Membangun Pertemanan Mancanegara Melalui Sosial Media, Kenapa Tidak?

Temukan sahabat pena dari seluruh dunia!

Pertemanan bukan hanya bisa didapatkan melalui pertemuan tatap muka saja. Seperti zaman dahulu, tentunya kita tak asing mendengar istilah Sahabat Pena. Yaitu pertemanan yang dibangun dengan saling menukar surat kepada orang yang tidak pernah ditemui sebelumnya. Biasanya dilakukan dengan orang yang berada jauh dan dengan bahasa yang berbeda. Mereka cenderung untuk bertukar informasi dan melatih skill bahasa maupun sharing budaya. 

Dewasa kini, sahabat pena bisa kita temukan di platform internet atau daring tentunya. Yang memiliki fitur komunikasi dan mungkin bisa dikatakan seperti halnya sahabat pena. Ada banyak grup facebook, Instagram, maupun aplikasi bahkan situs khusus yang bisa kita gunakan untuk memulai pertemanan. Berikut ini merupakan 7 manfaat dari membangun jaringan pertemanan ke seluruh dunia. Tapi ingat, tetap harus hati-hati terhadap kejahatan di sosial media ya….!

Advertisement

1. Meningkatkan rasa percaya diri dan skill komunikasi

Photo by : Andrea Piacquaudio

Photo by : Andrea Piacquaudio via http://www.pexels.com

Jika kamu merasa kurang percaya diri untuk menggunakan bahasa asing. Maka ini adalah kesempatan bagi kamu untuk meningkatkan rasa percaya diri tersebut. Dengan mulai belajar lagi bahasa asing seperti Bahasa inggris, Prancis dan sebagainya.

Lalu memulai practice skill melalui reading, listening, speaking dan writing. Nah ke empat hal ini bisa kamu asah jika kamu sudah mulai membangun kepercayaan diri untuk memulai berkomunikasi dengan teman dari wilayah luar negeri. Bisa saja melalui grup facebook, instagram, maupun aplikasi-aplikasi pertemanan lainnya. Kamu bisa memulai dengan chatting, audio recording, online call, maupun video call. Selama hal yang dilakukan masih positif dan tidak mengganggu satu sama lain. Lama kelamaan dengan sendirinya kamu akan meng-improve skill bahasa asing yang kamu miliki.

Advertisement

2. Saling berbagi informasi dapat mengingkatkan pengetahuan hingga membangun jaringan atau relasi

Photo by : fauxels

Photo by : fauxels via http://www.pexels.com

Percakapan bisa saja dimulai dengan menanyakan kabar, saling bertukar informasi singkat diri. Seperti hobi, jenis pekerjaan, hal yang disukai dan sebagainya. Hingga ke pembahasan atau diskusi-diskusi mendalam seperti mengenai keadaan wilaya, topik yang sedang hangat yaitu COVID 19 ini dan sebagainya.

Tentunya dengan saling berdiskusi dan berbagi informasi maka kita bisa menambah pengetahuan dan membangun relasi. Tetapi ingat, jangan pernah memberikan informasi yang terlalu detail seperti nomor identitas, alamat rumah, dan lain sebagainya sebab harus berhati-hati terhadap kejahatan di sosial media. Jika kita berlaku bijak dalam berteman, tidak menutup kemungkinan juga untuk saling mengunjungi antar negara, bukan?

3. Mencari tahu lokasi hingga memahami letak peta dunia

Advertisement
Photo by : Tatiana Syrikova

Photo by : Tatiana Syrikova via http://www.pexels.com

Dengan memiliki pertemanan hingga keluar negeri di sosial media. Tentunya membuka wawasan kita untuk lebih mengetahui negara asal mereka. Bahkan juga bisa menambah list pengetahuan kita akan negara-negara baru yang belum pernah kita dengar sebelumnya. 

Begitupun dengan kota tempat tinggalnya. Kita otomatis akan lebih tertarik berkunjung ke google map untuk mencari tahu letak lokasinya. Alhasil, pengetahuan letak wilayah-wilayah bisa kita pahami dalam sekejap saja.

4. Merasakan langsung perbedaan jam dunia

Photo by : Valentin Antonucci

Photo by : Valentin Antonucci via http://www.pexels.com

Apa itu Jam dunia? Seperti yang kita ketahui. Bumi berputar mengelilingi Matahari dan bulan, bumi juga berputar pada porosnya. Hal inilah yang menyebabkan terbitnya maupun tenggelamnya mata hari yang tampak pada tiap daerah menjadi berbeda. Nah, dengan membangun pertemanan dengan orang dari negara berbeda. Kita bisa merasakan langsung perbedaan jam dunia.

