Memerangi Kebodohan Supaya Tidak Ditertawakan Perkembangan Zaman

71 tahun sudah Indonesia merdeka. Tapi, apakah merdeka hanya sebatas menang dalam berperang menggunakan senjata? Apakah lawan kita hanyalah para penjajah dari negeri lain?

Jasa para pahlawan yang mengorbankan hidupnya bagi bangsa Indonesia memanglah mengakumkan. Itu sebabnya kita patut menghormati mereka. Namun bagaimana cara mengapresiasi jerih payah para pahlwan untuk bangsa ini?

Apakah cukup dengan mengikuti upacara bendera dari awal hingga akhir?

Di zaman yang serba modern ini, kita ditantang untuk menyesuaikan diri dengan serba serbi kemajuan yang ada : Teknologi, pendidiakan, bahkan prinsip hidup seseorang.

Agar tidak terkesan “kaget” dengan kemajuan-kemajuan tersebut mau tidak mau kita harus mulai menyesuaikan diri dengan cara mengembangkan pikiran-pikiran, walaupun di sisi lain kita juga masih harus menyesuaikan adat dan budaya yang kita anut sejak lama. Karena, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, bukan?

Kita dituntut untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan kemajuan-kemajuan tersebut agar mencapai tujuan yang baik bagi diri kita bahkan bagi negara.

Jangan malah menjadikan kemajuan tersebut ancaman bagi diri sendiri dikarenakan kita kurang bijaksana.

1. Gara-gara smartphone, anak saya tidak bersosialisasi dengan teman-temannya!

Gadget holic via https://www.google.com

Advertisement

Apa salah smartphone? Benda tersebut diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia bukan? Pasti ada faktor lain yang menyebabkan seorang anak yang lebih memilih membatasi diri dengan lingkungannya di balik smartphone mereka.

Kalau anak tersebut nyaman dengan lingkungan mereka pasti ia akan lebih memilih berintereraksi dibanding 'melarikan diri' pada smartphonenya.

Lantas apa solusinya?
Buat anak merasa nyaman dengan lingkungan mereka. Dan informasikan pada anak kalau ternyata smartphone bisa membantu mereka mengembangkan diri bahkan hobi mereka.

Advertisement

2. Traffic light bukan sekedar hiasan jalan semata

Lalu lintas via https://www.google.com

Traffic light bukanlah hal asing lagi bagi kita. Ketika benda tersebut belum ada, ada petugas tersendiri yang memiliki tanggung jawab mengatur lalu lintas di tengah lalu lalang kendaraan.

Apakah kita masih memerlukan petugas lalulintas itu lagi di zaman yang modern ini?

Advertisement

Karena pada kenyataannya kebanyakan masyarakat yang berlalu-lintas di jalan raya hanya akan tertib jika jalan raya jika ada petugas lalulintas yang menegur mereka.

Pertanyaannya, "Siapkah masyarakat memanfaatkan fasilitas traffic light?"

3. Zaman dulu, semua makanan diolah dengan tradisional, tidak ada makanan instan yang kurang sehat seperti zaman sekarang

Mie Instan via https://www.google.com

Iya, memang betul seperti itu kenyataannya.

Tapi, jangan gunakan pernyataan tersebut untuk menyalahkan makanan, ya?

Makanan instan juga merupakan produk dari perkembangan zaman. Makanan tersebut diciptakan bukan untuk menjadi ancaman, namun lebih ke arah variasi dan memudahkan masyarakat ketika tidak memiliki waktu untuk mengolah makanan secara tradisional.

Jadi, jangan jadikan makanan instan sebagai ancaman.

Mereka bisa digunakan untuk menambah kreativitas kita dalam dunia kuliner, dapat menjadi varian menu ketika kita bosan dengan menu sehari-hari, bakan menambah pemasukan pribadi kita!

Jadi, semua tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya, kan?

4. Adanya warnet sangatlah mengganggu anak-anak saya

Bilik Warnet via https://www.google.com

Melihat pemandangan sekelompok anak-anak SD berada dalam suatu bilik warnet memanglah hal yang biasa. Tapi, hal itu menjadi tidak biasa kalau ternyata sekempok anak-anak tersebut bukannya memanfaatkan fasilitas sesuai usia mereka.

Pada kenyataanya, tidak jarang beberapa dari mereka berbondong-bondong untuk merayakan kebebasannya dari pantauan orang tua dengan cara mengakses situs 17+

Tentu saja kejadian-kejadian seperti itu sangatlah meresahkan orang tua. Tapi, apakah sepenuhnya adalah salah warnet?

Di mana tangung jawab orang tua dan pengelola warnet?

5. Ini semua gara-gara Pokemon

Pokemon Go via https://www.google.com

Siapa yang tidak tahu dengan game yang kekinian ini? Kalau belum pernah tahu setidaknya Pokemon Go sudah tidak asing lagi bagi telinga kita.

Game yang kontoversional ini diperbincangkan bukan hanya karena kelebihan-kelebihannya yang menarik terlebih bagi para pecinta game.

Game tersebut sering disalahkan atas terjadinya kejadian-kejadian seperti kecelakaan lalu lintas bahkan sampai kasus bunuh diri.

Kok bisa ya? Atau kita saja yang belum bijaksana dalam menerima suatu wujud kemajuan teknologi yang ada?

Sebenarnya masih banyak lagi wujud dari perkembangan-perkembangan zaman yang ditawarkan pada kita saat ini. Perkembangan tersebut bisa menghancurkan, tapi bisa juga membangun ke arah yang lebih baik. Kuncinya hanyalah pada diri sendiri.

Kita dituntut untuk berperang melawan kebodohan agar bisa menakhlukan segala perkembangan-perkembangan zaman yang ada di depan mata, sehingga akan berdampak lebih baik bagi diri kita bahkan negara.

Bukan malah menyalahkan segalanya dan seolah-olah kita sedang menjadi target penjajahan oleh kemajuan zaman dan teknologi.

Dirgahayu Indonesiaku.

Semoga Indonesia mampu menjadi bangsa yang semakin cerdas hingga mampu bersaing dengan negara lain dengan cara memanfaatkan teknologi juga segala kemajuan yang ada, tentunya dengan cara yang cerdas dan bijaksana.

Tunjukan #MerdeKamu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sekedar membagikan apa yang ada di dalam pikiran dan hati.

CLOSE