5+ Tips Simpel untuk Menenangkan Diri dari Pandemi Corona. Meski di Rumah Aja, tapi Tetap Bisa!

menenangkan diri dari corona di rumah

Virus corona telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi. Penyebaran virus yang sangat cepat ini terjadi tanpa pandang bulu. Setiap orang bisa terjangkit virus corona, mulai dari orang awam, pejabat, selebriti dan bahkan atlit. Tidak heran jika hal ini menyebabkan pemerintah dan masyarakat semakin waspada. Apalagi, berbagai dampak harus kita rasakan mulai dari semakin bertambahnya jumlah pasien yang terjangkit, masalah ekonomi, kekurangan bahan pangan, banyak proyek atau rencana yang perlu ditunda, dan sebagainya. Tidak heran, berbagai macam pikiran dan kekhawatiran bisa muncul, apalagi himbauan untuk tetap berada di rumah mencegah kita untuk menenangkan diri di luar.

Banyaknya informasi mengkhawatirkan terkait virus corona yang beredar di media juga membuat segelintir orang merasa panik, stres, khawatir kehilangan orang yang dicinta, dan berbagai kecemasan lainnya. Padahal, kecemasan ini tidak hanya bisa mempengaruhi kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik. Agar tetap sehat fisik dan mental, berikut 6 hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kecemasan di tengah pandemi corona. Walaupun tetap di rumah, kita masih bisa menenangkan diri, kok.

Advertisement

ADVERTISEMENT

1. Jangan menyalahkan diri sendiri karena merasa cemas. Yakinlah, bahwa kecemasanmu sebenarnya ada manfaatnya.

Merasa cemas boleh saja

Merasa cemas boleh saja via https://unsplash.com

Di tengah penyebaran penyakit yang terjadi sangat cepat, wajar jika ada berbagai hal yang kita cemaskan. Seringkali kita menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain ketika merasa cemas. Banyak yang menganggap jika kita cemas, maka kita panik, lemah, lebay dan sebagainya. Padahal kecemasan adalah respon emosi yang sangat wajar dirasakan oleh manusia, terutama di situasi yang tidak biasa dan tidak pasti seperti saat ini. Karena itu, terimalah kecemasanmu. Akuilah bahwa kamu merasa cemas. Jangan menolak perasaan itu, apalagi menyalahkan diri sendiri karena merasakannya. Yakinilah bahwa kecemasanmu sebenarnya ada manfaatnya.

Susan Heitler, Ph.D menuliskan dalam artikel Psychology Today, bahwa ketika bahaya muncul kecemasan yang kita rasakan akan membantu kita untuk memperhatikan, mengumpulkan informasi, dan menyusun rencana tentang langkah apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Dengan begitu, kita bisa menjadi lebih siap untuk menghadapi hal-hal tak terduga yang mungkin bisa terjadi kedepannya.   

Advertisement

ADVERTISEMENT

2. Sambil mewaspadai sisi negatif dari situasi ini, ingatlah untuk terus membuka mata pada kemungkinan-kemungkinan positif

Ada waktu untuk keluarga

Ada waktu untuk keluarga via https://unsplash.com

Mudah saja melihat situasi ini dari sisi negatif. Tapi, setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita seringkali bagaikan koin dua sisi. Tidak hanya ada sisi negatif, tapi ada juga sisi positif. Harus berdiam diri di rumah tanpa bisa leluasa pergi keluar? Tidak masalah.

Sekarang kita jadi punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang pada hari biasa tidak sempat kita lakukan. Kita bisa mengobrol santai dengan keluarga lebih lama, kita juga bisa mempelajari hal baru seperti belajar memasak, belajar bahasa baru, atau belajar bermain musik. Kita juga bisa menyempatkan diri membaca novel-novel baru atau menonton film yang belum sempat dihabiskan. Jadi dibanding menghabiskan waktu untuk mengeluh karena harus tetap di rumah, ternyata ada banyak hal menyenangkan dan bermanfaat lainnya yang bisa kita lakukan.

ADVERTISEMENT

3. Tetap jaga komunikasi dengan teman atau kerabat lainnya, terutama mereka yang telah beradaptasi dengan situasi ini

Advertisement
Jaga komunikasi

Jaga komunikasi via https://unsplash.com

Susan Heitler, Ph.D menuliskan dalam artikel Psychology Today, bahwa bicara dengan teman atau anggota keluarga yang telah membiasakan diri dengan situasi saat ini akan membantu mengurangi kecemasan. Meskipun kita tidak boleh menyalahkan diri karena merasa cemas, namun dukungan dari orang lain untuk menangkan diri tentu saja tetap dibutuhkan. Kita bisa bertanya pada mereka bagaimana cara mereka memandang situasi ini.