Contohnya perbedaan Indonesia yang lebih mendahului 4 jam dari Negara Turki. Maka, jika kita sudah bangun jam 6 pagi, mereka masih tidur di jam 2 pagi. Begitupun jika kita video call. Ketika matahari di sini sudah gelap, langit mereka pun masih terang benderang. Jadi, perkirakan juga waktu untuk saling berkomunikasi.

5. Mempelajari kebudayaan, bahkan kepribadian

Photo by : Follow Alice

Photo by : Follow Alice via http://www.pexels.com

Seiring berjalannya komunikasi dengan orang luar negeri, kita tentunya akan mulai paham dengan perbedaan kebudayaan yang dimiliki. Seperti dimulai dari kebiasaan waktu makan, bertamu, menu hidangan makan, tradisi, dan lain sebagainya. Bahkan kita juga bisa cenderung memahami kepribadian orang yang budayanya sangat berbeda dengan kita. Contohnya seperti orang indonesia yang cenderung ramah, prancis yang cenderung lebih tegas, dan lain sebagainya.

Dengan tetap bijak menyikapi dan menghormati satu sama lain tanpa menyinggung perasaan satu sama lain. Tentunya akan membangun pertemanan bahkan hingga bertahun-tahun. Meski hanya di sosial media, tetapi kita bisa membangun relasi yang baik tentunya.

6. Lebih open minded dan bisa membandingkan

Photo by : Andrea Piacquaudio

Photo by : Andrea Piacquaudio via http://www.pexels.com

Perihal open minded atau berpikiran terbuka. Tak dapat dipungkiri jika orang luar negeri kebanyakan lebih memiliki pemikiran terbuka. Mereka biasanya berpikir secara objektif dan lebih mempertimbangkan beberapa perbandingan-perbandingan bahkan  tak menutup kemungkinan untuk mengujinya.

Di Jepang, Amerika maupun negara maju lainnya misalnya. Kita masih bisa menemukan orang-orang yang sibuk membaca buku dijalanan. Berbeda dengan negara indonesia, mungkin itu salah satunya mereka lebih bersikap open minded. Maka dari itu bisa diambil kesimpulan dari berbagai perbandingan-perbandingan yang ada. Dan kita pun juga bisa belajar dari pemikiran-pemikiran positif yang mereka punya.

7. Memahami scammer, fake account dan toxic friends

Anfisa Eremina

Anfisa Eremina via http://www.pexels.com

Ada tiga tipe orang berbahaya yang patut kita analisa jika membangun pertemanan ke mancanegara, yaitu:

  1. Scammer adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan penipuan dengan akun palsu. Bisa saja meretas atau menduplikasi akun sosial media kita yang  bisa berakhir pada kejahatan sosial media. Bahkan hingga bisa merugikan melalui materi atau sisi ekonomi, misalnya.
  2. Fake account atau akun palsu yang menggunakan foto orang lain serta biodata orang lain dan mengakui sebagai miliknya.
  3. Toxic friends, ada banyak di seluruh dunia tak menutup kemungkinan termasuk juga berasal dari Indonesia. Mereka akan memulai dengan sekedar percakapan untuk having fun atau bersenang-senang saja. Seperti merayu bahkan hal buruk lainnya.

Jika kita sering membangun percakapan dan pertemanan dari berbagai negara, kita tentunya menjadi lebih waspada dan paham dalam menganalisa. Bisa diketahui dari riwayat postingan sosial medianya, daftar temannya, maupun informasi yang diberikannya kepada kita. Untuk itu, hati-hati agar tak berekspektasi tinggi dengan pertemanan luar negeri di sosial media. Tapi seiring waktu, kita pasti akan menyadari mana teman yang baik untuk kita.

Ingat, tetap harus memilah pertemanan dan selalu lakukan hal-hal yang positif saja. Seperti orang zaman dahulu yang memiliki jaringan sahabat pena. Saling mengabari atau bertukar informasi untuk mempelajari budaya. Seperti kutipan kata dari ― Suzy Kassem, Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem.

“Memahami bahasa dan budaya lain ibarat membangun jembatan. Ini adalah cara tercepat untuk mendekatkan dunia pada Kebenaran. Melalui pemahaman, orang akan dapat melihat kesamaan mereka sebelum perbedaan. “

Selamat menjalin pertemanan ke seluruh dunia, melalui sosial media. Lebih disarankan untuk umur 17 tahun ke atas ya… 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Look a head, look at the future,,,,, i love poem, sketching portrait, music, and books. born in 1993.

CLOSE