Memahami Makna Kehidupan dari Sajak Sapardi Djoko Damono

Kamu bisa belajar mendefinisikan kehidupanmu melalui sajak Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

 

1989, Sapardi Djoko Damono

Pasti kamu sudah tak asing lagi mendengar sajak di atas. Ya, karya Sapardi Djoko Damono ini banyak dikenal oleh lapisan masyarakat di Indonesia. Kiprahnya sebagai pujangga penghasil sastra sudah dimulai sejak tahun 1958. Tak hanya menghasilkan rangkaian sajak yang indah, Sapardi Djoko Damono atau dikenal juga dengan SDD juga menuliskan karyanya melalui novel. Sebut saja salah satu novelnya yang paling digemari dan difilmkan adalah Hujan Bulan Juni.

20 Maret ini, SDD genap berusia 79 tahun dan karya-karyanya semakin dikenal oleh berbagai kalangan. Meski di usia 79 tahun, SDD ingin terus menghasilkan karya-karya sastra yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Berikut beberapa quote SDD dari karya tulisannya Hujan Bulan Juni bisa kamu nikmati.

1. Mungkin ada seseorang di luar sana yang tak kamu sadari tak berhenti mendo’akan keselamatanmu

Ada seseorang yang mendo'akanmu

Ada seseorang yang mendo’akanmu via https://unsplash.com

“ Aku mencintaimu.

itu sebabnya aku tak pernah selesai mendo’akan

keselamatanmu.” – Hujan Bulan Juni

2. Inikah kehidupan yang sebenarnya?

hidup adalah do'a yang panjang

hidup adalah do’a yang panjang via https://unsplash.com

“barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras. ia merasa Tuhan sedang memandangnya dengan curiga; ia pun bergegas.” – Hujan Bulan Juni

3. Kita menikmati kebersamaan ini

berdua saja

berdua saja via https://unsplash.com

“Kita berdua saja duduk,

Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput,

Kau entah memesan apa,

Aku memesan batu ditengah sungai terjal yang deras,

Kau entah memesan apa,

Tapi kita berdua saja duduk,” – Hujan Bulan Juni

4. Terkadang hati manusia luluh akan perkataan manis meski pada akhirnya mengerti bagaimana rasanya pahit

kata-kata manis

kata-kata manis via https://unsplash.com

”Katamu dulu kau takkan meninggalkanku

Omong kosong belaka! Sekarang yang masih tinggal

Hanyalah bulan

Yang bersinar juga malam itu. Dan kini muncul kembali.” – Hujan Bulan Juni

5. Mungkin ini sesuai dengan kata-kata kamu tak akan pernah tau nikmatnya bahagia bila kamu tak pernah menangis

air mata

air mata via https://unsplash.com

“Dalam diriku mengalir sungai panjang,

darah namanya; dalam diriku menggenang telaga darah,

sukma namanya; dalam diriku meriak gelombang sukma,

hidup namanya; dan karena hidup itu indah,

aku menangis sepuas-puasnya.” – Hujan Bulan Juni

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An introvert with one billion dreams