Bisa saja mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda dari pandangan kita, dan mungkin pandangan itu jauh lebih positif sehingga mereka bisa tetap tenang. Kita juga bisa belajar bagaimana cara mereka menghadapi masalah-masalah yang timbul dalam situasi ini. Dengan begitu, kita tidak lagi memandang situasi ini semenyeramkan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

4. Jangan menyalahkan siapapun. Saat ini yang terpenting adalah bagaimana kita saling bahu membahu bekerja sama untuk mengakhiri pandemi ini

Saling menolong

Saling menolong via https://www.pexels.com

Saat merasa cemas, mudah saja untuk menyalahkan orang lain. Menyalahkan pemerintah yang lamban dalam mengatasi situasi ini, menyalahkan orang-orang yang masih pergi keluar di tengah himbauan untuk tetap di rumah, atau bahkan menyalahkan tetangga kita yang terjangkit corona sehingga membuat kita merasa daerah tempat tinggal kita sudah tidak aman lagi. Padahal, kita tidak pernah tahu apa saja yang pemerintah lakukan dibalik layar demi mengakhiri situasi ini.

Kita juga tidak pernah tahu kepentingan apa yang orang lain punya hingga harus terpaksa tetap keluar. Kita juga tidak tahu bagaimana usaha tetangga kita dalam mengisolasi diri agar tidak ada lagi yang tertular. Dibanding menghabiskan waktu untuk menyalahkan, sebaiknya kita berpartisipasi untuk mengatasi situasi ini. Sebagai masyarakat yang baik, kita bisa mengikuti himbauan pemerintah untuk rajin mencuci tangan, berolahraga, melakukan social distancing dan tidak pergi keluar rumah jika tidak ada situasi yang mendesak.

Kita juga bisa membantu mereka yang memiliki masalah ekonomi dengan memberikan mereka bahan pangan atau kebutuhan lainnya sehingga mereka tidak perlu lagi terpaksa pergi keluar untuk mencari nafkah. Dengan begitu, kita bisa mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

ADVERTISEMENT

5. Tetap produktif, agar hari-harimu selama di rumah aja tidak terbuang sia-sia

Merapikan pakaian

Merapikan pakaian via https://unsplash.com

Setelah selesai bekerja, kita mungkin bingung ingin melakukan apa, terutama di akhir pekan. Kita tidak bisa lagi hangout bersama teman-teman. Sedangkan semua buku sudah selesai dibaca, semua film sudah selesai ditonton dan yang tersisa hanyalah kebosanan. Namun bukan berarti kita lantas hanya diam-diam saja, justru ini saatnya untuk tetap produktif.

Melakukan hal yang produktif bisa mengalihkan dirimu dari kecemasan. Selain itu, kamu juga bisa terbebas dari rasa bersalah karena tidak banyak melakukan kegiatan bermanfaat seperti biasanya. Meskipun tetap di rumah, ada banyak hal produktif lain yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa membersihkan rumah, menyusun pakaian di lemari sesuai warna, mengecat ulang dinding kamar, mengatur koleksi foto dan sebagainya. Jadi rumah tertata rapi, kamu pun tetap produktif.

ADVERTISEMENT

6. Jangan lupa untuk terus bergerak. Rajin-rajinlah berolahraga, meskipun tetap ada di rumah.

Terus bergerak

Terus bergerak via https://unsplash.com

Mungkin bagi kamu yang terbiasa olahraga dil uar, bingung rasanya saat harus tetap di rumah. Tapi tenang saja, ada banyak kok olahraga yang bisa kamu lakukan di dalam rumah, mulai dari latihan kardio, melakukan yoga, angkat beban, dan lain-lain. Bahkan kamu juga bisa berolahraga dengan naik turun tangga, atau berjalan mengelilingi rumah. Untuk membantumu berolahraga di dalam ruangan, kamu bisa menonton video tutorial di YouTube atau menginstall berbagai aplikasi latihan di rumah yang mudah dan praktis.

Itulah enam hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kecemasanmu. Ingat, merasa cemas boleh saja, tapi tetaplah pantau kecemasanmu agar jangan sampai berlebihan dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu. Siapa tahu, setelah pandemi ini berakhir, kamu jadi punya kemampuan untuk mengatasi kecemasan dalam situasi apapun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan Sidekick Biasa

Editor

une femme libre

CLOSE