Mendesain Set Perabotan Estetis Dengan Menggunakan Gulma Eceng Gondok

Eceng gondok bila diolah dengan tepat akan bernilai jual tinggi lho!

Eceng gondok merupakan salah satu jenis tanaman mengapung. Tanaman ini memiliki ciri tidak memiliki batang, memiliki daun yang berbentuk oval dan tunggal serta berwarna hijau, memiliki bunga majemuk yang secara umum berwarna ungu, serta memiliki akar yang yang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakkan. Eceng gondok mudah ditemukan di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai.

Eceng gondok memiliki memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya sehingga eceng gondok dikategorikan sebagai tumbuhan invasif. Nah, dari hal tersebut, eceng gondok dapat membawa pengaruh buruk terutama pada ekosistem air, seperti contohnya turunnya produksi ikan karena permukaan air tertutup oleh eceng gondok dan transportasi air yang terhambat karena padatnya populasi eceng gondok.

Advertisement

1. Potensi Eceng Gondok

Photo by Joshua J. Cotten on Unsplash

Photo by Joshua J. Cotten on Unsplash via https://unsplash.com

Namun, hal tersebut dapat ditanggulangi dikarenakan eceng gondok mudah untuk diolah menjadi berbagai macam hal, salah satu halnya adalah barang kerajinan. Eceng gondok merupakan tumbuhan yang dapat ditemui di berbagai tempat sehingga dapat dijangkau dengan mudah. Eceng gondok juga dapat diolah dengan berbagai macam teknik sehingga dapat menghasilkan kerajinan yang unik-unik.

Untuk projek ini, kelompok mahasiswa Universitas Kristen Petra jurusan Interior Product Design bekerja sama dengan UMKM Win’s Rajut yang sudah biasa berkecimpung dalam bidang kerajinan eceng gondok untuk menciptakan set perabotan berbasis sustainable design. Satu kelompok beranggota 3 orang dan memiliki peran masing-masing, ada yang menjadi tim lapangan, serta ada yang menjadi tim desain, hal ini juga dilakukan dikarenakan situasi pandemi.  

Advertisement

2. Tahap Awal Desain

Photo by @mpgt_design on Instagram

Photo by @mpgt_design on Instagram via https://www.instagram.com

Tahap pertama yang dilakukan adalah mulai melaksanakan tahapan sketsa awal. Fungsi dari tahapan sketsa ini untuk memberikan beberapa alternatif desain sebagai ide awal. Setelah menentukan beberapa sketsa yang akan digunakan dari sketsa awal, sketsa tersebut kemudian akan dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut.  Bagaimana cara kita memilih sketsa yang tepat?

Dalam pendesainan ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, beberapa diantaranya adalah prinsip sustainable, kepraktisan, serta tentunya estetika. Setelah memperhatikan semua prinsip tersebut masuklah ke dalam tahap diskusi dan revisi. Dalam tahapan ini sketsa yang terpilih akan dievaluasi kembali untuk ditentukan kekurangan dan akan dilakukan revisi untuk tahap penyempurnaan. Setelah tahapan ini selesai terpilihlah desain yang akan direalisasikan. 

3. Proses Produksi

Advertisement
Photo by @mpgt_design on Instagram

Photo by @mpgt_design on Instagram via https://www.instagram.com

Produk yang akan direalisasikan berupa set furniture seperti kursi santai, meja multifungsi, corner table, dan pot tanaman. Tim lapangan akan melakukan survey lapangan untuk mencari dan menyeleksi bahan-bahan yang akan digunakan. Tim lapangan akan memilih kayu bekas yang masih layak dan dapat diolah lagi untuk menjadi bahan dasar dari furniture tersebut.

Produksi dari furniture ini akan dikerjakan sendiri serta dengan bantuan oleh PT. Cahayamas Pancabenua. Ketika struktur dasar perabotan sudah selesai, perabotan dikirim ke UMKM untuk dimulai tahapan proses penganyaman dan penempelan eceng gondok yang sudah dikeringkan. Setelah produk telah selesai, produk lalu akan dikirim kembali ke PT. Cahayamas Pancabenua untuk melanjutkan proses finishing. Tujuan dilakukannya finishing adalah untuk memberikan perlindungan yang lebih kepada material kayu dan eceng gondok serta juga menambahkan nilai estetika. 

4. Produk jadi

Photo by @mpgt_design on Instagram

Photo by @mpgt_design on Instagram via https://www.instagram.com

Setiap perabotan memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing. Untuk kursi santai menggunakan material kayu mahoni bekas dan eceng gondok, perabotan ini juga memiliki desain yang baru dan unik serta memiliki konstruksi untuk mendukung proses bongkar-pasang sehingga praktis untuk transportasi maupun penyimpanan.

Ada pula meja yang memiliki peran multifungsi, meski sekilas terlihat seperti coffee table biasa, meja ini menggunakan konstruksi yang dapat disusun menjadi rak sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan kompartemen eceng gondok yang mudah untuk dilepas-pasang untuk memudahkan perawatan juga. Sedangkan corner table menggunakan konstruksi lebih sederhana dan lebih banyak menggunakan material eceng gondok. Pot mini juga diciptakan dengan material kayu bekas dan eceng gondok sebagai pelengkap set dan menambahkan estetika. 

5. Kesimpulan

Photo by @mpgt_design on Instagram

Photo by @mpgt_design on Instagram via https://www.instagram.com

Mengolah gulma maupun bahan bekas menjadi produk yang lebih berkualitas selain membantu menjaga lingkungan memiliki banyak manfaat lainnya, yaitu melatih berpikir kreatif dan kritis untuk menemukan solusi. Proses pembuatan ini juga membantu UMKM yang digunakan jasanya, sehingga tanpa disadari projek ini telah membantu banyak pihak. Hal seperti ini sangat dibutuhkan oleh calon-calon desainer produk untuk  mendesain yang mempertimbangkan keseluruhan aspek, mulai dari material yang digunahan hingga keefisienan proses produksinya dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE