Melihat Sepak Bola Secara Langsung di Stadion, Kenapa Tidak?

Menonton bersama ribuan orang adalah sebuah pilihan

Sebagian orang memiliki hobi untuk menontok sepak bola melalui layar kaca. Alasannya tentu saja karena aksesnya lebih mudah dan biaya yang dikeluarkan relatif murah bahkan gratis, tapi sepakbola sebagai bagian dari budaya tidak bisa dirasakan hanya melalui layar kaca, untuk itulah menontonya langsung di stadion adalah sebuah pilihan tentu saja, dengan beberapa alasan.

1. Menggerakan ekonomi lokal

Photo by Zach Rowlandson on Unsplash

Photo by Zach Rowlandson on Unsplash via https://unsplash.com

Ketika kamu memutuskan untuk melihat sepakbola langsung di stadion, maka sedikit banyak kamu akan memberi sumbangsih untuk beberapa pelaku bisnis lokal. Mulai dari membeli tiket saja kamu sudah berkontribusi bagi panitia pelaksana yang di dalamnya terdapat penjaga loket, keamanan, penjaga pintu, pengawas pertandingan, dan semua yang terlibat di dalamnya. Belum lagi roda perekonomian tukang parkir atau mas-mas penjual arem-arem, meski mungkin kontibusi tidak seberapa tapi setidaknya dapat membuat dapur mereka untuk tetap mengebul. Selain pekerjaan di atas, ada juga penjual merchandise klub yang bisa kamu beli ketika berkunjung ke stadion, karena di balik sebuah merchandise klub terdapat tangan-tangan terampil penjahit dan tukan sablon lokal.

2. Mengenali sebuah kota

Photo by Dean Bennett on Unsplash

Photo by Dean Bennett on Unsplash via https://unsplash.com

Sepak bola sebagai sebuah olahraga, tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Ada fenomena “Glokalisasi”, yaitu diserapnya budaya global untuk kemudian diadaptasikan dengan budaya lokal. Meski sepakbola adalah olahraga global, namun kita masih bisa menikmati pertandingan yang diiringi gamelan di CIlegon, atau bagaimana di Sleman ada sebuah kelompok bergaya Ultras khas Italia dan sering menyanyikan chant-chant berbahasa  negeri pizza itu, namun pada beberapa kesempatan masih menyanyikan chant-chant yang diadaptasi dari lagu-lagu campursari. Stadion adalah miniatur sebuah kota, kamu akan merasakan keramahan warga Bandung sama persis dengan keramahan bobotoh di Stadion Jalak Harupat.

3. Bahan obrolan dengan akamsi

Photo by Elevate on Unsplash

Photo by Elevate on Unsplash via http://unsplash.com

Sebuah tim sepakbola di sebuah kota, seringkali lebih sering dianggap mewakili kota tersebut dari pada tim dari cabang olahraga lain. Ketika Persib Bandung juara ISL tahun 2014 maka sontak Bandung raya menjadi lautan biru oleh supporter yang membludak, baik Viking maupun Bobotoh (keduanya supporter Persib) tumpah ruah ke jalan.

Pengalaman kiamu menonton sepakbola lokal, adalah topik yang menarik untuk dijadikan bahan perbincangan santai dengan warga setempat atau anak kampung sini (Akamsi). Obrolan “tidak penting” tentang pengalaman menonton di Stadion bisa dijadikan pembuka untuk obrolan-obrolan berfaedah lainya.

4. Menikmati Kuliner khas setempat

Stadion bukan hanya berisi riuhnya nyanyian supporter atau tetesan keingat perjuangan pemain, namun juga terdapat pedagan kuliner yang seringkali tidak ditemui di luar stadion. Di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya misalnya, dijual lumpia khas hanya bisa ditemui ketika Persebaya berlaga, tekstur lumpia ini cukup keras sehingga sering jadi bahan bercandaan “Ketika digigit, justru  malah bahas menggigit” ,

Mungkin memang tidak terlalu memanjakan lidah, namun rasa dan teksturnya yang unik bisa menjadi kenangan tersendiri. Jika di Surabaya ada lumpia, maka ada ceker lapindo di Stadion Delta atau nasi pecel di stadion Manahan Solo, tertarik mecoba?

5. Pelampiasan Emosi

Photo by Emerson Vieira on Unsplash

Photo by Emerson Vieira on Unsplash via https://unsplash.com

Footbaal  without fans is nothing, Sepakbola identik dengan kehadiran supporter yang tidak kenal lelah menyanyikan lagu-lagu penyemangat tanpa lelah, mereka biasanya menempati tribun khusus di dalam stadion yang mana di tribun tersebut siapapun diwajibkan untuk berdiri dan benyanyi selama 90 menit pertandingan. Di Stadion Maguwoharjo kandang PSS Sleman, tribun selatan ditempati oleh Brigata Curva Sud dandi Stadion I Wayan Dipta kandang Bali United tribun utara ditempati oleh North Side Boys (NSB), keduanya mewajibkan siapapun yang berada di tribun tersebut untuk berdiri dan bernyanyi selama pertandingan berlangsung.

Berteriak selama kurang lebih 90 menit dapat menjadi pelampiasan emosi yang efektif dan tidak membahayakan, selain emosi tersalurkan dan merasa lega, pemain dari klub kesayangan juga bisa mnejadi lebih semangat dalam bermain. Jadi, sudah menjadwalkan menonton ke stadion?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini