mungkin, maksudku adalah masturbasi. Kamu tahu kan masturbasi itu apa?”. Saat itulah remaja perempuan itu mendengar pertama kali istilah masturbasi ketika sudah berumur 17 tahun.

Apa yang muncul dalam pikiran pembaca ketika mendengar istilah masturbasi? Beberapa mungkin sudah tidak asing dengan istilah tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Namun di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa sama seperti halnya seks, masturbasi masih dianggap sebagai hal yang tabu. Hal yang tidak seharusnya dibicarakan satu sama lain. Bahkan masih ada yang berpikir bahwa istilah masturbasi sendiri merupakan hal yang 'terlarang' untuk diucapkan, apalagi ditulis.

Konsep pemikiran tersebut dapat ditemui dalam pikiran generasi tua ataupun masyarakat tertentu yang terikat oleh hukum tertentu. Hukum yang dimaksud tersebut biasanya dikaitkan dengan agama dan budaya.

Kemudian muncul pertanyaan lainnya tentang apakah generasi Z di Indonesia saat ini benar-benar mengenal apa itu masturbasi? Atau apakah setiap remaja Indonesia saat ini pernah melakukan masturbasi? Bagaimana mereka melakukannya? Di mana mereka melakukannya? Dari mana mereka mengetahui informasi tentang masturbasi? Dan masih banyak lagi.

1. Apa itu masturbasi

Photo by @deonblack on Unsplash

Photo by @deonblack on Unsplash via https://unsplash.com

Persoalan mengenai mengenal atau tidaknya para remaja terhadap masturbasi sudah semakin terjawab dewasa ini. Hal ini dapat dilihat pada fakta-fakta yang bisa kita temukan di lingkungan sekitar kita. Dapat ditemukan bahwa semakin banyak remaja Indonesia yang mengenal apa itu masturbasi. Sebagian besar para remaja tidak mengenal masturbasi dalam pengertian secara ilmiah, melainkan lebih didasarkan pada suatu pengalaman tertentu.

Mulai dari pengalaman menyaksikan secara langsung ketika secara tidak sengaja menemukan orang-orang terdekatnya melakukan masturbasi hingga pengalaman dari obrolan teman-temannya. Apapun pengalaman yang dimiliki, secara umum dan sederhana, masturbasi dapat diartikan sebagai tindakan menyentuh alat kelamin secara mandiri untuk mencapai apa yang dinamakan dengan kepuasan.

2. Kapan mulai mengenal masturbasi

Photo by Daria Shevtsova on Pexels

Photo by Daria Shevtsova on Pexels via https://www.pexels.com

Seperti halnya dengan seks, masturbasi sebenarnya perlu dikenali atau dikenalkan ketika menginjak usia remaja ketika alat reproduksi yang dimiliki mulai menampakkan tanda-tanda khusus dan berfungsi dengan lebih sempurna. Walaupun begitu, masih terdapat kebingungan mengenai kapan tepatnya atau umur berapa tepatnya seseorang harus mengenal masturbasi. Sebab seseorang tidak dapat melakukan masturbasi tanpa mengenalnya terlebih dahulu.

Sementara di sisi lain, sayangnya, para remaja perempuan cukup tidak diuntungkan dalam kondisi ini. Dibandingkan dengan remaja perempuan, remaja laki-laki memiliki akses yang lebih untuk mengenal dan melakukan masturbasi.

3. Bagaimana peran orang tua dalam pengenalan masturbasi

Photo by August de Richelieu on Pexels

Photo by August de Richelieu on Pexels via https://www.pexels.com

Berdasarkan pengalaman yang kita miliki, pernahkah kita menanyakan tentang darimana informasi tentang masturbasi itu didapatkan oleh para remaja? Sayangnya, sebagian besar justru bukan dari pihak orang tua. Hal ini bisa dikatakan cukup miris mengingat orang tua seharusnya memiliki peran yang besar dalam setiap edukasi, termasuk edukasi tentang seks, lebih khususnya, tentang masturbasi.

Walaupun begitu, beberapa orang tua yang 'kekinian' mungkin sudah secara sadar mencoba melakukan edukasi tersebut. Namun sebagian yang lain yang bisa dikatakan sebagai 'old-fashioned' tidak melakukanya. Alhasil, anak justru mendapatkan informasi tentang masturbasi dari orang lain dan tidak bisa melakukan konfirmasi dengan orang tua yang seharusnya menjadi pihak paling dekat dengan anak.

4. Dimana masturbasi bisa dilakukan

Photo by Claire Mueller on Unsplash

Photo by Claire Mueller on Unsplash via https://unsplash.com

Jawaban dari dimana kita bisa melakukan masturbasi dimulai dari tiitk tolak bahwa tindakan masturbasi dilakukan dengan menyentuh atau menggesekkan alat kelamin yang kita miliki dengan tangan kita atau benda-benda yang bersifat membantu. Oleh karena itu, masturbasi sebaiknya dilakukan di tempat yang bersifat pribadi seperti halnya alat kelamin kita yang seharusnya kita posisikan sebagai bagain tubuh yang bersifat pribadi pula.

Pada umumnya, para remaja melakukan masturbasi di tempat-tempat seperti kamar mandi atau kamar tidur. Namun, dua hal yang harus diperhatikan adalah jangan sampai kita mengganggu ketenangan orang lain ketika melakukan masturbasi dan pastikan membersihkan bekas-bekas masturbasi dengan baik.

5. Mengapa melakukan masturbasi

Photo by Anna Shvets on Unsplash

Photo by Anna Shvets on Unsplash via https://www.pexels.com

Mengapa masturbasi? Karena tidak dapat dipungkiri, masturbasi memiliki keberadaan yang penting dalam kehidupan kita. Seperti seks, masturbasi adalah sesuatu yang bersifat alamiah. Menginginkan dan mencapai kepuasan ketika melakukan masturbasi merupakan hal yang alami. Bahkan bisa dikatakan masturbasi merupakan tindakan yang sehat untuk dilakukan, hanya saja jangan sampai berlebihan.

Tentu saja setiap dari kita mengenal tubuh dan kebutuhan kita masing-masing. Berhenti menganggap masturbasi sebagai sesuatu yang menjijikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis